Bukan Laksamana Yudo Margono, ini Sosok Panglima TNI Terpendek Masa Jabatannya Cuma 3 Bulan
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat hanya menjabat selama tiga bulan periode 19 Februari 1993 – 21 Mei 1993.
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat hanya menjabat selama tiga bulan periode 19 Februari 1993 – 21 Mei 1993.
Bukan Laksamana Yudo Margono, ini Sosok Panglima TNI Terpendek Masa Jabatannya Cuma 3 Bulan
Panglima merupakan jabatan tertinggi di tubuh TNI. Setiap prajurit pasti mendambakan duduk di kursi orang nomor satu di TNI.
Namun, prajurit yang dipercaya sebagai panglima tentu bukan orang sembarangan. Kiprah dan prestasinya sangat diperhitungan. Beberapa sosok berikut ini berhasil dipilih menjadi TNI.
Sayangnya, masa jabatannya hanya hitungan bulan saja. Mereka termasuk panglima yang masa jabatannya pendek. Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (2/11).
- Gaya Asyik Jenderal Maruli Simanjuntak Ngobrol Sama Sang Putri, Bak Sahabatan Sampai Pundaknya Ditepuk-tepuk Anaknya
- Sosoknya Curi Perhatian, Intip Pesona Demmy Febriana Pemeran Tokoh Mona 'Di Antara Dua Cinta'
- Pemprov Bali Pungut Pajak Turis Asing Mulai Februari 2024, Begini Respons Kemenkeu
- Warga Jateng & Jabar Terbanyak Terima Ganti Rugi Pembebasan Lahan, Nilainya Triliunan
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat merupakan Panglima TNI (dulu disebut Panglima ABRI) yang masa jabatannya singkat. Edi hanya menjabat selama tiga bulan periode 19 Februari 1993 – 21 Mei 1993.
Edi kala itu menggantikan Try Sutrisno yang diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Soeharto.
Setelah diangkat menjadi panglima TNI, di tahun yang sama Edi ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) menggantikan posisi Jenderal TNI Benny Moerdani.
Pria kelahiran 22 April 1938 ini merangkap jabatan hingga akhirnya kursi Panglima TNI diserahkan kepada Jenderal TNI Feisal Tanjung.
Edi kemudian hanya menjabat sebagai Menhankam periode 17 Maret 1993 – 14 Maret 1998.
Edi Sudradjat Perwira tinggi lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1960 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Edi merupakan lulusan terbaik di angkatan 1960.
Edi memulai karier di militer sebagai Danton Yonif 515/Ugra Tapa Yudha (1961-1963). Setelah itu, kariernya terbilang moncer.
Berbagai posisi strtaegis didudukinya, antara lain;
- Wadan Grup 1 Puspassus (1968-1971)
- Wakil Asisten I Kopassandha (1971-1973)
- Dangrup 4 Kopassandha (1973-1975)
- Danpusdikif (1975-1980)
- Pangkopur Linud I Kostrad (1980-1981)
- Pangdam II/Bukit Barisan (1981-1983)
- Pangdam VI/Siliwangi (1983-1985)
- Asops Kasum ABRI (1985-1986)
- Wakasad (1986-1988)
- Kasad (1988-1993)
- Panglima ABRI (1993)
Edi Sudradjat meninggal dunia pada Desember 2006 akibat gangguan paru-paru. Edi meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.
Laksamana TNI Yudo Margono
Selain Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat, Panglima TNI yang masa jabatannya hanya hitungan bulan ialah Laksamana Yudo Margono.
Yudo menjadi panglima hanya 11 bulan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki purna tugas.
Yudo Margono menjadi panglima TNI sejak 19 Desember 2022. Bulan ini Yudo bakal meletakkan jabatannya karena akan memasuki pensiun pada 26 November 2023.
Presiden Jokowi pun sudah memilih calon penggantinya yakni Jenderal Agus Subiyanto yang saat ini menjabat Kasad.
Sepanjang perjalanan militernya, Yudo bisa dikatakan besar sebagai prajurit TNI AL di kapal perang.
Usai lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1988, Yudo langsung dipercaya mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.
Beberapa jabatan yang pernah diemban Yudo Margono di antaranya;
- Komandan Lanal Sorong (2008–2010)
- Komandan Satkat Koarmatim (2010–2011)
- Komandan Satkor Koarmatim (2011–2012)
- Komandan Kolat Koarmabar (2012–2014)
- Paban II/Opslat Sopsal (2014–2015)
- Komandan Lantamal I Belawan (2015–2016)
- Kepala Staf Koarmabar (2016–2017)
- Pangkolinlamil (2017–2018)
- Pangkoarmabar (2018)
- Pangkoarmada I (2018–2019)
- Pangkogabwilhan I (2019–2020)
- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (2020–2022)
Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa termasuk panglima TNI yang masa jabatannya pendek. Andika menjadi panglima TNI hanya 13 bulan karena memasuki masa pensiun. Dia ditunjuk sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi 17 November 2021, kemudian pensiun pada 19 Desember 2022.
Karier pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 bisa dibilang sangat moncer di militer. Setelah lulus dari akademi militer dari satuan Infanteri (Kopassus) 1987, Andika yang berpangkat pangkat Letnan Dua memulai karier sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus.
Setelah itu, kariernya melejit hingga meraih bintang 4 di pundak. Beberapa jabatan yang pernah diduduki Andika di antaranya;
- Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)
- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)
- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016)
- Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)
- Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018)
Selain itu, menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono ini sukses di bidang akademik.
Dia pernah mengenyam pendidikan S1 jurusan Manajemen di Universitas Terbuka. Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.