Derita Pengemudi Online di Tengah Wabah Corona, Ada yang Sampai Bunuh Diri
Kisah miris dari pengemudi online atau biasa dikenal sebagai ojol ditemukan tewas di sebuah kebun kosong, Senin (6/4).
Wabah corona telah membuat sebagian besar perekonomian terganggu. Berbagai sektor terkena dampak akibat pandemi ini. Dampak besar dirasakan oleh kalangan bawah.
Mereka 'menjerit' dengan kondisi saat ini. Salah satunya pengemudi online, yang sepi penumpang. Bahkan ada yang sampai depresi hingga mengakhiri hidup. Berikut ulasannya:
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis, Depok? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.
-
Apa isi pesan yang ditulis di helm driver ojol tersebut? Isi Pesan di Helm "Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak.." isi pesan yang ditulis tangan itu.
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Sering Melamun Setelah Ditagih Cicilan
Pandemi corona Covid-19 membuat banyak pengemudi sepi pelanggan. Salah satu yang mengalami kerugian, seorang pengemudi dari Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Dari pengakuan istri korban, diduga JL (33 tahun) nekat mengakhiri hidup karena tidak sanggup membayar cicilan kendaraan.
"Sebelumnya ada seorang laki-laki yang datang ke rumah menagih cicilan kredit mobil, setelah itu korban sering melamun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa (7/4).
Sempat Menganggur Dua Bulan
Yusri mengatakan, pengemudi taksi online itu mengalami depresi karena sepi pelanggan. Menurut pengakuan istrinya, korban menganggur sejak wabah Corona menghantui Indonesia.
"Korban sudah hampir dua bulan tidak narik penumpang," ujar Yusri.
2012 Merdeka.com
Diusir Pemilik Kontrakan
Kisah miris juga dialami oleh pengemudi ojol bernama Aji. Dalam akun @beritagosip, Aji diusir pemilik kontrakan hingga harus tinggal di basecamp ojol wilayah Pademangan.
"Istri dan anaknya paling kecil berumur 5 bulan saat ini sedang sakit, Sempat diantar ke Puskesmas tadi pagi tapi pihak Puskesmas menyarankan agar segera dirawat di RS, tapi apa daya Bang Aji yang sudah tidak bisa bekerja lagi sebagai Driver gojek karena motornya sudah ditarik pihak leasing," tulis keterangan akun tersebut.