Kocak, Panglima TNI Lupa Naskah di Wayang Orang 'Diikuti 3 Orang Jadi Gak Konsen'
Panglima TNI Marsekal Yudo Margono ikut terjun langsung dengan berperan sebagai Bima Sena. Tak terduga, Yudo pun diketahui sempat lupa naskah.
Pagelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong baru saja dilangsungkan. Panglima TNI Marsekal Yudo Margono ikut terjun langsung dengan berperan sebagai Bima Sena.
Tak terduga, Yudo pun diketahui sempat lupa naskah. Diikuti tiga orang dan tak fokus menjadi alasannya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Yanwar dilantik menjadi perwira TNI? Saat ini, Yanwar sudah menyelesaikan masa pendidikan dan dilantik menjadi seorang TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) di bahu yang tentu membuat sang ayah begitu bangga.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
Penasaran dengan momennya? Simak ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube TNI Angkatan Laut, Senin (16/1/22).
Lupa Naskah
Panglima TNI Yudo Margono baru saja terjun langsung ke dalam pagelaran wayang orang yang diselenggarakan oleh TNI AL. Dalam sebuah lakon, Yudo tampil dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Mengenakan kostum wayang sebagai Bima Sena, Yudo beraksi di atas panggung. Dalam sebuah dialog dengan sosok pemeran wayang lainnya, awalnya Yudo nampak lancar saat beraksi.
Namun beberapa saat kemudian, Yudo sempat terhenti lantaran lupa dialog miliknya sendiri. Hal tersebut pun turut diungkapnya dalam lakon usai mendapat sedikit bantuan dari lawan main di hadapannya kala itu.
YouTube TNI Angkatan Laut ©2023 Merdeka.com
"Hal ini sudah saya perkirakan sebelumnya. Karena saya tahu, Kurawa adalah angkara murka dan pasti ingin menikmati..." katanya.
"Ya, ya. Aku agak lupa," sambungnya, sembari sedikit tersenyum.
Banjir Gelak Tawa Penonton
Tentu saja, hal ini seketika membuat seisi ruangan tertawa lepas. Tawa pun juga nampak hadir di wajah sang istri, Vero Yudo Margono yang turut berperan di atas panggung.
"Bukan masalah ini sebenarnya. Kamu sebenarnya sudah tahu cerita ini sebetulnya kan?" ungkap dalam dialog lawan main Yudo.
Tak berhenti di sana, Yudo mengaku lupa naskah hingga tak fokus lantaran diikuti tiga sosok wanita di belakangnya. Hal tersebut seketika membuat seisi ruangan kembali terkekeh.
YouTube TNI Angkatan Laut ©2023 Merdeka.com
"Ya, karena diikuti tiga orang di samping saya ini," terangnya.
Panglima TNI jadi Bima Sena
Tidak seperti umumnya, orang dengan jabatan tertinggi di TNI, biasanya dalam acara pagelaran hanya akan duduk dan menyaksikan apa yang ditampilkan oleh anak buahnya.
Namun, kali ini berbeda, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono justru ikut serta dalam pentas ini dengan berperan sebagai Bima Sena.
Bima Sena adalah sosok protagonis yang dikenal sebagai tokoh yang sangat kuat. Sifatnya selalu kasar dan menakutkan bagi musuhnya.
Para Pemeran Pagelaran Wayang Orang
YouTube TNI Angkatan Laut ©2023 Merdeka.com
Kedua petinggi tersebut hanya salah dua dari beberapa pemeran wayang orang Pandawa Boyong.
Masih banyak pemeran lain seperti: Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagageni, Kasad Dudung sebagai Batara Guru.
Kasal Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, Kasau Fajar Tri sebagai Eyang Abiyasa, Wakasad Agus Subiyanto sebagai Batara Brahma, Choky Sitohang sebagai Arjuna, Nunung sebagai istri Bagong, dan lain sebagainya.
Lakon Cerita Pandawa Boyong
Pagelaran wayang orang Pandawa Boyong bercerita tentang kegagalan Prabu Kresna menjadi duta pamungkas para pandawa ketika ingin mengambil kembali Kerajaan Astinapura dari para Kurawa.
Para Kurawa memiliki sifat yang licik dan merobek surat perjanjian yang kemudian menyebabkan Perang Baratayudha. Perang itu menyebabkan para Kurawa gugur sehingga Kerajaan Indraprasta dan Kerajaan Astinapura dapat dimiliki kembali oleh Pandawa.
Berbagai lakon atau pemeran dari cerita Pandawa Boyong sebetulnya merupakan lambang dari kehidupan manusia dan mengandung pesan moral dari berbagai sisi.