Ide-Ide Gila Ridwan Kamil Buat Macet Jakarta hingga Koar-Koar Tajam Soroti APBD Palsu
Ridwan Kamil mempunyai rencana gila jika ia diberikan kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ridwan Kamil alias Kang Emil mempunyai rencana gila jika diberikan kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Emil mengaku memiliki ide untuk mengurangi angka kemacetan yang ada di ibu kota.
Ide gila itu ia tuangkan ketika sedang menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di Jakarta.
Salah satu masalah utama yang menyebabkan kemacetan di Jakarta adalah karena pemukiman penduduk yang jauh dari tengah kota.
Selain itu, Emil juga menyinggung perihal APBD palsu yang selalu dikeluhkan setiap pemimpin daerah karena nilainya yang minim.
Apa ide gila Emil dalam mengatasi kemacetan di Jakarta, dan apa yang dimaksud Emil dengan APBD palsu? Simak ulasannya sebagai berikut.
Ide Gila Ridwan Kamil Atasi Kemacetan Jakarta
Dalam keterangannya, Ridwan Kamil menuturkan bahwa ia siap mengatasi kemacetan di Jakarta dengan cara memperbanyak rumah di tengah kota.
Bahkan, Emil mengatakan jika ia merencanakan akan membangun apartemen di atas pasar. "Semua pasar di Jakarta bawahnya pasar, atasnya apartemen, supaya jarak lebih dekat," kata Emil dikutip dari Antara.
Hal itu dilakukan dalam rangka untuk memberikan solusi terbaik atas mahalnya lahan yang ada di Jakarta.
Oleh sebab itu, ia bertekad untuk membangun perumahan murah di tengah kota yang bisa ditinggali oleh warga Jakarta.
Selain itu, Emil juga berencana untuk membuat apartemen di atas stasiun dan jalan raya.
"Stasiun harus ada apartemen juga, saya punya ide gila lagi membangun apartemen di atas jalan. Kan jalan adalah lahan, bayangkan wajah yang saya rencanakan, apa yang terjadi bisa tinggal di tengah kota, menghemat perjalanan, bisa mengurangi polusi udara juga," jelas Emil.
Singgung Soal APBD Palsu
Selain ingin memiliki ide gila dalam mengatasi kemacetan yang ada di Jakarta, Emil juga menyinggung perihal APBD palsu. Menurutnya, banyak para pemimpin daerah yang mengeluhkan APBD palsu.
APBD palsu yang dimaksud oleh Emil adalah anggaran APBD yang bisa hanya membiayai pembangunan sebesar 20 persen saja. Sisanya, gubernur harus memikirkan sendiri caranya.
Ridwan Kamil menuturkan jika gubernur bisa mencari peluang untuk membangun daerah dengan menggunakan dana sosial perusahaan (CSR) hingga obligasi daerah.
Strategi itu juga telah ia lakukan selama menjadi gubernur Jabar.
"APBD itu palsu dan terbukti maksimal hanya sanggup membiayai 20 persen dari kebutuhan membangun sebuah wilayah. Maka gubernurnya, pemimpinnya, harus pintar-pintar mencari yang 80 persen (sisanya)," kata Emil.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa alternatif pendanaan lain yang bisa digunakan untuk melakukan pembangunan daerah adalah Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).