Doa Mengusir Jin Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW, Paling Ampuh dalam Perspektif Islam
Berikut bacaan doa mengusir jin sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
Meski tidak terlihat dan banyak disangkut pautkan dengan mistis, jin merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT. Hidup dalam dimensi yang berbeda, ada saja jin yang terkadang 'merangsek' masuk dalam kehidupan manusia. Sehingga banyak manusia yang sering kali menghadapi kejadian aneh. Seperti misalnya di kantor, rumah atau tempat lainnya.
Gangguan-gangguan tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk. Tidak terkecuali gangguan secara fisik. Mulai dari merasa cemas, gelisah, kurang semangat beribadah, bicara tak terkendali hingga keluhan fisik lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan doa minta hujan dalam Islam? Doa minta hujan sangat dianjurkan di musim kemarau. Dalam Islam, hujan merupakan suatu anugerah yang diturunkan Allah SWT. Ini adalah proses fenomena alam, di mana langit menurunkan air hujan yang jatuh ke bumi.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Penyejuk Hati? Doa penyejuk hati adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki kekuatan luar biasa dalam menenangkan jiwa dan memberikan kedamaian batin.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Apa yang dimaksud dengan doa minta hujan? Doa minta hujan merupakan amalan yang dianjurkan ketika musim kemarau panjang.
-
Bagaimana doa qunut dilakukan? Waktu pelaksanaan qunut pada shalat Subuh ada dua pendapat di kalangan ulama, yaitu sebelum ruku atau setelah ruku sebelum sujud.Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa qunut dilakukan setelah ruku sebelum sujud.
-
Kenapa doa ziarah kubur singkat penting? Selain memberikan doa, melakukan ziarah kubur juga membuat kita senantiasa dapat mengingat kematian dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Gangguan-gangguan seperti itu bisa dipicu oleh berbagai faktor di antaranya rasa iri, dengki, persaingan bisnis hingga dendam. Untuk mengatasi dan melawannya, Anda bisa melakukan upaya pengusiran. Salah satunya adalah dengan membaca ayat-ayat Al-Quran sekaligus doa mengusir Jin.
Lantas bagaimana bacaan doa mengusir jin sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW? Melansir dari laman Kementerian Agama RI, Selasa (17/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Doa Mengusir Jin Diajarkan oleh Malaikat Jibril Kepada Nabi Muhammad SAW
Dikisahkan oleh Ibnu Mas‘ud, suatu malam (pendapat lain mengatakan di malam isra-mi’raj) Rasulullah SAW didatangi Jin Ifrit yang membawa obor api di tangannya. Melihat adanya Jin Ifrit, Rasulullah SAW kemudian membaca ayat-ayat Al-Quran.
Akan tetapi, tak ada reaksi apa-apa yang terjadi pada Jin Ifrit. Justru jin tersebut semakin mendekat. Maka Malaikat Jibril menawarkan kepadanya,
"Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?" (HR. Malik, an-Nasa’i, ath-Thabrani, dan yang lain).
- Cara Dzikir dengan Jari yang Sudah Ada Sejak Zaman Nabi Muhammad SAW, Permudah Amalan Harian
- Doa Terhindar dari Kebakaran Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW, Penting untuk Diamalkan
- Bacaan Doa Setelah Sholat Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, Umat Islam Harus Tahu
- Bacaan Doa Sapu Jagat Beserta Latin & Artinya, Ketahui Pula Keutamaannya yang Memukau
Tidak lama kemudian Malaikat Jibril mengajarkan beberapa kalimat. Setelah Rasulullah SAW membaca doa tersebut, Jin Ifrit langsung tersungkur dan obor apinya pun turut padam.
Adapun bacaan doa mengusir jin yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dan diajarkan Malaikat Jibril adalah sebagaimana berikut:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ
A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thâriqin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.
Artinya:
"Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang."
2. Doa Mengusir Jin dan Setan Pendek
Melansir dari Liputan6.com, adapun doa mengusir jin dan setan pendek yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut:
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِ
Audzubillah himinas sayitoon nirrojiim.
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
3. Ayat Kursi
Sebagaimana diketahuim, Ayat Kursi menjadi salah satu ayat Al-Quran yang paling menakuti oleh jin dan setan. Ayat Kursi sendiri terdapat dalam Ayat 255 Surat Al-Baqarah. Nabi Muhammad SAW pun menunjukkannya sebagai ayat yang sangat agung dan penuh keutamaan. Mengingat, Ayat Kursi secara tegas menyatakan keesaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya yang mutlak, memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang sifat-sifat Ilahi.
Adapun bacaan Ayat Kursi yang bisa menjadi doa mengusir jin adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa‘u ‘indahû illâ bi'idznih, ya‘lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min ‘ilmihî illâ bimâ syâ', wasi‘a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-‘aliyyul-‘adhîm
Artinya:
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."