Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Berikut penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia.
Berikut penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia.
Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Seiring berjalannya waktu, ada begitu banyak satwa maupun fauna yang dinyatakan punah.
Kepunahan satwa maupun fauna ini sendiri dipicu oleh berbagai faktor. Tidak terkecuali adanya campur tangan manusia.
Namun baru-baru ini beredar sebuah kabar bahwa Burung Dodo yakni salah satu jenis burung yang sudah punah akan dihidupkan kembali.
- Kisah Pilu Empat Bocah Ditinggal Ibunya Wafat, Beruntung Sosok 'Malaikat' Berseragam jadi Ortu Asuhnya
- Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
- Melihat Sisi Baik dan Buruk Manusia dalam Pertunjukan Raja Dogar Garut, Libatkan 2 “Domba Raksasa”
- Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Bahkan burung ini dikenal menjadi simbol paling ikonik.
Lantas bagaimana penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia?
Melansir dari akun YouTube Dunia Alam, Jumat (15/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Burung Dodo pertama kali ditemukan pada abad ke-16 oleh Bangsa Eropa di Pulau Mauritius. Pada saat itu, burung yang tidak takut dengan manusia itu masih banyak berkeliaran bebas sebagaimana mestinya.
Namun setelah manusia singgah di Pulau Mauritius selang kurang dari 100 tahun, keberadaan Burung Dodo sudah tidak terlihat kembali hingga sekarang.
Ada beberapa ahli juga menduga Burung Dodo punah pada akhir tahun 1700-an.
Kepunahan Burung Dodo bisa dikatakan akibat ulah tangan manusia.
Terlebih Burung Dodo dikenal tidak takut akan manusia dan tidak bisa terbang. Sehingga Ia menjadi sasaran empuk dari perburuan manusia.
Selain itu, manusia juga seiring berjalanan waktu mereka terus merusak habitat Burung Dodo dengan penebangan pohon untuk kepentingan sendiri.
Tidak hanya itu saja, hewan-hewan yang dibawa oleh manusia juga diduga menjadi salah satu faktor kepunahan Burung Dodo. Misalnya seperti spesies invasif.
Di mana spesies invasif tersebut menjarah sarang Burung Dodo untuk memakan telurnya. Selain itu juga mereka bersaing dalam mencari makanan.
YouTube Dunia Alam
Di sisi lain, ada dugaan bahwa Burung Dodo memiliki laju reproduksi yang lambat. Sehingga kombinasi beberapa faktor sebelumnya membuat Burung Dodo punah.
Parahnya, bukan hanya Burung Dodo saja yang punah. Namun, habitat di Pulau Mauritius juga dikatakan ikut rusak.
Meski sudah tidak terlihat lagi, beberapa bulan ke belakang dikabarkan bahwa sebuah perusahaan rekayasa genetika memiliki rencana berani untuk ‘membangkitkan’ dan ‘meliarkan’ kembali Burung Dodo.
Colossal Biosciences adalah perusahaan bioteknologi yang berkeinginan mewujudkan mimpi ini.
Sebelumnya, perusahaan ini juga memiliki rencana untuk menghidupkan kembali dua spesies lain yang telah lama punah yakni mammoth berbulu dan harimau Tasmania.
Grup Avian Genomics perusahaan yang baru dibentuk akan memimpin upaya untuk mereproduksi dodo.
"Dodo adalah contoh utama dari spesies yang punah karena kita sebagai manusia membuat mereka tidak mungkin bertahan hidup di habitat aslinya,"
kata Beth Shapiro, ahli paleontologi dan anggota dewan penasehat Colossal Biosciences dilaporkan NY Post, Sabtu (4/2).
"Setelah berfokus pada kemajuan genetik dalam DNA purba sepanjang karier saya dan sebagai orang pertama yang sepenuhnya mengurutkan genom dodo, saya sangat senang dapat bekerja sama dengan Colossal dan orang-orang Mauritius dalam de-extinction dan akhirnya meliarkan kembali dodo,"
tambah Shapiro.
Tujuan mulia perusahaan yang harus diakui tidak biasa, telah menarik daftar investor terkenal untuk mengucurkan duit sebagai investasi pengembangan perusahaan.
merdeka.com
Beberapa investor merupakan artis ternama seperti Chris Hemsworth, Nicholas Braun, Paris Hilton, dan firma modal ventura CIA In-Q-Tel, dan entitas lainnya.
Colossal Biosciences telah bernilai USD1,5 miliar setelah putaran penggalangan dana Seri B senilai USD150 juta yang baru saja ditutupnya.
Peserta dalam putaran pendanaan terbaru termasuk investor teknologi, United States Innovative Technology Fund, produser "Jurassic World" Thomas Tull, dan Breyer Capital. Dengan demikian, secara total Colossal telah mengumpulkan USD225 juta sejak debutnya pada September 2021.
Meski begitu, apa yang akan dilakukan perusahaan tak lepas dari kritikan. Banyak kritik yang menyatakan skeptis tentang pencapaian tujuan itu. Belum lagi variabel yang tidak diketahui terkait dengan menciptakan kembali spesies yang telah lama punah.
Startup ini memiliki lebih dari 40 ilmuwan dan tiga laboratorium yang mengerjakan proyek mammoth berbulu dan mengklaim akan dapat memproduksi pada tahun 2028.
Sementara, Tim yang mengerjakan harimau Tasmania terdiri dari ‘30 ilmuwan berdedikasi’ yang diklaim telah mencapai ‘kemajuan besar’ dalam proses rekayasa genetikanya.
merdeka.com
Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Berikut penampakan Burung Dodo.