Jam Tangan Mewah Gus Miftah Curi Perhatian Warganet, Harganya Ratusan Juta Rupiah
Gus Miftah menjadi sorotan usai diduga menghina penjual es teh.
Miftah Maulana dan Habiburokhman atau yang kerap disapa Gus Miftah masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat setelah videonya yang diduga menghina seorang penjual es teh viral di berbagai platform media sosial. Di tengah sorotan tersebut, jam tangan mahal yang dikenakan oleh Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan itu kembali menjadi sorotan publik.
"Fokus di jam tangannya ges," tulis sebuah akun di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Selasa, 3 Desember 2024.
- Ikut Tertawakan Penjual Es Teh Bareng Gus Miftah, Habib Zaidan: Saya Minta Maaf dan Mengaku Salah
- Sosok Sunhaji Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Pernah Patah Tulang Saat Jadi Tukang Kayu
- Momen Permintaan Maaf Gus Miftah ke Penjual Es Teh, Langsung di Rumahnya Sambil Peluk Erat
- Sosok Penjual Es Teh yang Dikatai Kasar Gus Miftah, Dagang Demi Hidupi Dua Anak Pernah Dapat Rp10 Ribu Sehari
Menurut informasi dari akun Instagram @machtwatch, jam tangan yang dikenakan diduga merupakan jam Rolex GMT-Master II dengan bezel dual tone. Berdasarkan penjelasan di situs resmi merek jam tangan mewah asal Swiss tersebut pada Jumat (6/12/2024), GMT-Master II dikenal sebagai "jam tangan kosmopolitan terbaik."
"Dengan jarum khusus 24 jam dan bezel putar dua warna yang dapat diatur per 24 jam, jam ini menampilkan dua zona waktu sekaligus, selain waktu standar," ungkap mereka.
"Sekilas, pemakainya dapat melihat waktu di lokasi mereka saat ini dan di belahan dunia lain, memberikan hubungan lebih dekat dengan 'suatu tempat di luar' pribadi mereka, baik itu lokasi atau kenangan khusus, maupun rencana untuk perjalanan mendatang," Rolex menjelaskan.
Jam tangan tersebut diperkirakan memiliki harga retail sekitar Rp230 juta. Namun, koleksi jam tangan Miftah tidak hanya itu saja.
"Setelah Minwatch telusuri, ternyata Gus Miftah punya koleksi jam tangan lain selain Rolex GMT Master II," ungkap akun tersebut di unggahan Instagram-nya pada Kamis, 5 Desember 2024.
"Pada foto di atas terlihat Gus Miftah memakai jam tangan yang Minwatch duga adalah Rolex Daytona ref.126503-0002. Harga market-nya mencapai Rp500 jutaan," tambahnya.
Dengan demikian, perhatian publik tidak hanya tertuju pada insiden yang melibatkan Gus Miftah, tetapi juga pada gaya hidup mewah yang dimiliki olehnya.
Miftah Maulana Jual Jam Tangan
Sejak diluncurkan pada tahun 1963, Rolex mengklaim bahwa seri jam tangan yang dikenakan oleh Miftah telah "lama melampaui statusnya di dunia pembuatan jam tangan dan menjadi ikon."
Menurut brand tersebut, namanya, yang terkait erat dengan lintasan balap yang terkenal, serta tampilan grafisnya, telah menjadikannya legenda.
"Namun, inti dari kronograf yang luar biasa ini adalah mekanika sejati sang legenda: gerakan yang dirancang dan diproduksi sepenuhnya oleh Rolex Manufacture yang memberi kinerja superlatif dalam segala situasi. Terus ditingkatkan dan disempurnakan dari waktu ke waktu, Cosmograph Daytona telah terbukti dapat diandalkan dan presisi," tambahnya.
Sementara itu, sebuah video lawas yang menampilkan pertunjukan wayang kulit dengan Gus Miftah dan seniman sekaligus komedian senior Yati Pesek telah menjadi viral di media sosial. Rangkuman dari kanal Showbiz Liputan6.com pada hari Jumat menyebutkan, "Niki wau lagune 'Bajing Loncat.' Baj***ane kula ajak munggah (Ini tadi lagunya berjudul 'Bajing Loncat.' Baji***n-nya gue ajak naik panggung) ha ha ha," ungkap Miftah saat memperkenalkan Yati Pesek di atas panggung.
Menganggap Seniman Senior sebagai orang yang tidak berharga
Sejumlah penonton tertawa melihat penampilan Yati Pesek. Awalnya, Yati menegur Miftah dengan nada santai, "Ngonekne aku kok njur baji**** (ngatain gue kok ya baji****)," ujarnya.
Miftah pun menjawab, "Lo punika lagune 'Baji**** Loncat' niku wau tha (Lo itu lagunya kan 'Baji**** Loncat' tadi kan)?"
Yati kemudian mengingatkan, "Sampeyan saiki arepa enom ning dadi guruku lo (kamu ini meskipun muda jadi guruku, lo)."
Alih-alih menghentikan lelucon tersebut, Miftah justru semakin bersemangat.
"Kula niku bersyukur Bude Yati elek, mila dadi sinden. Nek ayu dadi lon** ta (Gue itu bersyukur muka Bude Yati jelek, makanya jadi sinden. Kalau cantik jadi lon**)? Ha ha ha... Mboten bude nggih (Oh, enggak ya)?" Miftah terus melontarkan candaan.
Yati pun merespons, "Saiki kok dadi suarane kaya ngono? Oh, untung Gus, Gus sampeyan ki neng kene saiki dadi ora ustaz kok ya? Ora ustaz kok ya? Kiai yo dudu (sekarang kok ucapannya jadi begini? Beruntung Gus, kamu di sini tidak sedang jadi ustaz ya? Bukan ustaz ya? Kiai juga bukan)?"
Miftah Diminta Mundur dari Posisi Utusan Khusus Presiden
Menurut berita yang dilansir oleh News Liputan6.com pada hari Kamis, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapan mengenai tuntutan untuk mencopot Miftah. Ia menegaskan bahwa masalah ini sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab DPR atau partai politik, melainkan merupakan urusan pemerintah pusat.
"Sebagai utusan khusus Presiden, tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah. Karena jabatan tersebut adalah jabatan setara setingkat menteri," ungkap Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 5 Desember 2024.
Meskipun demikian, ia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR, memastikan bahwa mereka telah menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah.
"Kami melihat aspirasi masyarakat, sudah meminta pada pemerintah, tidak hanya pada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden," katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyampaikan suara rakyat kepada pemerintah. Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, juga memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengetahui tindakan yang dilakukan oleh utusan khususnya tersebut.
Prabowo bahkan langsung menegur Miftah melalui pesan yang disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.