Diungkap Politisi PDIP, Panglima & Kasad Tak Akur Sejak Era Moeldoko Sampai Andika
Politisi PDIP singgung hubungan tak akur Panglima TNI dan Kasad
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon, menyinggung isu disharmoni hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal Dudung Abduracahman.
Hal itu disampaikan Effendi usai kasad terlihat absen dalam rapat dengan anggota Komisi I DPR, Senin kemarin.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Politisi PDIP itu juga blak-blakan mengungkap, jika ketidakharmonisan hubungan antara Panglima dan Kasad sudah terjadi sejak era Moeldoko sampai saat ini. Simak ulasannya:
Politisi PDIP Ungkap Hubungan Tak Akur Panglima dan Kasad
Isu keretakan hubungan antara Panglima TNI dan Kasad mencuat setelah Dudung terlihat absen dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI Senin, (5/9) kemarin. Dudung sendiri tampak diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto.
Effendi Simbolon kemudian mempertanyaan ketidakhadiran Dudung di momen rapat yang cukup penting tersebut. Ia lalu menyinggung soal isu keretakan hubungan antara Panglima TNI dan Kasad.
Youtube/MerdekaDotCom ©2022 Merdeka.com
"Ada apa si ini? Jangan ada dusta di antara kita dong. Masa setiap ada Panglima, dari panglima ke kasad begitu terus," kata Effendi dikutip dari Youtube MerdekaDotCom (6/9/2022).
Sebut Terjadi Sejak Era Moeldoko
Tak hanya itu, Effendi juga menyebut jika hubungan tidak harmonis antara Panglima dengan Kasad sudah terjadi sejak era kepemimpinan Moeldoko di TNI.
"Dari zaman pak Moeldoko ini. Pak Moeldoko ke Pak Gatot begini, lalu pak Gatot ke Pak Hadi begini, Pak Hadi ke Pak Andika begini, Pak Andika ke Pak Dudung begini," ungkapnya.
Youtube/MerdekaDotCom ©2022 Merdeka.com
Ia menilai, kehadiran Dudung dalam rapat itu sebenarnya sangat penting. Termasuk untuk menepis isu ketidakharmonisan tersebut. Ia pun berharap, di kesempatan selanjutnya Panglima bersama pimpinan di tiga matra TNI bisa datang menghadiri rapat bersama.
"Saya usul mendingan dihentikan semuanya. Ini agar kita tidak menganggap isu ini isu sederhana. Saya mohon di suatu hal yang bersangkutan (kasad) hadir di sini agar clear kita. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa saya hanya ingin dapat penjelasan seperti apa, apa yang terjadi di tubuh TNI," kata Effendi.
Respon Jenderal Andika Perkasa soal Isu Hubungan Tak Harmonis dengan Kasad
Menanggapi pernyataan Effendi, Jenderal Andika Perkasa pun membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Andika mengatakan hanya menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. Bila ada pihak yang memandang berbeda, dia tidak masalah.
"Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).
Terkait sikap Dudung, Andika meminta hal itu langsung ditanyakan ke Dudung langsung. Andika hanya menegaskan tugas keduanya tidak ada yang berbeda.
"Itu ditanyakan langsung ke dia. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan jadi enggak ada yang berbeda, dan enggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi," ujar Andika.