Kisah Nisa Wahyuni Anak Sopir Ojol Lulus Kuliah di Inggris, Kini jadi Konsultan WHO
Kisah perjuangan seorang anak sopir ojek online (ojol) bernama Nisa Sri Wahyuni.
Kisah perjuangan seorang anak sopir ojek online (ojol) bernama Nisa Sri Wahyuni, belakangan ramai jadi perbincangan di media sosial. Sebab, ia baru saja menyelesaikan program beasiswa S2 di Imperial College London, Inggris.
Tak hanya itu, Nisa diketahui bekerja sebagai konsultan vaksinasi Covid-19 di lembaga kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
-
Kapan seseorang membutuhkan dorongan dan semangat dari kata-kata inspiratif? Dalam kehidupan yang sering kali penuh dengan tekanan dan ketidakpastian, kata-kata inspiratif dapat menjadi sumber motivasi yang diperlukan untuk menjaga semangat tinggi dan melihat peluang dalam setiap kesulitan.
Melalui unggahan di akun LinkedIn nya, Nisa pun menceritakan tentang pencapaian dan latar belakang keluarganya hingga berujung viral. Simak ulasan selengkapnya:
Kisah Sukses Anak Sopir Ojol
Terlepas dari apapun latar belakang keluarga, kesuksesan merupakan milik siapa saja yang mau bekerja keras. Hal itu juga yang terjadi pada Nisa Sri Wahyuni.
Melalui unggahan di akun LinkedIn nya, Nisa pun menceritakan kisah pencapaian dan latar belakang keluarganya. Dalam postingannya, ia terlihat membagikan potret dirinya dengan sang ayah yang memakai seragam ojol.
Instagram/@nisasriwahyunii ©2022 Merdeka.com
"Jadi ini foto favoritku bersama ayah. Bagi kalian orang Indonesia pasti akrab dengan seragam yang dipakai ayahku. Seragam sopir ojek online yang kita tahu sebagai Gojek," tulisnya.
Dalam unggahannya, Nisa pun bercerita dengan bangga tentang sosok ayahnya. Ia mengungkap bahwa sebelum menjadi sopir ojol, sang ayah merupakan petugas keamanan alias satpam di sebuah sekolah.
Orang Tua Lulusan SD
Dalam unggahannya, Nisa mengungkap bahwa kedua orang tuanya rupanya hanya bisa menyelesaikan pendidikan sampai bangku Sekolah Dasar (SD) karena berbagai keterbatasan. Namun, keduanya memiliki impian besar untuk melihat Nisa meraih pendidikan yang lebih tinggi dari mereka.
Kedua orang tuanya disebut Nisa rela banting tulang agar ia bisa mendapat pendidikan sebaik mungkin. Nilai-nilai tentang etos kerja dari orangtua yang ditanam sejak kecil itulah yang membuat Nisa semangat untuk tekun belajar.
"Tujuan dari unggahan ini bukan untuk menunjukkan latar belakang ekonomi orangtuaku, tapi lebih kepada pelajaran bahwa kerja keras pasti akan terbayarkan," tulisnya.
Dapat Beasiswa S2 di Inggris
Instagram/@nisasriwahyunii ©2022 Merdeka.com
Berdasarkan profil di laman LinkedIn Nisa, gadis cantik itu diketahui merupakan sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2015.
Ia berhasil lulus dengan status cumlaude pada tahun 2017. Selama menjalani pendidikan S1-nya, Nisa juga kerap dipercaya untuk menjadi asisten dosen.
Dua tahun berselang, Nisa kemudian diterima untuk melanjutkan studi S2 jurusan epidemiologi di Imperial College London, Inggris dengan beasiswa LPDP.
Berhasil Kerja di WHO
Selama dua tahun, Nisa menjalani kehidupan barunya sebagai mahasiswa di Inggris. Sembari kuliah, Nisa menjalani perannya sebagai duta mahasiswi MSc Epidemiology, sebuah program kolaborasi UNICEF dengan kampusnya.
Saat lulus, ia kemudian mendapatkan tawaran untuk berkarier di Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai konsultan vaksinasi Covid-19 level A.
"Lakukan dan berikan yang terbaik karena kerja keras akan terbayar, satu lagi jangan lupa untuk percaya sebuah proses," pesannya.