Isra Miraj Adalah Peristiwa Agung Rasulullah SAW, Ketahui Makna & Keutamaannya
Rasulullah SAW merupakan utusan Allah SWT yang diberikan banyak kemuliaan serta mukjizat secara langsung. Salah satunya yakni mengenai Isra Mi'raj.
Rasulullah SAW merupakan utusan Allah SWT yang diberikan banyak kemuliaan serta mukjizat secara langsung. Salah satunya yakni mengenai Isra Mi'raj.
Secara singkat, Isra Mi'raj adalah peristiwa agung yang dialami sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Peristiwa tersebut merupakan perjalanan spritual Rasulullah SAW mulai dari Masjidil Haram Mekkah menuju Masjidil Aqsa Palestina.
-
Apa yang dimaksud dengan Isra Miraj? Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan suci yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Isra berarti perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Sedangkan Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad ke langit, di mana beliau bertemu dengan para nabi dan akhirnya sampai ke Sidratul Muntaha, tempat yang paling jauh yang dapat dicapai oleh manusia.
-
Apa itu Isra Miraj? Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam Islam.
-
Bagaimana Nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra Miraj? Peristiwa ini terjadi pada malam yang diberkahi, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Perjalanan tersebut kemudian dilanjutkan menuju ke Sidratul Muntaha guna bertemu Allah SWT secara langsung. Dalam perjalanan mulia tersebut, Nabi Muhammad SAW mendapat begitu banyak keistimewaan yang tak pernah diperoleh manusia mana pun di muka bumi.
Dalam suatu ayat suci disebutkan, kemuliaan dari perjalanan beliau tersebut yakni salah satunya dibersamai langsung oleh Malaikat Jibril saat bertemu Allah SWT. Lantas, apa sebenarnya arti dan makna dari Isra Mi'raj sendiri?
Lalu apa saja keutamaannya yang dapat kita pahami guna menambah iman dan takwa kepada Allah SWT? Melansir dari laman NU Online, Jumat (17/2/2023), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai Isra Mi'raj adalah peristiwa agung lengkap hingga dalilnya di dalam Alquran.
Pengertian Isra Miraj
Isra Mi'raj adalah peristiwa agung dan mulia yang hanya dialami oleh Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT untuk mengemban tugas dakwah agama Islam. Dalam hal ini, Isra Mi'raj adalah suatu perjalanan yang menjadi titik balik dan utama bagi Rasulullah SAW dalam berdakwah.
Perjalanan yang tak diketahui secara pasti mengenai waktunya tersebut dilakukan Rasulullah seorang diri. Melansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, Isra Mi'raj diperkirakan para ulama berlangsung pada tahun pertama sebelum hijrah.
©2022 Merdeka.com
Waktunya sendiri antara lain yakni sekitar tahun 620 hingga 621 Masehi. Sementara menurut pendapat al-Allamah al-Manshurfuri, peristiwa Isr Mi'raj adalah perjalanan yang dilakukan pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian.
Isra Mi'raj adalah peristiwa yang terbagi ke dalam dua hal berbeda. Pada Isra, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sementara dalam Miraj, Nabi Muhammad SAW diminta Allah SWT secara langsung untuk naik ke langit tertinggi sampai ke Sidratul Muntaha.
Pada momen Rasulullah bertemu dengan Allah SWT tersebut, terjadi peristiwa luar biasa. Rasulullah secara langsung mendapat perintah dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Dalil Mengenai Isra Miraj
Isra Mi'raj adalah rangkaian peristiwa yang menjadi momen istimewa baik bagi Rasulullah sendiri maupun umat Islam. Dengan berlangsungnya hal tersebut, maka umat Islam menjadi senantiasa lebih mengetahui kewajibannya sebagai manusia yang hendaknya selalu menyembah hanya kepada Allah SWT.
Peristiwa Isra Mi'raj tersebut juga menjadi penanda bahwa Allah SWT pemilik seluruh alam semesta. Hal itu terbukti dari Rasulullah yang diperlihatkan sebagian tanda keagungan Allah SWT melalui perjalanannya langsung ke Sidratul Muntaha.
Adapun dalil yang menyebut perjalanan Rasulullah dalam Isra Miraj adalah sebagai berikut.
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
Al-Isra’ Ayat 1
Sub-hanallazi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami'ul-basir.
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad ?allallahu ‘Alaihi Wa Sallam) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami (Allah). Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al-Isra’ [17]: 1)
An-Najm Ayat 1-18
Wan-najmi iza hawa. Ma dalla sahibukum wa ma gawa. Wa ma yantiqu ‘anil-hawa. In huwa illa wahyuy yuha. ‘Allamahu syadidul-quwa. Zu mirrah(tin), fastawa. Wa huwa bil-ufuqil-a‘la. Summa dana fa tadalla. Fa kana qaba qausaini au adna. Fa auha ila ‘abdihi ma auha. Ma kazabal-fu'adu ma ra'a. Afa tumarunahu ‘ala ma yara. Wa laqad ra'ahu nazlatan ukhra. ‘Inda sidratil-muntaha. ‘Indaha jannatul-ma'wa. Iz yagsyas-sidrata ma yagsya. Ma zagal-basaru wa ma taga. Laqad ra'a min ayati rabbihil-kubra.
"Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut keinginannya. Tidak lain (Alquran itu) adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya, yang diajarkan kepadanya oleh Jibril yang sangat kuat, yang mempunyai keteguhan; maka Jibril itu menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa), sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekan kepada Muhammad, lalu bertambah dekat, sehingga jaraknya sekitar dua busur panah atau lebih dekat lagi. Lalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah. Hatinya tidak mendustakan aoa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (Musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu? Dan sunggu dia (Muhammad) telah melihatnya dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, Muhammad melihat Jibril ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Rabb-nya yang paling besar." (QS. An-Najm [53]: 1-18)
Makna & Keutamaan Isra Miraj
Isra Mi'raj bukan hanya menjadi perjalanan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW saja. Nabi menjadi perantaran utama dari pesan penting yang hendak disampaikan Allah SWT kepada setiap manusia.
Isra Mi'raj adalah peristiwa yang membawa banyak makna dan keutamaannya bagi manusia yang mau berpikir. Secara singkat, makna dan keutamaan dari Isra Mi'raj adalah sebagai berikut.
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
1. Manusia Wajib Berprasangka Baik
Makna pertama dari Isra Mi'raj adalah manusia wajib memiliki prasangka baik kepada Allah SWT. Hal tersebut selayaknya yang dilakukan Rasululah. Sebelum akhirnya mendapat peristiwa penting dan keistimewaan dalam Isra Miraj, Rasulullah telah lebih dahulu kehilangan istri dan paman yang wafat.
Meski Rasulullah sedang berduka, namun dia tak ingin berhenti untuk berdakwah. Hal ini pun disambut Allah SWT yang ingin menguatkan Rasulullah sehingga hatinya kian teguh dalam menyebarkan agama Islam.
2. Manusia Wajib Salat Lima Waktu
Selanjutnya, keutamaan dan makna dari Isra Mi'raj adalah manusia yang wajib taat terhadap perintah Allah. Salah satunya ialah mengenai salat lima waktu dengan bersungguh-sungguh mengharap rida Allah SWT.
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
3. Manusia Melakukan Perjalanan Luar Angkasa Pertama Kali
Berlangsungnya peristiwa Isra Mi'raj juga menjadi penanda bahwa Rasulullah merupakan manusia pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa. Bukan menggunakan peralatan canggih, Rasulullah bahkan hanya berbekal keimanan dan takwa kepada Allah SWT.
Lantaran hal ini, Rasulullah dapat kembali dengan selamat ke bumi dan menyebarkan perintah Allah SWT kepada manusia secara langsung.