Kisah Kompol Syarif Diam-Diam Daftar Akpol Usai Gagal Tes Akmil, Bikin Ibunda Terkejut
Ajudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Asisten ajudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Kisah Kompol Syarif Diam-Diam Daftar Akpol Usai Gagal Tes Akmil, Bikin Ibunda Terkejut
Perjuangan yang tidak ada henti membuat asisten ajudan Presiden Joko Widodo, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah akhirnya berhasil menjadi seorang anggota Polri.
Dia mengaku berkali-kali gagal dalam berbagai macam tes yang diikuti.
- Asisten Ajudan Kompol Syarif Tahan Tangis Dengar Jokowi Berkali-Kali Minta Maaf
- Kompol Syarif 'Ditinggalkan' Sahabat yang Sama-Sama Kawal Jokowi, Sosoknya Peraih Adhi Makayasa Akmil
- Gabung Akpol Karier Moncer Selalu Dampingi Jokowi, Kompol Syarif Ternyata Anak Seorang Kowad
- Kompol Syarif Asisten Ajudan Jokowi Tulis Pesan untuk Sang Presiden, Ucapannya Ramai jadi Sorotan
Hingga tes masuk di berbagai universitas, baik universitas dalam negeri maupun universitas luar negeri.
Meski begitu, situasi demikian tidak membuat Kompol Syarif menyerah. Ia tetap berusaha untuk berjuang menggapai cita-citanya, hingga sukses seperti sekarang.
Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Gagal Tes TNI
Kompol Syarif M Fitriansyah merupakan lulusan sekolah taruna. Ia kemudian mencoba untuk mendaftar TNI melalui jalur Akademi Militer. Namun, ia gagal pada tes kesehatan pertama. Setelah ia memperbaiki kekurangannya, Syarif akhirnya kembali mendaftar di TNI AL. Namun, ia kembali gagal pada tes psikotes.
Tidak berhenti di sana, Syarif kembali mendaftar di Akmil Kodam Diponegoro, tapi lagi-lagi, ia belum mendapatkan rezeki untuk menjadi prajurit TNI.
“Akhirnya saya balik lagi ke Magelang. Saya belajar lagi, memperbaiki sekiranya apa yang kurang,”
kata Syarif.
Diam-diam Tes Akpol
Hal itu bermula ketika ia memperbaiki diri dari kegagalan sebelumnya.
Menurut Syarif, di bulan Mei ia mengetahui ada pendaftaran Akpol dan langsung memutuskan untuk daftar tanpa sepengetahuan ibunda yang merupakan seorang Kowad.
“Dan di bulan Mei saat itu ada pendaftaran Akpol, waktu itu saya nggak bilang sama ibu saya, karena ibu saya kan Kowad. Saya agak khawatir ibu saya kaget, kan. Tapi akhirnya saya tetap berangkat ke Semarang, saya daftar,”
kata Syarif.
Saat tes yang diikuti Syarif sudah lulus, ia baru menelpon ibunya yang sebelumnya tidak mengetahui jika sang anak mengikuti tes masuk Akademi Kepolisian.
“Saya cuma bilang minta doa restu, saya daftar saya bilang anggota, pokoknya saya bilang saya daftar, mohon doanya,” jelas Syarif.