Ini Orang Pertama yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional di Indonesia, Sosoknya Tak Kaleng-Kaleng
Perjalanan hidup Abdul Mu'iz mengalami perubahan signifikan saat ia bergabung dengan Syarikat Islam, yang merupakan organisasi politik pertama di Indonesia.
Di antara 191 pahlawan nasional Indonesia, Abdul Mu'iz memiliki posisi yang sangat istimewa sebagai penerima gelar tertinggi negara yang pertama. Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Abdul Mu'iz pada 30 Agustus 1959 merupakan sebuah tonggak sejarah yang menandai awal tradisi penghormatan terhadap para tokoh yang berjuang untuk bangsa.
Berdasarkan berbagai sumber, latar belakang Abdul Mu'iz sebagai anak dari Sultan Minangkabau memberikan akses pendidikan yang tidak biasa bagi pribumi pada masa itu. Kesempatan untuk bersekolah di Sekolah Kedokteran Tribumi Hindia Belanda merupakan sebuah privilese yang hanya dinikmati oleh segelintir orang pribumi.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Kenapa Amir Hamzah menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menjadi Ketua Umum PBNU pertama? Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama.
-
Siapa yang menjadi Gubernur Pertama Sumatra Utara? Jadi Gubernur Pertama sekaligus Ketua DPRD Sumatra Utara, Ini Sosok Putra Keturunan Batak Mandailing Namanya jarang dikenal banyak orang. Tetapi jasa besarnya memimpin Sumatra Utara pasca kemerdekaan patut diacungi jempol.
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
Namun, takdir membawanya ke jalur yang berbeda ketika ketidaknyamanannya terhadap darah memaksanya untuk menghentikan studi kedokterannya. Perjalanan hidup Abdul Mu'iz beralih arah yang signifikan ketika ia bergabung dengan Syarikat Islam, organisasi politik pertama di Indonesia.
Keputusan ini menjadi titik balik yang mengubah fokus perjuangannya dari dunia medis ke ranah pergerakan nasional. Melalui organisasi tersebut, ia mulai meletakkan dasar bagi gerakan kemerdekaan Indonesia.
Kontribusi Abdul Mu'iz dalam pergerakan kemerdekaan semakin terlihat melalui karya-karya jurnalistiknya. Keahliannya dalam berbahasa menjadi alat yang ampuh untuk membangkitkan kesadaran nasional.
Tulisan-tulisannya di berbagai media massa kolonial berfungsi sebagai corong perjuangan yang menyuarakan aspirasi kemerdekaan dengan cara yang halus namun berdampak. Kemampuan linguistiknya tidak hanya terbatas pada penulisan artikel politik saja.
Abdul Mu'iz juga berperan dalam pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Usahanya untuk memperkenalkan dan mengembangkan bahasa Indonesia melalui tulisan-tulisannya menjadi salah satu warisan penting dalam sejarah perkembangan bahasa nasional.
- Pantun Ahmad Muzani Bikin Geleng-geleng Kepala dan Tersenyum Prabowo Subianto
- Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
- Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
- Ajak Istri dan Anak, Ganjar Dapat Dukungan Pesantren yang Menangkan Jokowi-Ma'Ruf Amin saat Pilpres 2019
Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Abdul Mu'iz tidak lepas dari kompleksitas perjuangannya. Sebagai tokoh pergerakan nasional, ia memilih pendekatan intelektual dan kultural dalam melawan kolonialisme.
Strategi ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran nasional tanpa menciptakan konfrontasi fisik yang merugikan. Status Abdul Mu'iz sebagai pahlawan nasional pertama mencerminkan penghargaan negara terhadap perjuangan yang dilakukan melalui jalur diplomasi dan intelektual.
Penganugerahan ini juga menandakan pengakuan akan pentingnya perjuangan non-fisik dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya dalam Syarikat Islam, dunia jurnalisme, dan pengembangan bahasa Indonesia telah meletakkan dasar bagi perkembangan nasionalisme di Indonesia.
Penulis: Ade Yofi Faidzun