Jalan Kaki 2 Hari Demi Tim Prabu, Remaja Yatim Terpaksa Putus Sekolah ini Bikin Haru
Kepala Tim Prabu 3, Ipda Suyanto mengaku terharu ada remaja yang begitu cinta terhadap polisi lantas rela jalan kaki selama dua hari demi bisa sampai di Kota Bandung, Jawa Barat.
Tim Prabu Polrestabes Bandung acap kali menjumpai peristiwa unik saat patroli. Salah satunya momen saat mereka disambangi seorang remaja.
Kepala Tim Prabu 3,Ipda Suyanto mengaku terharu ada remaja yang begitu cinta terhadap polisi lantas rela jalan kaki selama dua hari demi bisa sampai di Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Apalagi remaja itu rela jika dijadikan tukang bersih-bersih di kantor polisi yang nantinya upahnya bakal digunakan untuk kembali sekolah agar cita-citanya menjadi polisi kelak bisa terwujud.
Simak selengkapnya berikut ini.
Jalan Kaki 2 Hari Demi Bertemu Tim Prabu
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Melansir dari kanal YouTube 86 & Custom Protection NET, saat Tim Prabu 3 Polrestabes Bandung hendak melaksanakan patroli, tiba-tiba seorang remaja bernama Agus menghampiri. Agus yang terharu dengan meneteskan air mata karena setelah dua hari jalan kaki dari Tasik keinginannya bertemu tim Prabu bisa terwujud.
"Saya jalan kaki ke Bandung untuk bertemu Tim Prabu dua hari. Senang, enggak nyangka kaya mimpi. Terharu bisa (ketemu)," kata Agus.
Anak Yatim Hidup Sederhana
Pemuda itu ternyata sudah sejak kecil tak memiliki ayah. Sementara ibunya seorang penjual sayur. Kakaknya bekerja merantau di Garut dan seorang lagi masih tinggal bersama di Tasik.
"Ayah meninggal waktu kelas 5 SD. Punya kakak dua, satu di Garut, satu di Tasik. Tadi sudah pamitan," terangnya.
"Tadi sudah telepon mama? Mama kerja apa?," tanya sang perekam video.
"Enggak punya HP. Kalau mamak jualan sayur," jawabnya.
Perjuangan Agus Bikin Terharu
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Agus menempuh perjalanan menggunakan bus dari Tasik ke Garut. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Kota Bandung, demi bisa berjumpa Tim Prabu.
Meski Kepala Tim Prabu Ipda Suyanto mengaku terharu, tapi di lain sisi ia mengkhawatirkan kondisi Agus. Ia tak menyangka ada yang begitu suka dengan Tim Prabu, bahkan rela jalan kaki melintasi antar kota.
"Dengan adanya seperti itu, bapak sudah enggak ada semenjak kamu kecil berarti. Kamu mesti bisa berpikir lebih matang, lebih dewasa. Hal seperti ini cukup tersentuh kami. Tapi melakukan ini (jalan 2 hari) bisa mengancam keselamatanmu. Dari Garut ke Bandung jalan kaki, itu membuat kami itu ya Allah," tegas Ipda Suyanto.
Mau Jadi Tukang Bersih-Bersih
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Tak banyak yang diharapkan oleh Agus. Sebagai remaja yang tak memiliki ijazah sekolah, ia berharap bisa bekerja di kantor polisi, meski harus menjadi tukang bersih-bersih. Jika terwujud, upahnya akan digunakannya untuk mengambil sekolah paket supaya bisa mewujudkan cita-citanya menjadi polisi di kemudian hari.
"Enggak apa Gus, luapin saja apa yang kamu rasakan. Kamu ada cita-cita jadi polisi enggak?," tanya seorang aparat.
"Dulu mikirnya mau jadi tukang sapu dulu. Bertahap-tahap, bantu-bantu jadi tukang cuci piring atau ngepel. Siapa tahu besok bisa jadi polisi. Soalnya kan saya enggak punya ijazah," papar Agus.
Terpaksa Berhenti Sekolah
Kanal YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Sosok Agus membekas di hati Tim Prabu. Melihat keinginan besarnya menjadi seorang polisi, Agus pun berkesempatan diajak ikut berpatroli.
Hal itu supaya ia lebih bersemangat lagi menggapai cita-cita besarnya. Selain itu, supaya mengetahui patroli sebenarnya di lapangan.
"Sampai kelas dua SMP, enggak dilanjutin karena enggak ada biaya. Sekarang usia 17," ungkap Agus.
"Kejar paket SMP sama SMA ya. Kami pun sangat bersimpati. Kemudian langsung menyambutnya dengan penuh kehangatan dan keakraban," pungkas Ipda Suyanto.