Doa Sholat Dhuha Bahasa Arab, Latin dan Artinya Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaanya
Sholat merupakan kewajiban dan keharusan bagi semua umat Muslim.
Semua muslim dan muslimah wajib mengerjakan sholat fardhu yang terdiri dari subuh, dhuhur, ashar, magrib dan isya.
Secara spesifik, sholat fardhu merupakan jenis sholat wajib dan tidak boleh sekali pun ditinggalkan.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat Dhuha? Membaca doa usai sholat dhuha akan menambah kesempurnaan amal ibadah yang satu ini.
-
Kapan doa sholat tarawih dibaca? Salah satu doa sholat tarawih yang biasanya dibaca setelah sholat tarawih adalah doa untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Apa itu bacaan doa sahur? Doa sahur berupa bacaan niat yang penting dilafalkan agar puasa menjadi sah. Doa sahur adalah niat puasa yang dilafalkan, baik saat hendak berpuasa wajib di bulan Ramadan maupun berpuasa sunah.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat dhuha? Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim adalah sholat dhuha.
-
Apa isi dari bacaan doa setelah sholat Dhuha? Berikut selengkapnya mengenai bunyi bacaan doa setelah dhuha serta keutamaan menjalankan ibadah sunnah yang satu ini, dilansir dari laman NU Online dan Liputan 6.
Bahkan jika ditinggalkan akan menjadi bahaya seperti pada hadis Tsauban radhiyallahu ‘anhu, yang mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan." (HR. Ath Thobariy).
Selain sholat fardhu, ada pula sholat sunnah. Sholat sunnah bagi umat Muslim diyakini memiliki banyak manfaat. Selain membuka pintu rezeki dan kebaikan, amalan sunnah juga berfungsi untuk menutupi kekurangan dari amalan wajib yang dikerjakan.
Salah satu sholat sunnah yang biasa dilakukan adalah Sholat Dhuha. Sholat dhuha biasa dikerjakan di waktu matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbit hingga waktu zuhur tiba.
Perlu diketahui bahwa sholat dhuha dikerjakan minimal dua rakaat, sehingga tidak mengganggu aktivitas di pagi hari.
Setelah melakukan sholat dhuha, umat muslim disarankan untuk tidak buru-buru beranjak pergi. Karena ada bacaan doa sholat dhuha yang harus diketahui supaya semakin bermanfaat. Seperti apa?
Dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber, Rabu (3/10) simak informasi tentang sholat dhuha, bacaan doa sholat dhuha, serta tata caranya berikut ini.
Niat Sholat Dhuha
Seperti sholat pada umumnya, doa sholat dhuha juga berisi niat yang harus diketahui isinya. Membaca niat tak lain agar ibadah kita bisa lebih terarah dan khusyuk.
Sebelum mengetahui bacaan doa sholat dhuha, ada baiknya mengenal niat sholat sunnah ini.
Adapun bacaan niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya adalah, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala."
Tata Cara Sholat Dhuha
Setelah paham dengan niat sholat dhuha, kenali juga tata caranya sebelum beralih ke bacaan doa sholat dhuha.
Pada dasarnya, tata cara sholat dhuha sama seperti shalat sunnah lainnya, yakni shalat dua rakaat dengan satu salam.
Perbedaannya ada pada bacaan niat, doa dan waktu pengerjaannya. Sholat dhuha juga dapat dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat.
Berikut tata cara sholat dhuha:
1. Takbirotul Ihram Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
2. Membaca Surah Al-Fatihah
3. Membaca Surah Ad-Dhuha Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah
4. Sujud dengan tuma’ninah
5. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
6. Sujud kedua dengan tuma’ninah
7. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
8. Membaca Surah Al-Fatihah Membaca Surah As-Syams Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
12. Salam
13. Membaca doa Sholat Dhuha
Doa Sholat Dhuha
Seperti pada laman rumaysho.com, doa sholat dhuha terdapat dalam hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang berkata, Rasulullah SAW selesai sholat Dhuha, beliau mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
'Allohummaghfir-lii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohiim'.
Artinya:"Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali." (HR. Bukhari).
Adapun bacaan doa sholat dhuha yang sering kali dibaca oleh masyarakat adalah sebagai berikut:
للّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin.
Artinya:"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."
Doa sholat dhuha ini disebutkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam I’anatuth Tholibiin. Akan tetapi doa tersebut tidak dikatakan sebagai hadist.
Keutamaan Sholat Dhuha
1. Diampuni Dosanya
Salah satu hadis Rasulullah SAW berbunyi yang artinya,"Siapapun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi).
2. Sebagai Pengganti Sedekah
Hal ini tertuang dalam hadis dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
"Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at." (HR. Muslim).
3. Dapat Pahala Haji dan Umrah
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.' Beliau pun bersabda, 'Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR. Tirmidzi).
4. Dicukupkan Urusan di Akhir Siang
Dari hadis dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang." (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, Ad Darimi).
5. Dibuatkan Istana di Surga
Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadis pernah bersabda,
"Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).