Kontroversi Diaz Hendropriyono-Deddy Corbuzier: Hormati Sikap Santri, Jangan Mengolok
Menutup telinga dianggap Diaz Hendropriyono sebagai cara yang tak wajar. Tanggapan Diaz turut menyeret presenter kondang Deddy Corbuzier berkomentar hingga dianggap tak toleran.
Beredar sebuah video mengenai reaksi dari para santri penghapal Alquran saat mendengar alunan musik tengah bergaung. Menutup telinga dianggap Diaz Hendropriyono sebagai cara yang tak wajar.
Tanggapan Diaz turut menyeret presenter kondang Deddy Corbuzier berkomentar. Lantaran tulisannya, publik figur berkepala pelontos itu seketika dianggap tak toleran.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang diajarkan oleh Syeikh Musthafa kepada santri di pondok pesantren? Dengan jiwa pedagangnya yang begitu tinggi, Syeikh Musthafa juga mengajarkan soal pengusaha, pedagang, dan petani. Uniknya, ajaran dan pendekatannya ini sangatlah jauh berbeda ketimbang ponpes atau ulama-ulama lainnya.
-
Siapa yang dicabuli oleh pengasuh pondok pesantren? Pengasuh pondok pesantren itu berinisial BN. Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Kapan Pondok Pesantren Darul Amanah memfokuskan pembelajaran santri untuk memperdalam ilmu agama? Bulan Ramadan merupakan bulan yang tepat untuk memperdalam ilmu agama.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
Ketua PP Muhammadiyah pun meminta semua pihak saling menghargai dan tak mengolok pendapat serta keyakinan orang lain. Berikut ulasan selengkapnya.
Unggahan Diaz Hendropriyono
Diaz Hendropriyono mengunggah sebuah video pendek yang memperlihatkan saat sejumlah santri tengah menunggu giliran untuk vaksinasi Covid-19. Di ruang tunggu, kumpulan santri tersebut diperdengarkan alunan musik barat dan menutup telinga.
"Santri kami sedang antre untuk vaksin. Di tempat vaksin ini ada suara musik, Anda lihat, santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka tidak mendengar suara musik itu," terang sang perekam video.
Dalam unggahan Diaz, video tersebut kemudian disambung-sambungkan dengan sejumlah video sekumpulan pria Arab berbaju gamis tengah menari, berdansa sambil menikmati musik.
Dalam keterangan unggahannya, putra mantan kepala BIN Jenderal TNI Purn. AM Hendropriyono itu bahkan menyebut para santri tersebut sudah salah diberikan pendidikan sejak kecil. Tak ada salahnya untuk sedikit bersenang-senang.
Instagram/@diaz.hendropriyono ©2021 Merdeka.com
"Sementara itu... Kasihan, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There's nothing wrong to have a bit of fun (Tidak ada yang salah untuk sedikit bersenang-senang)" tulisnya melalui @diaz.hendropriyono.
Tanggapan Deddy Corbuzier
Unggahan Diaz lantas dikomentari oleh Deddy Corbuzier di kolam komentar.
"Mungkin mereka lagi pakai airpod... Terganggu.. Ye kaaaan," ungkap @mastercorbuzier.
Instagram/@diaz.hendropriyono ©2021 Merdeka.com
Unggahan serta komentar itu seketika membuat warganet meradang. Keduanya dianggap sebagai sosok publik figur yang tak memiliki rasa toleransi mengenai keyakinan para santri.
Ternyata Para Santri Penghapal Alquran, Diaz dan Deddy Ramai Dikecam
Warganet menyebut, para santri memiliki cara sendiri bagi mereka untuk menentukan pilihan. Saat memilih menjadi penghafal Alquran, mereka bakal berhati-hati dengan sumber suara yang berpotensi mengganggu hafalan.
"@mastercorbuzier sumpah hilang respect aku om sama anda. Mereka tutup kuping karena mereka takut hafalan Alquran nya berantakan gara-gara musik tersebut," ungkap @ahsanul760.
"@mastercorbuzier sumpah kecewa banget gue sama om ded. Dia berusaha buat menjaga hafalannya. Om ded sendiri yang selalu bilang toleransi tapi om ded sendiri gak da toleransinya," kata @ahm.jimr.
Hargai Sikap Santri, Jangan Mengolok-olok!
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menuturkan, tak ada salahnya atas sikap para santri yang memilih untuk menutup telinga saat mendengar alunan musik. Setiap orang seharusnya paham dengan konsep toleransi jika ingin membangun negara demokrasi.
"Jadi jangan main mengolok-olok, menurut saya, itu pendapat orang kan bebas ya. Mau pendapat apapun boleh, mau mengharamkan, mau tidak itu kan urusan pribadi masing-masing. Keyakinan yang harus kita hormati," ucap Dadang.
©2015 Merdeka.com
Keyakinan orang yang dilihat cukup berbeda seharusnya dihargai. Dadang menuturkan, hal itu sudah sewajarnya tak dijadikan sebuah ajang untuk merendahkan pendapat, minat, hingga keyakinan seseorang.
"Kita jangan sampai memperolok, merendahkan orang. Hargai kesenangan orang, minatnya. Itu kalau mau demokrasi ya," tambahnya.
Dia mengatakan, Islam mengajarkan untuk saling menghargai pendapat orang. Bahkan di dalam Alquran disebutkan yang diolok-olok bisa jadi lebih baik dari yang mengolok-olok.
"Saling menghargai, jangan saling mengolok-olok, merendahkan orang, merendahkan pendapat orang. Itu salah satu kesombongan yang tidak disenangi oleh tuhan. Agama apapun tidak menyenangi kesombongan. Kita jangan sampai memperolok, merendahkan orang. Hargai kesenangan orang, minatnya. Itu kalau mau demokrasi ya," katanya.
Video yang Diunggah Diaz Hendropriyono
Berikut videonya.
View this post on Instagram