Arkeolog Temukan Makam Firaun Berusia 3.600 Tahun, Ungkap Sejarah Dinasti yang Hilang
Para arkeolog meyakini pemilik makam itu memerintah selama Periode Menengah Kedua.

Arkeolog menemukan makam kerajaan berusia 3.600 tahun yang diperkirakan memiliki hubungan dengan dinasti yang hilang. Dinasti Abydos memerintah Mesir hulu pada masa antara 1700 SM dan 1600 SM, jika benar keberadaannya. Selama bertahun-tahun, arkeolog memperdebatkan apakah dinasti itu benar-benar ada. Hal ini disebabkan oleh kurangnya dokumentasi, sehingga sering dikenal sebagai “dinasti yang hilang.”
Namun, penelitian terbaru dari pemakaman Gunung Anubis diperkirakan bisa mengubah pandangan itu. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan makam yang mungkin memiliki hubungan dengan dinasti yang hilang tersebut, demikian dikutip dari Popular Mechanics, Jumat (21/3).
Ekspedisi ini dipimpin oleh peneliti University of Pennsylvania. Para arkeolog meyakini pemilik makam itu memerintah selama Periode Menengah Kedua. Makam tersebut berada sekitar 7 meter di bawah permukaan, serta memiliki ruang pemakaman batu kapur dengan kubah bata lumpur. Di dalamnya juga terdapat ruang pemakaman yang mencapai ketinggian 5 meter.
Tepat di pintu masuk makam, peneliti menemukan pita-pita hieroglif emas yang kemungkinan besar tertulis nama raja, meskipun identitasnya masih belum diketahui. Pintu masuk itu dihiasi dengan prasasti untuk dewi Isis dan Nephthys, kedua dewi yang dikaitkan dengan duka dan kehidupan setelah kematian.
Kepala Sektor Purbakala Mesir di Dewan Tertinggi Purbakala, Mohamed Abdel Badie, menyampaikan makam firaun memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pada makam-makam lain yang dihubungkan dengan Dinasti Abydos. Ia mengklaim firaun bisa jadi adalah pendahulu Raja Senebkay, yang memerintah sekitar 1650 SM dan 1600 SM.
Raja Misterius
Joseph Wager, pemimpin ekspedisi, mengatakan bahwa makam itu memiliki gaya dekorasi yang mirip dengan makam Senebkay, yang awalnya ditemukan pada 2014 dan merupakan bukti penting lainnya dari Dinasti Abydos.
Senebkay dan raja misterius tersebut hanyalah dua dari sekian banyak tokoh yang dimakamkan di kuburan Gunung Anubis, yang dianggap sebagai situs pemakaman terpenting. Situs tersebut menjadi penting karena kehadiran Raja Senusret III (1874 SM-1855 SM).
Kementerian tersebut menyatakan, dengan membangun makamnya yang besar di puncak Gunung Anubis yang berbentuk piramida, Senusret III menjadi contoh bagi raja-raja di masa mendatang.
Yang menarik, ekspedisi terbaru lainnya di daerah tersebut mengungkap sebuah bengkel tembikar Periode Romawi. Peneliti menemukan beberapa pemakaman di situs tersebut, termasuk mumi seorang anak yang diawetkan dengan topi berwarna-warni, dan tengkorak seorang wanita berusia 30 tahun. Akar gandum dan biji-bijian dari tanaman kuno juga ditemukan di situs tersebut.
Reporter magang: Devina Faliza Rey