Sosok Sunhaji Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Pernah Patah Tulang Saat Jadi Tukang Kayu
Sunhaji, seorang penjual es teh, menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih bersekolah di tingkat SD dan SMP melalui usaha jualannya.
Setelah dihina oleh Gus Miftah, identitas penjual es teh yang viral, Sunhaji, kini banyak dicari oleh orang-orang yang merasa simpati. Pria bernama Sunhaji ini berjualan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.
Influencer Budi Irwanto, yang mengelola lembaga donasi Sandal Jepit Bareng, adalah salah satu yang mengunjungi Surhaji. Dalam unggahan di akun Instagram-nya, Budi terlihat berbincang dengan Surhaji, seorang ayah dua anak.
"Asalamualaikum selamat malam. Malam ini saya sudah bertemu bapak inspiratif yang berjualan es teh," tulis Budi.
Surhaji baru memulai usaha berjualan es teh selama satu tahun. Sebelumnya, ia bekerja di pemotongan kayu, namun mengalami cedera patah tulang di tangan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pekerjaan tersebut.
"Akhirmya, bapak berjualan es teh. Singkat cerita, kemarin bapak baru saja menawarkan dagangannya dan hanya baru laku beberapa cup saja," ungkap Budi.
Dengan usaha ini, Surhaji berusaha menafkahi keluarganya, termasuk istri dan kedua anaknya yang masih bersekolah di SD dan SMP. Saat ini, ia tinggal bersama mertuanya.
Melalui Sendal Jepitan Bareng, Budi membuka donasi untuk membantu Surhaji. Dalam unggahan tersebut, terungkap bahwa Surhaji tinggal di Gesari, Banyusari, Magelang, Jawa Tengah.
"Bapak Surhaji berjualan es teh menghidupi kedua anak yang masih sekolah dan keluarganya. Bapak cerita pernah dapat 10 ribu beliau tabung untuk uang jajan sekolah," tulis keterangan di unggahan tersebut. Akun tersebut juga merekam momen saat Surhaji menerima bantuan donasi pertama sebesar Rp300 ribu, dan ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Sunhaji Mendapat Banyak Simpati Masyarakat
Setelah menerima hinaan dari Miftah dengan sebutan "gob**k" di hadapan banyak orang, penjual es teh tersebut kini mendapatkan banyak tawaran dukungan dari berbagai pihak yang merasa simpati.
Salah satu pihak yang bersimpati adalah Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) di Makassar. Ia mengajak warganet untuk membantu mencari penjual es teh tersebut agar bisa diberangkatkan umrah pada bulan Ramadan yang akan datang.
Ia menyatakan rasa sedihnya atas kejadian yang dianggap mempermalukan sesama manusia. Ustaz Muhammad berdoa agar penjual es teh tersebut selalu diberi kekuatan oleh Allah SWT dalam usahanya mencari nafkah yang halal untuk keluarganya.
"Sesama ayah yang mencari nafkah, tentu terasa betul bagaimana perjuangan kita," ungkapnya dalam video tersebut.
Penjual Es Teh Dapat Tawaran Umrah
Warganet menyambut positif tawaran umrah yang diberikan oleh Ustaz Fakhrur kepada penjual es teh tersebut. Mereka percaya bahwa peristiwa ini merupakan cara Tuhan untuk mengangkat derajat hamba-Nya.
"Masya ALLAH selalu ada cara ALLAH mengangkat derajat hambaNya. Semangat pak penjual es teh," tulis salah seorang warganet dalam komentar.
Selain tawaran umrah, penjual es teh itu juga menerima tawaran beasiswa untuk anaknya dari Arif Nursalim, seorang penulis dan tokoh sosial yang dikenal dengan nama Salim A Fillah. Dalam unggahannya di Instagram, ia bertanya,
"Ada yang tahu info tentang si Bapak? Saya ingin memberikan beasiswa pendidikan untuk anaknya."
Salim juga menegaskan bahwa tidak ada pekerjaan halal yang seharusnya dipandang rendah atau ditertawakan.
"Tetap semangat para pejuang nafkah. Karena sesungguhnya Allah bisa meninggikan derajat seseorang dengan cara yang luar biasa dan Allah bisa merendahkan seseorang dengan cara yang luar biasa," tambahnya.
Dalam kesempatan lain, tim Salim berhasil menemui penjual es teh itu di rumahnya. Ia pun sempat berbincang dengan pria yang namanya belum diketahui tersebut melalui video call. Diketahui bahwa penjual es teh itu memiliki dua anak yang saat ini duduk di kelas 2 SMP dan kelas 1 SD.
Gus Miftah Minta Maaf
Secara langsung, dalam bahasa Jawa, ia meminta agar data anak-anak tersebut diurus untuk mendapatkan beasiswa oleh Baitulmaal Merapi Merbabu. "Insya Allah kita urus biaya sekolahnya," ucap Salim dalam video yang mendapat tanggapan positif dari pria itu.
Setelah pernyataannya viral dan memicu kecaman, Miftah akhirnya mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah acara pengajian yang dipimpinnya.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujarnya dalam video klarifikasi yang diterima oleh kanal Bisnis Liputan6.com pada Rabu (4/12/2024).
Ia berharap masyarakat, terutama mereka yang merasa terganggu, dapat memaafkannya. Gus Miftah juga mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, terutama dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jemaah. Permohonan maaf ini sekaligus menjadi respons Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah.
Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan yang terjadi dan menunjukkan komitmennya untuk introspeksi diri.