Kenali Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19
Virus Covid-19 masih mengalami mutasi secara terus menerus. Secara global, dilaporkan munculnya varian baru virus corona bernama Omicron. Lantaran sifat virus RNA, cenderung berevolusi dan berubah secara bertahap, serta menghasilkan varian berbeda secara genetik.
Virus Covid-19 masih mengalami mutasi secara terus menerus. Secara global, dilaporkan munculnya varian baru virus corona bernama Omicron. Lantaran sifat virus RNA, cenderung berevolusi dan berubah secara bertahap, serta menghasilkan varian berbeda secara genetik.
Varian Omicron ini pertama kali dijumpai di Inggris dan mendorong penularan penyakit di sejumlah wilayah. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan pemerintah Indonesia, hingga kini belum mendeteksi adanya kasus Covid-19 varian Omicron di tanah air.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
"Sampai sekarang belum ditemukan kasus varian Omicron," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (9/12).
Melansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum diketahui pasti mengenai penularan Omicron. Apakah lebih mudah menyebar dibandingkan dengan varian lain, terutama Delta. Saat ini, para peneliti bahkan masih mencari tahu faktor penyebab peningkatan orang terinfeksi atau yang terkena varian ini.
Tingkat keparahan dari varian Omicron belum jelas juga, menyebabkan gejala dan sakit yang lebih parah dibandingkan infeksi varian lain atau tidak.
Laporan dari WHO, belum ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron berbeda dari varian lainnya.
Dengan kata lain, infeksi awal yang dilaporkan cenderung menimbulkan gejala sakit lebih ringan, seperti demam, batuk, pilek, hingga sesak napas. Bahkan yang sudah divaksin, disinyalir masih bisa tertular. Baik dengan gejala maupun sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Karena semua varian Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.
Sehingga pencegahan selalu menjadi kunci dan disiplin terhadap 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
(mdk/kur)