Ini Alasan Mengapa Seseorang Suka Melontarkan Guyonan Garing, Apakah Karena Usia Bapak-bapak?
Guyonan yang garing dan tak lucu yang dilontarkan seseorang merupakan kondisi medis bernama witzelsucht.
Seringkah Anda mendengar lelucon yang terdengar garing dan tak lucu, tetapi orang yang melontarkannya tetap tertawa terbahak-bahak? Bagi sebagian orang, ini mungkin dianggap sebagai ciri khas dari "humor bapak-bapak", yang sering dikaitkan dengan usia yang semakin bertambah. Namun, apakah benar kebiasaan melontarkan jokes garing hanyalah masalah usia, ataukah ada alasan lain di baliknya?
Dilansir dari Newsweek, dalam dunia medis, fenomena ini bisa dijelaskan dengan istilah witzelsucht, sebuah kondisi yang menggambarkan dorongan berlebihan untuk melontarkan lelucon yang tidak pantas atau tidak bermakna. Istilah ini berasal dari bahasa Jerman, yaitu "witz" yang berarti lelucon dan "sucht" yang berarti kecanduan. Kondisi ini mungkin terdengar ringan dan lucu, namun bagi sebagian orang, ini bisa menjadi gangguan yang serius dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa jokes bapak-bapak seringkali menguak tawa? Meski dianggap kurang lucu namun jokes bapak-bapak seringkali berhasil mengundang tawa lepas bagi siapa saja yang mendengarnya. Sebab, jawaban dari jokes bapak-bapak tersebut pun seringkali tak terpikirkan oleh para generasi muda.
-
Apa yang sering disebut sebagai jokes bapak-bapak? Jokes bapak-bapak sering kali merujuk pada tebak-tebakan atau lawakan khas para generasi sebelumnya yang dianggap kurang lucu.
-
Bagaimana jokes bapak-bapak dibuat? Jokes Bapak-Bapak 1. Hewan apa yang deket sama teman-temannya?Jawaban: A crab2. Sabun, sabun apa yang paling genit? Jawaban: Sabun colek dong3. Uang 100 ribu kalau dilempar jadi apa hayo? Jawaban: Jadi rebutan pak!4. Hewan apa yang ternyata bersaudara? Jawaban: Katak beradik5. Gajah apa yang paling baik hati? Jawaban: Gajahat6. Kenapa air mata warnanya bening? Jawaban: Kalau ijo namanya air matcha xixixi 7. Siapa pemain bola yang beratnya 3 kg, pak? Jawaban: Bambang tabung gas8. Hewan apa yang kalau diinjek nggak marah? Jawaban: Kera mik9. Kesenian apa yang selalu dilakukan oleh nasabah bank, hayo? Jawaban: Tari tunai10. Huruf apa yang paling kedinginan pak? Jawaban: Huruf B. Karena berada di tengah-tengah AC11. Di bolak-balik selalu rusak. Hayo, apa itu? Jawaban: Kasur. (Kata kasur dibalik terbaca rusak) 12. Buah, buah apa yang paling receh? Jawaban: Buah ha ha ha ha ha13. Pak, tahu nggak kenapa kucing nggak di penjara pas jadi maling? Jawaban: Soalnya kucing ga wrong.14. Pak, tahu nggak kenapa donat tengahnya bolong? Jawaban: Karena yang utuh cinta saya ke bunda hehehe.15. Bundaran HI kalau diputerin dua kali jadi apa pak? Jawaban: HIHI17. Hantu apa yang bisa dilihat setiap hari pak? Jawaban: Burung hantu 18. Pocong apa yang paling jadi favorit ibu-ibu? Jawaban: Pocongan harga pak, sudah pasti itu!19. Apa persamaan cokelat dan kuburan pak? Jawaban: Sama-sama band terkenal, lah!20. Hewan apa yang hobi telat ke sekolah? Jawaban: Kaki seribu. Soalnya kelamaan pakai sepatunya21. Hewan apa yang cuma terdiri dari dua huruf? Jawaban: U dan G (udang)22. Kota apa yang banyak bapak-bapaknya? Jawaban: Purwodaddy 23. Gendang apa yang nggak bisa dipukul? Jawaban: Gendang telinga pak24. Warna apa yang paling nggak peduli? Jawaban: Biru don't care25. Kenapa kita harus berdoa sebelum minum air? Jawaban: Karena di dalam air ada 3 jin. 2 hidroJin dan 1 oksiJin. 26. Apa bedanya kamu sama kuburan? Jawaban: Kalau kuburan nyeremin. Kalau kamu ngeselin.27. Apa yang kalau dipotong malah semakin tinggi? Jawaban: Celana 28. Kalau ditutup kelihatan, tapi kalau dibuka malah nggak ada. Apa hayo? Jawaban: Pintu rel kereta api 29. Kenapa superman ada huruf S di bajunya? Jawaban: Karena kalau pakai M atau XL jadi kegedean. 30. Orang, orang apa yang nggak pernah kebasahan waktu hujan? Jawaban: Orang nggak hujan, pak31. Kalau dibeli warnanya hitam, kalau dibakar warnanya merah, kalau dibuang warnanya abu-abu, coba tebak apa? Jawaban: Arang Jokes Bapak-Bapak Bikin Ngakak 32. Lele, lele apa yang bisa terbang pak? Jawaban: Lelelawar dong33. Kenapa burung terbang ke selatan waktu musim dingin? Jawaban: Karena kalau harus jalan kejauhan34. Gerakan apa yang paling susah dilakuin? Jawaban: Move on35. Buah apa yang pernah menjajah Indonesia? Jawaban: Terong Belanda36. Gajah apa yang belalainya pendek? Jawaban: Gajah pesek 37. Mana yang lebih berat, kapas 100 kg atau besi 100 kg? Jawaban: Sama aja, kan sama-sama 100 kg38. Sayur apa yang pintar nyanyi? Jawaban: Kolplay39. Ditusuk bukan sate, dijaring bukan ikan? Jawaban: Konde41. Kenapa pohon kelapa di depan rumah harus ditebang? Jawaban: Soalnya kalau dicabut berat42. Apa bedanya sepatu sama jengkol? Jawaban: Kalau sepatu disemir, kalau jengkol disemur 43. Apa bedanya sarung dan kotak? Jawaban: Kalau sarung itu bisa kotak-kotak, kalau kotak tidak bisa sarung-sarung44. Buah apa yang ditakuti mahasiswa? Jawaban: Belimbingan skripsi45. Orang apa yang berenang tapi rambutnya tak pernah basah? Jawaban: Orang botak46. Kipas apa yang ditunggu-tunggu cewek? Jawaban: Kipastian untuk dilamar47. Buah, buah apa yang paling durhaka? Jawaban: Melon kundang 48. Sayur apa yang romantis? Jawaban: Toge. Apalagi kalau toge-ther with you49. Kalau pasien yang terkena gejala rindu dibawakan kemana pak? Jawaban: Ke ruangan i see you50. Buah apa yang nggak segar pak? Jawaban: Buah alpucat51. Selain uang benda apa yang juga paling sering dicari-cari oleh orang? Jawaban: Benda hilang.52. Bunga apa yang cantik dan hobi masak selain bunga desa? Jawaban: Bungatimin dan Bungatemi. 53. Negara mana yang namanya ake huruf dobel? Jawaban: u ganda (Uganda).54. Apa itu cemilan? Jawaban: Cebelum cepuluh, cecudah celapan.55. Kopi, kopi apa yang bisa mencapit? Jawaban: Kopi-ting.56. Lele apa yang berada di tepi jalan? Jawaban: Lele-pon umum.57. Sapi apa yang larinya cepat? Jawaban: Sapi-da motor.58. Kentang apa yang bisa bikin bayi ketawa? Jawaban: Kentang-tingtung-tingtang-tingtung. 59. Suku apa yang banyak berkeliaran di mal? Jawaban: Suku-riti.60. Kuda apa yg paling capek? Jawaban: Kuda-ki gunung sambil jongkok.
-
Bagaimana jokes bapak-bapak membuat orang tertawa? Meski dianggap kurang lucu, akan tetapi jokes bapak-bapak sering kali berhasil mengundang tawa lepas bagi siapa saja yang mendengarnya.
-
Kenapa jokes bapak-bapak dianggap lucu? Hal tersebut lantaran jawaban dari jokes bapak-bapak yang juga sering kali tak terpikirkan oleh para generasi muda.
-
Kenapa jokes bapak-bapak populer di kalangan muda? Perlu diketahui jokes bapak-bapak kini telah menyeruak hingga ke generasi muda. Biasanya, jokes ini akan merujuk pada tebak-tebakan atau lawakan khas para generasi sebelumnya yang dianggap kurang lucu.
Studi yang dilakukan pada tahun 2016 oleh dokter dari California, Elias Granadillo dan Mario Mendez, mengungkapkan kasus yang menarik tentang dua pasien yang menderita witzelsucht. Salah satu kasusnya melibatkan seorang pria berusia 69 tahun yang mengalami perubahan kepribadian setelah mengalami perdarahan otak sepuluh tahun sebelumnya.
Setelah peristiwa tersebut, pria ini mulai menunjukkan kecenderungan untuk melontarkan lelucon secara kompulsif, bahkan sering kali dengan komentar yang hampir menyinggung. Selain itu, ia juga mengalami obsesi terhadap daur ulang dan menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti membangunkan istrinya di tengah malam hanya untuk menceritakan lelucon.
Dalam wawancara dengan pasien ini, meskipun sulit karena ia terus-menerus melontarkan lelucon, ia mengakui bahwa dirinya merasa bahagia secara umum, tetapi kebutuhan kompulsif untuk membuat lelucon telah menjadi masalah dalam rumah tangganya. Sang istri merasa terganggu, terutama ketika sang suami membangunkannya hanya untuk berbagi lelucon yang tidak lucu di tengah malam.
Kasus kedua yang diselidiki oleh Granadillo dan Mendez melibatkan seorang pria berusia 57 tahun yang mulai menunjukkan perilaku aneh sekitar tiga tahun sebelum diagnosis. Ia mulai melontarkan lelucon kekanak-kanakan dan tertawa dengan mudah pada komentarnya sendiri. Pria ini juga menunjukkan kurangnya inhibisi dalam perilaku sehari-hari, seperti membeli hampir dua lusin kemeja Hawaii dan bahkan mengabaikan kebersihan pribadinya hingga enam minggu tanpa mandi.
Meskipun demikian, hasil pemeriksaan neurologisnya sebagian besar normal, dan riwayat kesehatannya tidak mencolok. Sayangnya, kondisi mentalnya memburuk selama satu dekade berikutnya, dan ia didiagnosis menderita penyakit Pick, salah satu varian dari frontotemporal dementia (bvFTD), yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Studi ini menyimpulkan bahwa humor patologis pada kedua pasien tersebut berkaitan dengan kerusakan di area bifrontal otak mereka. Salah satu aspek yang menghubungkan keduanya adalah bahwa meskipun mereka menemukan lelucon mereka sendiri sangat lucu, mereka tidak merasakan humor yang sama dari lelucon orang lain. Ini menunjukkan bahwa kondisi ini memengaruhi cara otak memproses dan memahami humor.
Lebih lanjut, studi ini menyoroti bahwa kerusakan pada lobus frontal kanan otak tampaknya menjadi faktor kunci dalam humor patologis. "Pasien dengan lesi frontal kanan tetap sensitif terhadap lelucon sederhana, slapstick, atau permainan kata, tetapi mereka kesulitan menghargai lelucon yang lebih kompleks atau yang dihasilkan secara eksternal," demikian tulis para penulis studi tersebut.
"Mereka mungkin tidak memahami hubungan antara punchline dan ceritanya dan tidak merasakan kelucuannya, sehingga lebih memilih lelucon yang tidak lucu."
Fenomena ini juga sering kali diasosiasikan dengan demensia frontotemporal, di mana individu yang menderita kondisi ini cenderung melontarkan lelucon yang sederhana dan bodoh. Namun, kerusakan otak semacam ini tidak hanya mempengaruhi kemampuan untuk memahami humor, tetapi juga sering kali berhubungan dengan perilaku sosial yang tidak lazim dan kurangnya kontrol impuls.
Dalam konteks sosial yang lebih luas, kebiasaan melontarkan jokes garing, terutama pada pria berusia paruh baya atau lebih tua, sering dikaitkan dengan stereotip "humor bapak-bapak". Meskipun sebagian besar orang melakukannya dengan alasan ringan dan sebagai bentuk interaksi sosial, studi ini menunjukkan bahwa dalam kasus tertentu, ada faktor neurologis yang lebih dalam di balik kecenderungan tersebut.
Apakah benar jokes garing adalah hasil dari usia atau kebiasaan yang berkembang seiring waktu? Dalam banyak kasus, itu bisa jadi benar. Namun, penelitian tentang witzelsucht ini mengungkapkan bahwa dalam beberapa situasi, dorongan untuk melontarkan lelucon yang tidak pantas bisa menjadi tanda dari gangguan neurologis yang lebih serius.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara humor yang ringan dan spontan dengan humor patologis yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan. Bagi sebagian orang, melontarkan jokes garing mungkin hanyalah bagian dari kepribadian dan usia, tetapi bagi yang lain, itu bisa menjadi sinyal adanya kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih.