Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning
Pondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Pondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning
Bulan Ramadan merupakan bulan yang tepat untuk memperdalam ilmu agama. Suasana belajar ilmu agama makin kental di pesantren-pesantren, begitu pula di Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal.
-
Apa itu kitab kuning? Merujuk pada Undang-undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, kitab kuning adalah kitab keislaman berbahasa Arab atau kitab keislaman berbahasa lainnya yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren.
-
Bagaimana cara para santri di Ponpes Raudlotul Quran belajar Al-Quran? Di sana para santri harus menyetor hafalan Al-Qur’an kepada ustaz tiga kali sehari.
-
Dimana kitab kuning digunakan? Penggunaan kitab kuning sudah ada sejak abad 1 hingga 2 Hijriyah yang kemudian masih digunakan sampai sekarang.
-
Bagaimana cara membaca kitab kuning? Kitab kuning memiliki kesulitan dibanding kitab lainnya. Namun kita bisa memahami bila menerapkan beberapa metode agar niat kita memahami isinya bisa cepat tercapai.
-
Kenapa santri di Ponpes Raudlotul Quran hanya belajar mengaji dan kitab klasik? Sebagai pondok pesantren tradisional, santri yang menetap di asrama tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan rutin selain mengaji Al Qur’an dan kitab-kitab klasik.
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
Sejatinya Ponpes Darul Amanah merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja.
Namun begitu memasuki Ramadan, kegiatan santri difokuskan untuk memperdalam ilmu agama. Dalam hal ini mereka fokus memperdalam kitab kuning.
Mengutip dari rilis yang diterima merdeka.com, tidak semua pondok pesantren berani menerapkan kurikulum kitab kuning.
Penyebabnya adalah level kesulitan dari membaca dan memahami kitab kuning itu sendiri.
Diperlukan pemahaman khusus terhadap bahasa Arab agar dapat lancar membaca kitab kuning.
Ustadz Fatwa, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, mengatakan bahwa Ponpes Darul Amanah punya metode sendiri dalam mengajarkan kitab kuning.
Ia mengatakan, hal pertama yang penting dikuasai sebelum belajar kitab kuning adalah kemampuan dalam berbahasa Arab. Setidaknya, santri harus tahu cara menulis, membaca, dan mengartikan bahasa Arab.
“Di kitab kuning tulisan Arabnya gundul semua. Jadi santri baru harus kita kuatkan dulu alat untuk memahami, baru di tahun selanjutnya kita mempelajari isi dari kitab kuning tersebut yang mana di dalamnya terdapat banyak hukum, fiqih, sejarah, dan lain-lain,”
ujar Ustadz Fatwa.
Bagi pria yang akrab disapa Gus Fatwa itu, belajar kitab kuning merupakan hal yang wajib karena menjadi sumber penting dalam pembelajaran agama Islam.
Walaupun kesulitan membaca dan menghafal kitab kuning terbilang tinggi, namun dengan adanya metode yang diberikan Ponpes Darul Amanah membuat mereka bisa lebih mudah membaca dan menghafal banyak ilmu yang terkandung di dalamnya. Sehingga, pemahaman terhadap agama dapat dilakukan secara lebih dalam.
Selain kitab kuning, pembelajaran ilmu agama yang diperkuat selama Ramadan adalah hafalan Al-Qur’an, tadarus, kultum, dan lainnya.
Tentang Ponpes Darul Amanah
Pondok Pesantren Darul Amanah di Kendal, Jawa Tengah, merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan yang seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Ponpes ini berdiri di bawah naungan Nadhlatul Ulama (NU) dan Dzikrul Ghofilin.
Di sana, terdapat puluhan ekstrakurikuler yang sukses dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Contoh dari keberhasilan ini adalah akademi sepak bola yang telah mengantarkan beberapa santri ke timnas Indonesia, kegiatan pramuka yang mengikuti jambore internasional, dan unit fashion yang diundang untuk mengikuti fashion show tingkat internasional.