Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana
Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Sejumlah mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam pegiat anti korupsi IM57+ Institute mendatangi ketua KPK sementara , Nawawi Pomolango.
Pertemuan itu membahas seputar permasalahan di KPK, salah satunya soal dugaan kasus korupsi 'Blok Medan' yang menyeret nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan istrinya Kahiyang Ayu.
- Resmi! Megawati Akhirnya Pecat Jokowi dan Keluarganya dari PDIP
- Reaksi Bobby Nasution Usai Mahfud Minta KPK Panggil Anak dan Menantu Jokowi Usut Kode ‘Blok Medan’
- VIDEO: Jokowi Tegur Bobby Nasution Depan Wali Kota se-RI, Medan Mulai Macet!
- PAN Dukung Bobby Nasution jadi Cagub di Pilgub Sumut: Medan Maju Pesat Berkat Beliau
Awal mula mencuatnya istilah 'Blok Medan' saat Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK) di Pengadilan Negeri Ternate pada Rabu (31/7/2024).
Dalam kasus ini, Abdul Gani Kasuba disebut terlibat dalam pengaturan IUP perusahaan yang diduga dimiliki Bobby Nasution.
Kasuba lalu dikatakan menggunakan kode 'Blok Medan' untuk memuluskan pengurusan izin usaha pertambangan di Maluku Utara. Penggunaan kode tersebut kemudian diduga berhubungan dengan anak serta menantu Presiden Joko Widodo.
Disebut Reinkarnasi Kasus Korupsi di Istana
Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, dugaan keterlibatan Bobby di kasus 'Blok Medan' itu muncul karena ada reinkarnasi dinasti yang terpusat di Istana Negara.
"Sudah ada proses reinkarnasi, nepotisme yang dulu di era orde baru telah dilarang oleh salah satu TAP MPR," ujar Busyro di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).
"Sekarang malah mengalami pembangkitan. Kebangkitan kembali secara lebih mengeras yaitu dinasti politik, nepotisme," tambahnya.
Menurut Busyro, reinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.
"Yang terkait dengan KPK ada tiga hal yang nanti secara rinci disampaikan. Yang tiga hal itu singkatnya tentang Blok Medan," ujar Busyro.
Eks Pimpinan KPK Dorong Pengusutan Kasus Blok Medan
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua kemudian mengaitkan isu Blok Medan itu dengan menyinggung kasus korupsi yang pernah menjerat besan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Aulia Tantowi Pohan.
Besan SBY itu pernah ditangkap KPK karena terlibat kasus korupsi aliran dana BI sebesar Rp 100 miliar kepada para mantan pejabat BI dan anggota DPR.
Berkaca dari kasus tersebut, menurut Abdullah, semestinya KPK saat ini juga bisa menjerat orang-orang yang terlibat di Blok Medan.
"Jadi kalau besan SBY yang waktu presiden ditangkap oleh KPK, apalagi cuma mantu dari Presiden (Bobby Nasution). Oleh karena itu maka blok Medan itu harus diseriusi oleh pimpinan KPK, sehingga demikian, baik mantu maupun siapa saja yang berkaitan dengan presiden itu diproses," tegas Abdullah.
Dia pun mendukung era pimpinan KPK sekarang untuk mengungkap kasus tersebut dan mengembalikan eksistensi serta marwah KPK seperti sebelumnya.