Jadi Salah Satu Hewan Darat Terbesar & Terberat di Dunia, Kuda Nil Ternyata Bisa Terbang
Meski menjadi salah satu hewan darat terbesar dan terberat di dunia, kuda nil bisa berlari dengan kecepatan tinggi dan terbang.
Jadi Salah Satu Hewan Darat Terbesar & Terberat di Dunia, Kuda Nil Ternyata Bisa Terbang
Sebuah hasil penelitian mengenai Kuda Nil cukup mengejutkan. Meski menjadi salah satu hewan darat terbesar dan terberat di dunia, kuda nil bisa berlari dengan kecepatan tinggi dan terbang melayang di udara selama waktu yang cukup lama.
"Kuda nil beratnya sama dengan mobil ukuran sedang, tetapi itu tidak menghentikan mereka untuk terangkat sepenuhnya dari tanah saat mencapai kecepatan tertinggi," demikian temuan penelitian baru dilansir Live Science, Rabu (24/7/2024).
- Terungkap, Tak Hanya 1 atau 2 Lubang Hitam di Luar Angkasa, Ilmuwan Ramai-ramai Revisi Penelitiannya
- Penelitian Terbaru Temukan Bahwa Jenis Hewan Peliharaan Bisa Menunjukkan Kepribadian Seseorang
- Hanya Bisa Mengingat dalam Waktu yang Singkat, Inilah 10 Hewan Pelupa di Dunia
- Jangan Coba Dekat-dekat, Inilah 10 Hewan Terkuat di Bumi dari Darat Hingga Laut
"Ternyata, makhluk besar ini dapat melayang di udara selama "waktu yang cukup lama," kata para ilmuwan.
Temuan ini berasal dari studi pertama tentang gerak kuda nil, yang diterbitkan pada 3 Juli lalu di jurnal PeerJ.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kuda nil (Hippopotamus amphibius) menggunakan gaya berjalan dua ketukan yang disebut trot, di mana anggota badan diagonal bergerak maju pada saat yang sama.
Hal ini berbeda dari beberapa hewan berkaki empat lainnya seperti gajah, yang berjalan menggunakan gaya berjalan empat ketukan.
Dengan urutan kaki belakang kiri maju, diikuti oleh kaki depan kiri, kaki belakang kanan, dan kemudian kaki depan kanan.
"Kuda nil pada dasarnya hanya berlari," kata penulis utama studi John Hutchinson, seorang profesor biomekanika evolusi di Royal Veterinary College di Inggris, kepada Live Science.
"Dan yang menarik adalah mereka melakukannya di seluruh rentang kecepatan mereka, sejauh yang kami ketahui, yang tidak biasa bagi hewan," sambungnya.
Hutchinson menjelaskan, hewan lain seperti kuda dan badak, beralih dari berlari pelan menjadi berlari kencang dengan melibatkan fase udara.
Namun kuda nil lebih suka berlari pelan bahkan pada kecepatan tinggi 15,5 mph (25 km/jam), sambil melayang di udara di antara langkahnya.
"Makhluk tersebut dapat terangkat dari tanah selama 0,3 detik setiap kalinya, yang merupakan 'waktu yang cukup lama' jika Anda mempertimbangkan bahwa kuda nil mengambil hingga tiga langkah per detik," kata Hutchinson.
Untuk meneliti pergerakan kuda nil, Hutchinson dan rekan-rekannya menganalisis rekaman dua hewan yang mereka rekam di sebuah kebun binatang di Inggris dan 30 hewan lainnya yang didokumentasikan di YouTube.
"Jika Anda mengklik video kuda nil yang bergerak bingkai demi bingkai, dan ini adalah sesuatu yang sangat ingin kami lihat, Anda akan menyadari bahwa ya, wow, mereka terbang dan tetap terbang," katanya.
Menurutnya, hal ini berarti kuda nil memiliki kemampuan atletik yang lebih baik daripada gajah, yang tidak bisa 'terbang'.
Dia menduga dengan 'terbang' memungkinkan anggota badan kuda nil bertindak seperti pegas dan menyimpan energi elastis di tendon. Sehingga kuda nil memiliki gaya berjalan memantul yang lebih efisien dan berpotensi lebih cepat daripada tetap berjalan di tanah.
Meski begitu, dengan mengangkat beban juga memiliki sisi negative bagi kuda nil. Gerakan ini memberi tekanan pada anggota badan dan mengerahkan otot, dan itu juga berarti kuda nil tidak dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitar selama 0,3 detik saat berada di udara.
"Saat Anda berada di atas tanah, Anda tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi... Sangat berisiko untuk terbang," kata Hutchinson.
Hutchinson mengatakan, banyak hewan yang melayang di udara saat bergerak dengan kecepatan penuh, tapi jarang berlari kecil saat melakukannya.
Hal itu disebabkan beban yang diberikan pada anggota tubuh mereka.
Dia menduga kuda nil kemungkinan berevolusi untuk berlari kecil karena memiliki anggota tubuh yang pendek dan tubuh yang lebar.
"Yang akan menjadi tidak stabil jika mereka menggunakan gaya berjalan yang memindahkan berat badan hanya ke satu sisi tubuh. Berlari kecil menyebarkan berat badan secara merata di kedua sisi," katanya.
Menurutnya, para ilmuwan masih belum mengetahui banyak hal tentang pergerakan kuda nil, salah satunya yakni kecepatan maksimumnya.
Sebab, kuda nil sulit dipelajari karena jumlahnya tidak banyak di penangkaran dan mereka menghabiskan sebagian besar waktu di air, di mana mereka menggunakan jenis pergerakan lain yang disebut punting.
"Namun penelitian semacam ini penting untuk memahami evolusi hewan dan memberi mereka perawatan dokter hewan yang memadai," katanya.