Eks Panglima TNI Andika Perkasa Akui Ada Potensi Kecurangan di Pilpres 2024, ini Penjelasannya
Lantas apa sebenarnya kemungkinan dan kerawanan yang bisa terjadi?
Lantas apa sebenarnya kemungkinan dan kerawanan yang bisa terjadi?
Eks Panglima TNI Andika Perkasa Akui Ada Potensi Kecurangan di Pilpres 2024, ini Penjelasannya
Tak terasa, sebentar lagi Indonesia akan segera memasuki tahun Pilpres 2024.
Terkait hal itu, ada pernyataan menarik yang dipaparkan oleh sosok Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Salah satunya adalah timbulnya kerawanan di Pilpres 2024 mendatang.
Lantas apa sebenarnya kemungkinan dan kerawanan yang bisa terjadi?
- Eks Panglima Andika Perkasa Keras Bicara Bahaya Kebocoran Data KPU: Sangat Mungkin ...
- Panglima TNI Minta Maaf, Begini Penjelasan Ucapan 'Piting' Warga Rempang
- Mantan Panglima TNI Andika Perkasa jadi Wakil TPN Ganjar: Sudah Siap, Besok Ketemu Pertama Kali
- Potensi Kebakaran saat Kemarau Meningkat, Ini Imbauan Damkar BPBD Bantul
Berikut penjelasan sang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Rabu (29/11).
Youtube/Abraham Samad SPEAK UP
Ungkap TNI Selalu Lakukan Pemetaan Kerawanan Jelang Pilpres
Andika Perkasa membenarkan bahwa setiap kali menjelang Pilpres, pihak TNI selalu melakukan pemetaan kerawanan-kerawanan yang akan terjadi. Hal itu terungkap saat Andika mendatangi podcast Abraham Samad sebagai narasumber belum lama ini.
“Pak Andika. Ini kan kalau kita di tentara pasti kita selalu memetakan ya kerawanan-kerawanan setiap mau pemilu ya?,” tanya Abraham seperti melansir dari video unggahan laman Youtube Abraham Samad SPEAK UP.
“Oh iya. Betul, betul, betul,” jawab Andika sembari menganggukkan kepala.
Kerawanan Terbesar Pilpres 2024 adalah Kecurangan
Andika melihat kerawanan terbesar yang terjadi pada Pilpres 2024 adalah kecurangan. Bukan tanpa alasan, ternyata mantan Panglima TNI ini pernah mendapati pelanggaran peraturan pemilu di tahun 2014 dan 2019.
“Ya menurut saya kerawanan terbesar adalah potensi kecurang. Itu terbesar,” papar Andika.
Bagi dia, ada pihak yang percaya bahwa Pilpres kali ini menjadi kesempatan terakhir, sehingga situasi ini memiliki potrensi risiko tinggi.
“Karena misalnya bagi calon yang akan bersaing ya, kan ada mungkin kalau kami kan di TPN Ganjar-Mahfud. Sebetulnya masa depannya masih panjang, ya jadi dia pasti berusaha untuk memenangkan dengan sepenuh hati,” ucap dia.
“Tapi kan ada juga orang yang beranggapan kalau misalkan saya sekarang enggak berhasil ya saya tidak akan pernah. Nah ini yang bahaya. Paling bahaya adalah kecurangan,” timpal Andika.
Youtube/Abraham Samad SPEAK UP
Andika Perkasa mencoba untuk mengingatkan apabila potensi kecurangan memang ada.
Akan tetapi ia menekankan bahwa peringatan tersebut bukan menjadi satu hal berlebihan.
“Bahkan saya sendiri merasakan langsung di dua Pemilu (2014 dan 2019) yang lalu dan itu tidak gampang untuk saya mengambil keputusan. Apakah akan tunduk atau tidak,” kata dia.
Dapat Tekanan saat Pilpres 2014 dan 2019
Sebelumnya, Andika mengatakan pernah mendapat sebuah ‘tekanan’ pada Pilpres 2019 lalu. Tekanan di sini yang dimaksud adalah usaha dari pihak tertentu agar para aparat memihak kepada salah satu tokoh yang mencalonkan diri melenggang di Pilpres.
“Saya waktu itu masih bintang 1, saya juga melihat ada ya tadi tindakan yang melanggar peraturan perundangan Pemilu tapi kan saya bukan pemimpin waktu itu. Tapi pas 2019 itu malah datang langsung, karena saya sudah jadi pemimpin walaupun hanya Angkatan Darat saja,”
timpal Andika.
Video
Berikut video selengkapnya yang bisa disaksikan.