Cara Agar Tak Tertular Cacar Air dan Gondongan Menurut Dokter, Segera Terapkan pada Anak
Untuk mencegah penyebaran cacar air dan gondongan yang semakin meluas, penting untuk memutus jalur penularan penyakit tersebut.
Penyakit gondongan (mumps) dan cacar air (varicella) mengalami peningkatan kasus di beberapa wilayah. Untuk mencegah penularan yang lebih luas, penting untuk memutus rantai penyebaran penyakit ini.
"Langkah pertama yang harus diambil untuk mengurangi dampak dari kontak dengan individu yang terinfeksi gondongan atau cacar air adalah dengan memutus rantai penularan penyakit," ungkap dokter spesialis konsultan Anggraini Alam, anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar air? Cara Mencegah Cacar Air (Varicella)Vaksinasi: Vaksin varicella adalah cara paling efektif untuk mencegah cacar air. Vaksin ini biasanya diberikan kepada anak-anak, namun juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air atau tidak pernah divaksin.Hindari Kontak dengan Penderita: Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi cacar air sampai semua lepuh mereka mengering dan menjadi keropeng. Orang dengan cacar air menular dari 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga semua lepuh mengering.Menerapkan Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin, dan segera cuci tangan setelahnya untuk mencegah penyebaran virus melalui udara.Jaga Kebersihan Pribadi dan Lingkungan: Sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti membersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh, dapat membantu mengurangi risiko penularan.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami komplikasi cacar air? Meski begitu, ada beberapa risiko komplikasi yang perlu diwaspadai, terutama pada bayi, ibu hamil, orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Apa saja komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh cacar air? Komplikasi Cacar Air 1. Herpes zosterIni adalah kondisi di mana virus varicella zoster yang sebelumnya menyebabkan cacar air aktif kembali dan menyerang saraf. Herpes zoster ditandai dengan bintik-bintik merah khas cacar air yang memanjang di bagian tubuh tertentu, biasanya di sekitar dada atau pinggang. Herpes zoster dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, kesemutan, dan bahkan kehilangan sensasi pada area yang terinfeksi. 2. Komplikasi pernapasanIni adalah kondisi di mana virus varicella zoster masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia viral. Pneumonia viral adalah penyebab utama kematian pada orang dewasa yang berkaitan dengan komplikasi cacar air. Gejala pneumonia viral meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan menggigil. 3. Infeksi bakteriInfeksi terjadi ketika luka akibat cacar air terinfeksi oleh bakteri, seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Infeksi bakteri dapat menyebabkan impetigo atau selulitis. Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat menular, menyebabkan bintik-bintik merah berisi nanah di sekitar hidung dan mulut. Selulitis adalah infeksi kulit yang menyerang jaringan lunak di bawahnya dan menyebabkan kulit membengkak merah dan terasa panas. Infeksi bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis. 4. Komplikasi otakIni adalah kondisi di mana virus varicella zoster menyerang otak dan menyebabkan ensefalitis atau ataksia serebelar. Ensefalitis adalah peradangan otak yang dapat menyebabkan sakit kepala hebat, kejang, gangguan kesadaran, hingga koma. Ataksia serebelar adalah gangguan koordinasi gerakan akibat kerusakan pada serebelum, bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi. 5. Komplikasi kehamilanIni terjadi ketika ibu hamil terinfeksi cacar air dan berisiko menularkan virus varicella zoster ke janin. Komplikasi kehamilan akibat cacar air dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala yang kecil, gangguan penglihatan, gangguan kecerdasan, hingga kematian janin. Jika ibu hamil terinfeksi cacar air seminggu sebelum melahirkan atau beberapa hari setelah bayi lahir, bayi berisiko mengalami infeksi serius.
-
Apa ciri khas ruam campak yang membedakannya dengan cacar air? Meskipun cacar air dan campak menimbulkan ruam, penampilan ruam keduanya berbeda. Ruam cacar air awalnya berupa benjolan merah yang berubah menjadi lepuh yang gatal dan pecah. Ruam campak adalah bintik merah yang datar dan bisa berkumpul.
-
Siapa yang rentan terinfeksi cacar air? Penderita cacar air rentan terinfeksi jika belum pernah menderita atau divaksinasi.
Anggi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kedua penyakit ini menular melalui droplet, sehingga anak-anak lebih rentan terinfeksi saat beraktivitas. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak yang belum sepenuhnya memahami cara menjaga kebersihan diri.
Anggi juga mengingatkan orangtua untuk mengajarkan anak-anak agar menghindari kontak dekat dengan penderita dan mengenakan masker saat berada di dekat mereka untuk mencegah penularan melalui udara.
"Selalu awasi anak-anak saat mereka beraktivitas dan berinteraksi dengan teman-teman. Berikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan menjaga jarak jika ada teman yang sedang sakit," kata Anggi mengutip Antara..
Pentingnya Mencuci Tangan juga tidak boleh diabaikan. Menjaga jarak harus diimbangi dengan kebersihan tangan yang baik, yaitu mencuci tangan secara rutin, terutama setelah berinteraksi dengan benda-benda yang digunakan bersama.
Anggi menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan yang seimbang, cukup istirahat, serta rutin berolahraga.
- Mudah Menular, Begini Cara Mencegah Terjangkit Cacar Air dan Gondongan
- 4 Terapi yang Harus Dilakukan untuk Anak Gangguan Tumbuh Kembang Berdasar Saran dari Dokter
- Beda dengan Cacar Air, Kenali Ruam Bagi Penderita Cacar Monyet Menurut Dokter Kulit
- Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya
Vaksinasi dapat Mencegah Gondongan dan Cacar Air
Langkah lain yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran penyakit menular adalah dengan melakukan vaksinasi MMR dan varicella.
"Vaksinasi merupakan salah satu metode pencegahan penyakit menular yang sangat dianjurkan dan harus dilakukan," ujar Anggi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau jadwal vaksinasi anak-anak dan memastikan bahwa mereka mendapatkan imunisasi yang lengkap, terutama imunisasi dasar. Dengan cara ini, kita dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap berbagai penyakit menular yang dapat menyerang anak-anak.
Jika Mengalami Gejala Segera ke Dokter
Orang tua juga harus memperhatikan kesehatan anak-anak mereka dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika terdapat gejala-gejala yang mencurigakan.
"Kemudian patuhi imbauan dari sekolah dan pemerintah terkait langkah-langkah pencegahan, seperti mengikuti lockdown sementara dan tes kesehatan jika memang diperlukan," ucap Anggraini.
Cacar Air dan Gondongan
Dalam beberapa minggu terakhir, terdapat laporan mengenai peningkatan kasus cacar air dan gondongan di berbagai daerah. Salah satu lokasi yang terkena dampaknya adalah SMPN 8 Tangsel, yang terpaksa menerapkan kebijakan lockdown selama dua minggu.
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV) dan dikenal sangat menular. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar atau melalui droplet saat individu yang terinfeksi batuk atau bersin.
Di sisi lain, gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yang merupakan kelenjar air liur, dan dapat menyebabkan pembengkakan pada area pipi dan leher. Sama seperti cacar air, virus penyebab gondongan juga menyebar melalui droplet.