Debt Collector Nyolot Depan Polisi, Disandera Warga Usai Ancam Anak di Bawah Umur
Debt Collector ancam anak di bawah umur saat tagih utang
Seorang debt collector disandera warga usai disebut mengancam anak di bawah umur saat melakukan penagihan ke rumah salah satu nasabahnya.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/2). Warga pun dengan sigap langsung mengamankan debt collector tersebut dan melaporkannya ke polisi untuk membantu proses mediasi.
-
Siapa yang mengusir para debt collector? Sertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok itu terlihat murka dan mengusir para mata elang yang memaksa masuk ke dalam kompleks perumahan.
-
Mengapa Sertu Wawan mengusir para debt collector? Sertu Wawan pun tak terima. Sebab, sebagai Babinsa TNI sudah menjadi tugasnya menjaga masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Sertu Wawan Christiyanto kepada para debt collector? Sertu Wawan murka dan mengusir sekelompok debt collector karena membuat resah di perumahan Depok Mulya Tanah Baru, Depok.
-
Kapan gaji debt collector bisa lebih tinggi? Gaji ini dapat lebih tinggi untuk posisi-posisi senior di perusahaan besar atau dengan tanggung jawab yang lebih besar dalam manajemen utang.
-
Mengapa menjadi debt collector di Indonesia bisa berisiko? Insiden ini menyoroti kompleksitas dan kadang-kadang bahaya yang terlibat dalam pekerjaan penagih utang di Indonesia.
-
Di mana gaji debt collector biasanya lebih tinggi? Gaji di kota besar seperti Jakarta biasanya lebih tinggi dibandingkan di kota-kota kecil.
Simak ulasan selengkapnya:
Debt Collector Ancam Anak di Bawah Umur
Melansir dari unggahan di kanal Youtube MerdekaDotCom, disebutkan jika kasus itu bermula ketika dua orang debt collector mendatangi rumah nasabahnya untuk menagih utang sebesar Rp400 ribu.
Kuryanto (58) lantas membayar debt collector itu dengan uang Rp100 ribu. Namun, pada sore harinya mereka kembali datang dan meminta sisa uang sebesar Rp300 ribu.
Di rumah, mereka hanya bertemu anak dari Kuryanto. Karena kesal, debt collector tersebut lantas mengancam si anak dengan pisau di dapur rumah.
Disandera Warga
Melihat kejadian tersebut, warga sekitar yang mengetahuinya pun langsung menyandera si debt collector dan melaporkannya ke polisi.
Saat polisi datang, anak dari Kuryanto kemudian diminta untuk melakukan reka adegan saat dirinya diancam menggunaka pisau dapur oleh para penagih utang itu.
Namun, seroang debt collector tampak sempat mengelak saat disebut mengancam akan membunuh.
Youtube/MerdekaDotCom ©2023 Merdeka.com
"Begini (nodong pisau) katanya awas ya dek lama-lama kamu nanti tak bunuh lho," tiru anak dari Kuryanto.
Sudah Diselesaikan Secara Musyawarah
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Kramat Jati, Kompol Tuti Aini menjelaskan kasus tersebut telah selesai secara musyawarah. Karena pihak korban tidak mau membuat laporan polisi atas tindakan dari dua debt collector.
"Masalahnya sudah selesai, keluarga yang punya utang tidak mau bikin laporan, disaksikan RT," tutur Tuti saat dikonfirmasi, Rabu (1/ 3).
Youtube/MerdekaDotCom ©2023 Merdeka.com
Terlebih, lanjut Tuti, semua utang yang ditanggung korban saat ini telah selesai dibayarkan. Sehingga kasus ini tak diusut pihak kepolisian sesuai perjanjian antara korban dan pihak debt collector.
"Iya, utang akan dibayar sesuai perjanjian. Sudah clear," tuturnya.