Gubernur NTT Bicara Ciri Khas Orang Miskin dan Orang Kaya Terlihat saat Makan
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bicara soal ciri khas orang miskin dan kaya.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bicara soal ciri khas orang miskin dan kaya.
Gubernur NTT Bicara Ciri Khas Orang Miskin dan Orang Kaya Terlihat saat Makan
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bicara soal ciri khas orang miskin dan kaya
Keduanya bisa dilihat melalui kebiasaan saat makan. Hal tersebut diungkapnya saat berada di atas mimbar puncak perayaan HUT NFA di NTT.
- Pilkada NTT Makin Sengit, Survei Voxpol Ungkap Melki-Johanis Paling Moncer
- Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Divonis 8 Tahun Penjara
- Sisi Lain Luluk Nur Hamidah Calon Gubernur Jatim 2024, Sering Lakukan Kegiatan Seru Bersama Suami, Mulai Pelesiran hingga Panco
- Nasdem Tugaskan Istri Viktor Laiskodat sebagai Bakal Calon Gubernur NTT
Lantas, bagaimana penjelasan mengenai perbedaan orang miskin dan kaya? Simak ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Badan Pangan Nasional, Rabu (16/8/2023).
Momen Perayaan HUT NFA
Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NF) baru saja melangsungkan puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-2 yang digelar di halaman kantor Gubernur NTT di Kupang, Sabtu (12/8). Menjadi tuan rumah, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pun turut memberikan sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, Viktor memberikan pandangan mengenai perbedaan orang miskin dan kaya. Menurutnya, hal tersebut bisa diamati dengan mudah melalui kebiasaan makan seseorang. "Ciri khas orang kaya itu di tempat makan," terangnya.Sementara unsur gizi lainnya justru lebih sedikit. "Coba aja lihat orang kalau makan. Nasinya setumpuk gini, lauknya sedikit. Nah itu manusia-manusia miskin," imbuhnya.
Kebiasaan Makan Orang Kaya
"Tapi kalau proteinnya banyak, nah itu orang kaya. Jadi pangan kita itu dorong proteinnya, jangan karbohidrat," katanya.
Beri Saran ke NFA
Lantaran mendapati kenyataan demikian yang masih banyak di sekitarnya, Viktor berpendapat agar NFA segera memulai kampanye protein. Menurutnya, masyarakat perlu mengonsumsi lebih banyak protein dibandingkan karbohidrat saja. "Makanya saya pengen Badan Pangan Nasional mulai kampanye makan protein banyak," katanya.
Lebih lanjut, Viktor menyoroti soal kondisi pangan di tanah air.
Keberadaan sumber protein di Indonesia menurutnya harus dipertahankan serta tak berlebihan diekspor ke luar negeri. "Padahal kita punya semua, harusnya tidak boleh ekspor," terangnya.
"Masih ribut beras ya berarti masih miskin kita itu," imbuh Viktor
dalam kesempatan tersebut.
© 2023 merdeka.com