Jiwa Korsa, Satu Batalyon Geruduk Lapangan Imbas Wasit TNI Dikeroyok Penonton & Pemain Saat Turnamen Sepak Bola
Tak terima rekannya dikeroyok saat jadi wasit sepak bola, satu kompi prajurit TNI geruduk dan cari pelaku pengeroyokan.
Tak terima rekannya dikeroyok saat jadi wasit sepak bola, satu kompi prajurit TNI geruduk dan cari pelaku pengeroyokan.
Jiwa Korsa, Satu Batalyon Geruduk Lapangan Imbas Wasit TNI Dikeroyok Penonton & Pemain Saat Turnamen Sepak Bola
Wasit pertandingan sepak bola di Nunukan, Kalimantan Utara bernama Sertu Hisyam dikeroyok penonton dan pemain hingga kabur melarikan diri.
Insiden itu terjadi di ajang Piala Bupati Cup, Nunukan, Malinau, Kalimantan Utara, Senin (28/8) lalu.
Para penonton dan pemain diduga tak terima dengan kepemimpinan wasit tersebut hingga melakukan tindakan anarkis.
Diketahui wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut adalah salah seorang anggota TNI.
Akibat insiden itu, rekan wasit yang juga sesama anggota TNI ikut mengejar pelaku anarkis di lapangan.
- Gede Widiade, dari Bos Klub Sepak Bola Hingga Masuk Tim Pemenangan Anies-Muhaimin
- Analogkan Sepak Bola, TPN Ganjar Ragu Persiapkan Kesebelasan Khawatir Wasit Tak Lihat Pertandingan
- Pratama Arhan Temui Menhan Prabowo Bawa Istri Tercinta
- Bukan Panser Anoa, Begini Potret Panglima TNI Yudo Naik Reog Ditonton Ratusan Prajurit
Mendengar kabar Sertu Hisyam diperlakukan anarkis, anggota Batalyon Infanteri 614 Raja Pandita seketika turun tangan dan mencari pelaku penganiayaan.
Video pengeroyokan dan pengejaran batalyon sempat viral di sosial media hingga banjir sorotan warganet. Berikut ulasannya.
Aksi Anarkis Pertandingan Sepak Bola
Aksi anarkis terjadi di pertandingan sepak bola pada ajang Piala Bupati Cup, Nunukan, Malinau, Kalimantan Utara belum lama ini.
Aksi anarkis itu terjadi saat turnamen sepakbola dari kategori prestasi antara Semaring FC A kontra Pusitera B di Lapangan Stadion Utama Sepak Bola Utama Kabupaten Malinau pada Senin sore.
Dalam sebuah video unggahan instagram @kabarnegri.official, terekam seorang wasit mengenakan seragam kuning berlari keluar lapangan lantaran pertandingan yang berakhir anarkis.
Beberapa pemain dari salah satu tim berusaha mengejarnya hingga terjadi aksi kejar-kejaran yang membuat sang wasit berlari dengan cepat.
Penonton yang tersulut emosi juga seketika turun dari tribun dan ikut mengejar wasit yang sedang berlari.
Kepala wasit Sertu Hisyam juga sempat terkena pukulan dari seorang penonton yang emosi serta sepakan pemain ke arah tubuh wasit yang merupakan anggota TNI.
Beberapa anggota polisi dan pihak keamanan lain tampak berusaha melerai kerumunan yang berupaya melukai wasit.
Bahkan terekam seorang penonton yang membawa kursi duduk seketika berlari untuk menyerang wasit.
Jiwa Korsa, Satu Batalyon Cari Pelaku Pengeroyokan
Prajurit Batalion Infanteri 614 Raja Pandita yang mendengar rekan mereka dianiaya, berbondong-bondong mengunakan Motor dan Kendaraan Dinas mendatangi warga tersebut.
Dalam sebuah rekaman video terlihat satu kompi rekan Sertu Hisyam dengan cepat berangkat ke lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan.
Wasit Sertu Hisyam mengalami luka dan dibawa ke Makodim terdekat. Sertu Hisyam mengalami luka pecah di bibir akibat penganiayaan tersebut.
Berakhir Damai dan Sepakat Tak Bawa ke Jalur Hukum
Beberapa saat setelah perselisihan terjadi, beberapa pihak berwenang turun tangan mendinginkan situasi.
FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Malinau di Hadiri oleh Bupati Malinau, Kapolres Malinau, Dandim 0910/Malinau, Danki MARKAS Yonif 614/RJP mewakili Danyon menyelesaikan masalah tersebut di Kantor Kodim 0910/MLN pada Senin(28/8) malam.
Momen damai kedua belah pihak diunggah oleh akun instagram @infokomando.official pada Selasa (30/8) malam.
Pihak penyelenggara turnamen Bupati Cup menegaskan akan menghentikan Turnamen tersebut untuk tetap menciptakan situasi Kondusif di Kabupaten Malinau.