Kisah Alquran Diterjemahkan ke Bahasa Inggris Abad 17, Dibeli Seorang Mahasiswa yang Kemudian Hari Jadi Presiden AS
Mahasiswa yang kelak menjadi Presiden AS pernah terjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Inggris. Siapa sosoknya?
Islam memiliki sejarah panjang di dataran Inggris Raya yang mayoritas beragama Kristen. Bahkan pemerintah Inggris juga menjalin hubungan dengan beberapa negara Arab.
Banyak cendekiawan Inggris yang tertarik dengan Islam dan mulai meneliti hingga menerjemahkan isi dari Alquran ke dalam Bahasa Inggris.
- Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya
- Siswa Secaba TNI ini Bikin Komandan Takjub, Duduk Sendirian Dikira Tidur Ternyata Lagi Mengaji Hapalan Alquran
- Kisah Kuli Bangunan Ternyata Penghafal Alquran, Hidup Sederhana Tak Disangka Tiga Anak Ikuti Jejaknya
- Cara Menulis Masya Allah yang Benar, Pahami Pula Makna di Baliknya
Seorang pemuda Amerika Serikat pun sempat membeli dua jilid Alquran dan menerjemahkannya sendiri hingga menjadi referensi di negaranya.
Siapa sangka sosok pemuda itu kelak menjadi Presiden Amerika Serikat dan karyanya digunakan Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres AS untuk sumpah jabatan.
Bagaimana kisah selengkapnya? Melansir dari laman The American Revolution, Rabu (14/8) berikut informasinya.
Islam di Tanah Inggris
Tanah Britania telah mengenal Islam selama berabad-abad, terbukti dengan munculnya para cendekiawan Muslim yang muncul dalam Canterbury Tales karya Chaucer tahun 1386.
Pasca Perang Salib, Inggris mulai menjalin hubungan dengan beberapa negara Islam. Sultan Ottoman Murad juga membantu Ratu Elizabeth I dalam kampanyenya melawan Armada Spanyol.
Sebuah dokumen tahun 1641 juga membuktikan beberapa orang Inggris berpindah agama pada abad kelima belas dan keenam belas lewat "sekte Mahomatens" di London.
Pada tahun 1649, Alexander Ross mulai menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam Bahasa Inggris.
Tulisan karya Joseph Pitts menjelaskan kisah awal dunia Muslim dari sudut pandang seorang Inggris yang mengalaminya secara langsung.
Kisah itu menceritakan seorang pelaut remaja bernama Pitts pada tahun 1678 saat ia diculik bajak laut Arab dan menghabiskan lima belas tahun sebagai budak di Aljazair.
Pitts diketahui dipaksa untuk masuk Islam dan sempat pergi ke Mekkah. Menurut dugaan, ia merupakan satu-satunya orang Inggris pada masanya yang melihat Mekkah. Pitts lantas menulis petualangannya pada tahun 1704, setelah ia melarikan diri dan pulang ke Inggris.
Presiden AS Terjemahkan Al-Quran ke Bahasa Inggris
Seorang Mahasiswa bernama Thomas Jefferson membeli Al-Quran terjemahan Bahasa Inggris karya George Sale yang diterbitkan di London pada tahun 1734.
Thomas Jefferson membeli dua jilid, terdiri dari edisi kedua terjemahan Sale pada tahun 1764 ketika dia masih menjadi mahasiswa di Williamsburg, Virginia, pada tahun 1765 dari salah satu toko di Duke of Gloucester Street saat ia tengah menempuh studi hukum di The College of William and Mary.
Al-Quran milik Jefferson sempat menjadi buku best seller pada masanya dan merupakan Al-Quran terjemahan Bahasa Inggris terbaik pada saat itu.
Kemudian salah satu buku terjemahan Jefferson itu dijual ke Perpustakaan Kongres pada tahun 1815.
Terjemahan berusia ratusan tahun itu pernah digunakan oleh Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres AS perwakilan Minnesota, Keith Ellison dengan meminjam salinan Alquran milik Jefferson untuk diambil sumpah jabatannya.
Siapa yang menyangka penerjemah Al-Quran itu kelak menjadi sosok berpengaruh bagi berdirinya Amerika Serikat.
Thomas Jefferson merupakan presiden ketiga Amerika Serikat dari tahun 1801 hingga 1809.
Jefferson juga sempat menjabat sebagai menteri luar negeri AS pertama di bawah kepemimpinan George Washington dan kemudian wakil presiden kedua di bawah kepemimpinan John Adams.
Sosoknya dikenal sebagai pendukung utama demokrasi, republikanisme, dan hak-hak individu, dan menghasilkan dokumen dan keputusan formatif di tingkat negara bagian, nasional, dan internasional.
Al-Qur'an milik Jefferson saat ini tersimpan di Library of Congress, Washington DC.