Dokter Yahudi Skakmat Wanita Zionis Sebut Orang Palestina Hewan, Blak-blakan Bongkar Kejahatan Israel
Dokter Yahudi asal Kanada bikin mati kutu seorang wanita zionis saat pojokkan orang Palestina.
Seorang Dokter dan ahli trauma Gabor Maté menanggapi pertanyaan wanita berdarah Israel menyebut Palestina adalah hewan yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.
Dalam sebuah unggahan video akun TikTok @afriktimes, Wanita itu merasa heran karena sang dokter Yahudi itu justru kini 'berbelas kasih' terhadap 'hewan' yang terlibat dalam serangan 7 Oktober tahun lalu.
- Kisah Pilu Dokter Spesialis Jantung Palestina, 175 Anggota Keluarganya Dibunuh Israel Selama Perang Genosida di Gaza
- Dibesarkan oleh Doktrin Zionis, Wanita Yahudi Pro Palestina ini Kini Sadar Israel Negara Rasis & Teroris
- Kesaksian Dokter atas Kebiadaban Israel di Gaza: 500 Korban dalam 25 Menit
- Dokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk
Kisah pertobatan Maté akan konflik Israel dan Palestina bermula saat ia mengoreksi pandangannya tentang tanggal 7 Oktober. Dia berargumen sejarah tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober.
Dia juga membandingkan perlakuan terhadap penduduk asli Palestina dengan perlakuan terhadap komunitas adat di Kanada dan AS, sehingga menerima banyak tepuk tangan dari hadirin lainnya.
Pertanyakan 'Belas Kasihan' Dokter Yahudi ke Palestina
Wanita itu mulanya mempertanyakan mengapa dokter Mate kini jauh lebih berbelaskasih dan pengertian kepada orang Palestina yang menurutnya adalah pembunuh.
"Saya akan kembali ke ceramah Anda, dan Anda berbicara tentang welas asih atas pengakuan, welas asih atas pengertian, welas asih atas kebenaran. Kita mendekati tanggal 7 Oktober, ketika pembantaian mengerikan terjadi di Israel, di mana anak-anak dibunuh, dibakar, bayi-bayi di dalam oven," kata wanita pro Israel.
Mendengar klaim tersebut, Mate pun langsung menepis dan menganggap pernyataan itu tidak sesuai kenyataanya.
"Itu tidak terjadi. Tidak ada bayi di dalam oven," jawab sang dokter.
"Oh ya, memang benar. Tidak, ternyata tidak. Hal ini bahkan telah dibantah oleh Israel," balas sang wanita.
Dokter Mate lalu menceritakan bagaimana pandangannya terhadap Palestina berubah sehingga kini berbalik menolak menyerang Palestina.
"Mari kita sepakati apa yang kita sepakati, oke? Pembantaian yang mengerikan terjadi. Orang-orang dibunuh di rumah mereka. Warga sipil, tunggu sebentar. Dibunuh, diperkosa. Tidak ada bukti pemerkosaan massal yang disengaja. Saya akan membiarkan Anda menyelesaikan pertanyaan Anda. Bagaimana saya menemukan belas kasihan terhadap orang-orang ini? Orang yang mana?" tambah sang dokter.
Sebut Orang Palestina Hewan
Wanita Israel itu dengan blak-blakan menyebut orang Palestina sebagai hewan. Pernyataan itu lantas mendapat balasan keras dari sang dokter.
"Hewan yang melakukan itu," jawab wanita.
"Hewan yang melakukan itu. Bagaimana kita bisa berbelas kasih terhadap hewan-hewan ini? Saya pernah ke Palestina. Dua setengah tahun yang lalu, saya pergi ke sana untuk bekerja dengan wanita Palestina yang telah disiksa di penjara-penjara Israel, yang telah didokumentasikan oleh para dokter Israel untuk hak asasi manusia, oleh B'Tselem, organisasi hak asasi manusia Israel, oleh PBB dan lainnya. Tak seorang pun pernah berbicara tentang ribuan warga Palestina," jelasnya.
Mate memberikan contoh saat dua dokter Palestina tewas di tangan Israel. Tentu hal tersebut sangat kejam karena menyasar petugas medis.
Selain itu, Mate juga menyinggung keberadaan orang asli dan pendatang dan perannya dalam sebuah kelompok masyarakat.
"Tahukah Anda bahwa baru-baru ini dua dokter Palestina disiksa hingga tewas oleh Israel? Dokter, disiksa sampai mati. Sejarah tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober," jelas sang dokter.
"Di Kanada, empat tahun lalu, ada jajak pendapat. Kini, ribuan anak meninggal di sekolah tersebut. Orang-orang disiksa, diperkosa, dan sebagainya. 70% warga Kanada tidak tahu apa pun atau sedikit pun tentang sekolah asrama."
"Lalu apa yang terjadi dengan masyarakat asli? Jika Anda melakukan jajak pendapat di Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu dan bahkan sekarang, kebanyakan orang tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi pada masyarakat asli di sini. Tidak ada apa-apa. Genosida, penyiksaan, pemerkosaan, kelaparan. Mereka tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Dan di beberapa negara bagian Amerika, mengajarkannya di sekolah adalah tindakan ilegal," tegasnya.
Tutup Mulut Wanita Israel
Dokter Mate dengan cerdas menjawab persepsi wanita tersebut yang mengatakan bahwa orang Yahudi pada dasarnya tidak tahu apa-apa tentang masa lalu masyarakat Palestina.
Ia menganggap bahwa masyarakat Palestina sudah jauh lebih lama menderita dan bukan sejak 7 Oktober 2023.
"Menurut Anda, apakah rata-rata orang Yahudi tahu tentang penduduk asli Palestina? Hewan-hewan yang Anda bicarakan ini. Tahukah Anda, pembantaian pertama warga Palestina di Gaza tidak terjadi tahun lalu."
"Bahkan tidak terjadi empat atau lima tahun lalu ketika mereka membunuh ratusan anak dengan bomnya. Itu terjadi pada tahun 1956. Pada tahun 1956, mereka membantai 200 warga sipil. Tahukah Anda tentang hal itu? Anda belum pernah mendengarnya. Tentu saja Anda belum pernah mendengarnya. Itu sebabnya Anda bisa menyebut mereka binatang," jawab sang dokter secara telak.
Ia pun mengkritik pandangan wanita itu yang dianggap terisolir dengan pendapat pribadi yang menyesatkan.
Baginya, anggapan orang Palestina adalah binatang seperti yang dikatakan menjadi bukti bahwa wanita itu tidak tahu apa-apa.
"Jika tidak, Anda akan melihat mereka seperti manusia seperti kita semua. Tempat di mana kita menyebut orang lain sebagai binatang? Jika Anda ingin tinggal di sana, itu pilihan Anda. Saya tidak ingin tinggal di sana," tambahnya lagi.
Dokter Mate tetap tidak membenarkan kekerasan yang terjadi antara Hamas dan warga sipil Israel. Namun ia berupaya untuk mencari tahu penyebab aksi itu terjadi.
"Saya ingin memahami orang. Saya ingin memahami apa yang terjadi pada mereka. Saya ingin tahu mengapa mereka berperilaku seperti itu. Saya tidak bermaksud membenarkan, menyandera warga sipil. Saya bilang itu tidak bisa dibenarkan. Kenapa kamu tidak mendengarku, aku tidak tahu. Saya bilang ada pembantaian yang seharusnya tidak terjadi," lanjutnya.
Seakan ingin membungkam pandangan yang salah dari sang wanita, dokter Mate lantas menyebut wanita itu hidup dalam sebuah gelembung (kubah) sehingga tidak mengetahui fakta sebenarnya.
"Kenapa kamu tidak mendengarku, aku tidak tahu. Kamu tahu kenapa kamu tidak mendengarku? Karena Anda hidup dalam gelembung, itulah alasannya," jawab dokter.