Indah Bukan Main, Begini Penampakan Kehidupan di Daha Kota Kuno di Tanah Jawa Direkonstruksi AI
Penampakan kehidupan di Daha Kota Kuno yang begitu indah sukses mencuri perhatian.
Penampakan kehidupan di Daha Kota Kuno yang begitu indah sukses mencuri perhatian.
Indah Bukan Main, Begini Penampakan Kehidupan di Daha Kota Kuno di Tanah Jawa Direkonstruksi AI
Seiring berjalannya waktu, teknologi pun semakin canggih dan maju. Belakangan ini, publik tengah digemparkan dengan teknologi bernama Artificial Intelligence (AI).
Bukan sembarang teknologi, AI ini dikenal sebagai teknologi yang mempunyai potensi besar untuk mengubah kehidupan manusia di masa depan. Melansir dari Kemdikbud.go.id, AI secara umum merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. Mulai dari kemampuan pengambilan keputusan, logika hingga karakteristik kecerdasan lainnya.
- Hutan Jati di Mojokerto Ini Diduga Kampung Kerajaan yang Hilang, Petani Tak Sengaja Temukan Harta Karun
- Pemuda di Depok Tega Bunuh Ibu Kandung Gunakan Dua Pisau Lalu Bacok Ayah Pakai Golok
- Hati-Hati Macet, Ada Perbaikan Jalan di Tol Jakarta-Cikampek
- Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya
Teknologi AI kini banyak digunakan untuk memperlihatkan kehidupan manusia pada zaman dahulu. Salah satunya adalah menampakkan kehidupan di Daha Kota Kuno di tanah Jawa. Lantas bagaimana penampakan kehidupan di Daha Kota Kuno yang direkonstruksikan oleh teknologi AI? Melansir dari akun Instagram ainusantara, Kamis (13/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Daha atau dalam Bahasa Latin 'Dahanapūra' adalah salah satu kota kuno yang berada di Tanah Jawa, atau lebih tepatnya di Jawa Timur.
Kota ini disebutkan pernah menjadi pusat pemerintahan dari Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Majapahit.
Sekarang, Daha merupakan bagian dari Kota Kediri. Hal ini berdasarkan pada peta daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit dan peta Provinsi Jawa Timur. Di mana diperkirakan Daha berada di Kota Kediri.
Kota Daha sendiri didirikan oleh Airlangga sebagai pindahan kota Kahuripan. Saat Ia turun takhta pada tahun 1042, wilayah kerajaan pun dibelah menjadi dua.
Daha pun lantas menjadi Ibu Kota Kerajaan bagian barat yakni Panjalu. Menurut Nagarakretagama, wilayah kerajaan yang dipimpin Airlangga sebelum dibelah tersebut sudah bernama Panjalu.
Sejak tahun 1293, Daha menjadi negeri bawahan Majapahit yang paling utama. Pada masa kekuasaan Majapahit, penguasa Kota Daha menggunakan lambang kenegaraan berupa sadahakusuma. Itu merupakan lambang yang bermakna bunga pemerintahan atau kembang api.
Menurut Suma Oriental tulisan Tome Pires, pada tahun 1513 Dayo (Daha) kemudian menjadi Ibu Kota Majapahit dan dipimpin oleh Bhatara Wijaya.
Baru-baru ini, akun Instagram ainusantara membagikan potret Kota Daha yang direkonstruksikan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
"I asked AI to imagine 'a beautiful day in Daha'," tulisnya dalam keterangan.