Hukum Ghibah Beserta Larangannya dalam Islam, Begini Tips Menghindarinya
Berikut hukum ghibah beserta larangannya dalam Islam dan begini tips menghindarinya.
Berikut hukum ghibah beserta larangannya dalam Islam dan begini tips menghindarinya.
Hukum Ghibah Beserta Larangannya dalam Islam, Begini Tips Menghindarinya
Pengertian ghibah penting untuk diketahui oleh umat Islam.
Mengingat, ghibah harus dihindari oleh umat Islam. Hal tersebut karena ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT.
Namun tanpa disadari, ghibah menjadi perbuatan yang sangat mudah dilakukan.
Terlebih dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, perilaku tersebut juga disebut bergunjing atau bergosip.
-
Apa yang dimaksud dengan ghibah dalam Islam? Ghibah dalam Islam adalah membicarakan seseorang di belakangnya dengan cara yang tidak disukainya, walaupun apa yang dikatakan itu benar.
-
Apa saja contoh ghibah yang dibolehkan? Salah satu contoh ghibah yang diperbolehkan adalah ketika membahas keburukan seseorang yang berdampak merugikan banyak orang, seperti rekan kerja atau teman-teman di sekitarnya.
-
Bagaimana cara menafsirkan larangan merenggangkan gigi dalam Islam? Sama seperti menyambung rambut dan menanam bulu mata, merenggangkan atau meruncingkan gigi juga dilarang oleh agama islam karena dianggap mengubah ciptaan Allah SWT. Perawatan ini hanya boleh dilakukan jika tujuannya untuk kesehatan. Misalnya, merenggangkan gigi karena banyak makanan yang suka terselip dan membuat gigi bolong. Namun, kamu dilarang merenggangkan atau meruncingkan gigi jika tujuannya hanya untuk mempercantik diri.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat ghaib? Sholat ghaib dilakukan untuk memberi doa pada saudara sesama Muslim yang sudah meninggal dunia.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
Padahal, ghibah justru dapat membawa kerugian. Baik untuk orang lain maupun diri sendiri. Oleh karena itu, ghibah harus dijauhi dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas bagaimana hukum ghibah beserta larangannya dalam Islam dan begini tips menghindarinya?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (26/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Pengertian Ghibah
Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT dan harus dihindari oleh umat Islam. Secara etimologi, ghibah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata ghaabaa yaghiibu ghaiban yang artinya ghaib atau tidak hadir.
Berdasarkan etimologi tersebut, dapat dipahami bahwa ghibah adalah bentuk 'ketidakhadiran seseorang' dalam sebuah pembicaraan.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ghibah merupakan kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain atau bergunjing.
Ghibah adalah perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain. Meskipun yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan, akan tetapi ghibah tetaplah suatu perbuatan yang zalim.
Dalam agama Islam, ghibah sangat dilarang karena berisiko menimbulkan fitnah. Perlu diketahui, seseorang yang berghibah bahkan diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Ghibah juga merupakan perbuatan yang sangat dekat dengan perbuatan buruk lainnya seperti iri, dengki hingga fitnah.
Dalil Hukum Ghibah
Ghibah merupakan perilaku zalim yang dilaknat oleh Allah SWT. Hal tersebut bahkan tercantum dalam Al-Quran dan hadist. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nur Ayat 19 yang artinya:
"Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat." (QS. An-Nur: 19)
Allah SWT menggambarkan perilaku orang yang suka ghibah atau menggunjing dan membicarakan orang lain sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Hujurat Ayat 12 yang artinya:
Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk berghibah. Diriwayatkan dalam hadist Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada di sini (dalam hati) cukup seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim."
- Doa Sholat Tahajud Lengkap Beserta Tata Cara dan Waktu Pengerjaannya
- Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Lengkap Beserta Tata Cara & Keutamaannya Bagi Umat Islam
- Doa Terhindar dari Penyakit Berbahaya dalam Islam, Perlu Diamalkan
- Doa Selesai Sholat Tahajud dan Zikir Lengkap, Perlu Diamalkan sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Besaran Dosa Ghibah
Rasulullah SAW menyatakan bahwa dosa orang yang berghibah lebih berat dari dosa zina.
"Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya," (HR At-Thabrani).
Selain itu, diriwayatkan bahwa Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Musa AS yang artinya:
"Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertaubat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka."
Di akhirat nanti, seseorang yang suka berghibah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT oleh orang yang dighibahnya. Amal kebaikannya pun dibayarkan kepada orang-orang yang pernah dizaliminya, termasuk kepada orang yang telah dighibahnya. Kemudian setelah amal kebaikannya habis, amal keburukan orang-orang yang dizaliminya ditimpakan pada dirinya.
Cara Menghindari Ghibah
Terdapat beberapa cara untuk menghindari ghibah, di antaranya sebagai berikut.
1. Memperbanyak ilmu agama, dengan mengikuti kajian, membaca Al-Quran dan tafsirnya, serta selalu berpikir positif agar dapat menjauhkan diri dari menggunjingkan orang lain.
2. Diam atau tidak menanggapi. Salah satu cara menghindari berghibah yaitu diam. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
3. Menasehati pelaku ghibah untuk menyudahinya. Anda bisa mengatakan dan mengingatkan pelaku ghibah bahwa perbuatan yang dilakukannya itu salah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, rubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman" (HR Muslim 70)