Cerita Letkol Muzakki Eks Kopassus di Daerah Operasi Diadang Anak Buah Xanana Gusmao Pakai Senjata 'Ini Sangat Terkesan'
Kala itu, Muzakki menyebut sempat diadang oleh anak buah Xanana Gusmao pakai senjata di daerah operasi.
Kala itu, Muzakki menyebut sempat diadang oleh anak buah Xanana Gusmao pakai senjata di daerah operasi.
Cerita Letkol Muzakki Eks Kopassus di Daerah Operasi Diadang Anak Buah Xanana Gusmao Pakai Senjata 'Ini Sangat Terkesan'
Letkol TNI (Purn) Muzakki membagikan ceritanya saat berada di daerah operasi.
Ia merupakan anggota Kopassus yang pernah dikirim untuk menemui Xanana Gusmao.
Ternyata ia pernah mengalami momen menarik. Kala itu, Muzakki menyebut sempat diadang oleh anak buah Xanana Gusmao pakai senjata.
- Sosok Komandan Kopassus Bernyali Besar saat Operasi Seroja di Timtim, Gugur Terhormat Dihujani Peluru Musuh
- Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
- Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
- Kisah Anak Satpam Jadi Anggota Paskibraka Jateng, Pesan Orang Tuanya Bikin Haru
Hal itu menjadi salah satu pengalaman cukup berkesan bagi dia.
Berikut ulasan selengkapnya, Selasa (27/2).
Muzakki merupakan salah satu anggota Kopassus yang pernah tergabung dalam tim Nanggala 56 untuk bertugas ke Timor Timur. Sebagai pasukan khusus ia mengaku memiliki tugas mencari dan menyelesaikan sasaran di daerah operasi.
Melansir dari video yang diunggah oleh saluran Youtube Man of Our Time, Muzakki mengaku mendapat tugas dari komandan untuk menemui Xanana Gusmao.
“Nah saat itu Xanana minta untuk kita akan ada pertemuan antara tim Xanana dengan Gubernur Untuk meyakinkan itu, dia minta kita perwakilan untuk masuk ke camp mereka di sana,” kata Muzakki.
Penugasan tersebut diberikan langsung kepada Muzakki oleh Komandan tim Nanggala 56. Pengalaman ini menjadi paling berkesan bagi dia.
“Kita siap-siap segala makanan, sunkiss, rokok sudah dimasuk ke dalam ransel. Langsung kita pergi ke camp Xanana. Rutenya sudah ditentukan lewat sini, lewat sini,”
ucap dia menambahkan.
Ternyata usai mereka bertemu dengan sebuah sungai, Muzakki bersama tim diadang oleh anak buah Xanana. Saat itu, Muzakki dan anggotanya sengaja memposisikan diri tidak dalam sikap siaga.
“Senjata ditaruh belakang, jadi biar mereka yakin kita tidak mau melakukan tindakan tujuannya. Karena komandan sudah pesan ‘Ki, kamu jangan sampai melakukan tindakan duluan, kalau sampai tindak duluan berarti kamu pengkhianat perang’ itu yang saya ingat-ingat,”
kata Muzakki.
Sementara, saat itu anak buah Xanana Gusmao baret merahnya sudah nampak menghadang dan mengarahkan senjata ke arah Muzakki dan tim sebagai bentuk pengamanan. Namun suasana kian mencair saat Muzakki mengajak mereka untuk makan bersama.
Bahkan Muzakki dan tim diizinkan untuk menginap di dekat area camp Xanana.
“Suasana bersahabat saat itu, bahkan kita tidur itu saya seling, mereka dulu, baru kita di sebelahnya, mereka, kita. Malam itu tetap jaga, senjata kita taruh sudah. Mereka juga ngawasin gerak-gerik kita,” katanya.
Rasa sisi kemanusiaan pun akhirnya terbangun lantaran Muzakki membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindakan. Muzakki dan para anak buah Xanana pun merasa bebas dan tidak saling menaruh rasa curiga.
“Mandi pun kita sama-sama di sungai. Makan juga bareng-bareng, kan mereka makannya agak susah. Ada rasa persahabatan. Tiga bulan,” ungkapnya.
“Nah karena dari Xanana nya tetap ingin merdeka, dan saat itu enggak ada penyelesaian akhirnya terjadilah kontak juga kita. Crash lagi, tim kami itu yang kena,” ucap Muzakki.
Video Lengkap
Berikut adalah video lengkapnya saat Muzakki menceritakan pengalamannya ditugaskan bertemu Xanana Gusmao di daerah operasi dan tergabung dalam tim Nanggala 56.