Guru Lagi Menjelaskan Pelajaran, Siswa & Siswi SMA ini Malah Asyik Indehoy
Sebuah video asusila antara pelajar SMA beredar. Mirisnya, video tersebut terjadi saat siswa-siswi itu seharusnya mengikuti KBM daring. Polisi langsung memburu pelaku.
Sebuah video asusila antara pelajar SMA beredar luas sejak Jumat (14/8) lalu. Mirisnya, video tersebut terjadi saat pelaku seharusnya mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui daring.
Polisi langsung memburu dan mencari kebenaran dari video asusila tersebut. Tak butuh waktu lama, pelaku penyebaran video asusila langsung diketahui.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Apa yang diklaim dalam video yang dibahas? Jadi video Anies dan UAS menjual kaos untuk donasi ke Palestina adalah hasil editan. Audio tersebut merupakan hasil manipulasi oleh Artificial Intelligence (AI).
-
Mengapa ular dan katak bertarung dalam video tersebut? Setelah katak dan ular disatukan, pertarungan kedua tak bisa dihindari.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Apa yang diklaim terjadi di video yang beredar? Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
-
Siapa yang terlibat dalam kampanye edukasi "Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak"? Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI sebagai bank yang concern terhadap segala jenis kejahatan perbankan, terus mengedukasi nasabahnya melalui berbagai kanal, baik media konvensional maupun media sosial. "Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik penipuan," ujarnya.
Lantas, bagaimana kronologi hingga kelanjutan dari kasus video asusila pelajar itu? Berikut ulasan selengkapnya.
Video Mesum Dilacak Polisi
Sejak beredar luas, video asusila yang melibatkan seorang siswa dan siswi tersebut langsung diburu polisi. Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan, video tersebut tak lain menyeret dua pelajar SMA di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Setelah ditelusuri ternyata itu pelajar Balikpapan," kata Rengga, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (21/8) sore.
Rengga menjelaskan, pemeran pria dan wanita dalam video disebut tak menyadari kelakuannya saat berbuat asusila. Tatkala pembelajaran daring dimulai, keduanya disebut lupa mematikan kamera laptop.
"Jadi awalnya, pemeran pria dan wanita sama-sama pelajar dalam video itu lagi begituan. Tidak lama, muncul pemberitahuan bahwa belajar daring dimulai. Ternyata kamera (laptop) lupa dimatikan," ujar Rengga.
Pelaku Penyebar Video Asusila
Diketahui, pelaku penyebar video asusila tersebut berinisial A. A tak lain merupakan teman satu sekolah dari kedua pelaku dalam video asusila.
Hal itu dilakukan A setelah ia dan semua teman-temannya melihat ke arah layar yang menampilkan adegan mesum kedua temannya. Spontan, A langsung merekam dan membagikannya melalui grup pesan instan. Alhasil, video langsung beredar luas.
"Guru menjelaskan, peserta pelajar dari belajar daring itu melihat di layar masing-masing. Spontan merekam pakai HP. Pelaku A setelah merekam, mengirimnya ke grup pesan instan. Jadi video itu menyebar kemana-mana," tambah Rengga.
Ditetapkan Tersangka
Setelah ditemui petugas, A mengakui perbuatannya saat merekam dan menyebarkan video itu ke grup pesan instan. Isi pesan hingga ponsel milik saksi korban dan tersangka menjadi barang bukti petugas.
A lantas ditetapkan sebagai tersangka. Namun, polisi masih menimbang lantaran A merupakan pelajar di bawah umur. Diversi menjadi salah satu tindak lanjut yang bakal ditempuh polisi.
"Karena usianya masih bawah umur, kita lakukan diversi. Mendapat perlakuan khusus," sebut Rengga.
Alasan psikologis pelaku menjadi satu-satunya hal yang menjadi perhatian polisi. Rengga berharap, masyarakat mampu menghentikan penyebaran video asusila tersebut dan hingga tak melakukan perundungan kepada pelaku.
"Kami minta kepada masyarakat yang punya video itu tidak menyebarluaskan lagi. Kasihan, pertimbangkan psikologis anak. Kan mereka masih punya masa depan," kata Rengga.