Lahir di Pos Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Bayi Diberi Nama Gibran Didatangi Wapres Gibran
Saat didatangi, bayi mungil itu ternyata memiliki nama lengkap yang hampir sama dengan Wapres Gibran.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Pos Pengungsian Kobasoma di Desa Kobasoma, Titehena, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di tengah kunjungannya, Gibran secara mendadak dikejutkan dengan nama seorang bayi pengungsi yang baru saja lahir.
Siapa sangka, nama bayi tersebut yakni Gibran. Saat didatangi, bayi mungil itu ternyata memiliki nama lengkap yang hampir sama dengan Wapres Gibran.
- Gibran Minta Relokasi Pengungsi Erupsi Lewotobi Dipercepat: Warga Sudah Sulit, Birokrasinya Jangan Dipersulit
- Momen Wapres Gibran Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Kabar Gembira dari Tenda Pengungsian, Bayi Laki-Laki Bernama 'Gibran' Lahir usai Erupsi Gunung Lewotobi
- Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Panglima TNI Bentuk Pasukan Reaksi Cepat
Tak ketinggalan, eks Wali Kota Solo itu turut memberikan pesan khusus bagi sang ibu bayi. Seperti apa momennya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Wapres Gibran Datangi Pos Pengungsian Kobasoma
Wapres Gibran Rakabuming diketahui bertolak ke Flores, NTT guna mengunjungi secara langsung korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kamis (14/11) lalu.
Gibran diketahui tak berkunjung sendiri. Dia didampingi beberapa jajaran pejabat tinggi di pemerintahan hingga daerah. Beberapa di antaranya yakni Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BNPB Suharyanto, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Pj Bupati Flores Timur Sulastri HI Rasyid.
Momen kunjungannya tersebut dibagikan Wapres Gibran dalam akun Instagram pribadinya @gibran_rakabuming beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya tersebut, Gibran berdialog untuk mendengar secara langsung keluhan hingga kebutuhan para pengungsi. Dia juga turut menegaskan untuk memberi prioritas kepada lansia hingga ibu hamil.
Temui Bayi Bernama Gibran
Di tengah kunjungan itu, Wapres Gibran turut mendatangi seorang bayi yang diberi nama Gibran oleh orangtuanya.
Lahir dari pasangan bernama Katarina Kwuta (25) dan Paulus Tapun (35), bayi tersebut diketahui bernama lengkap Agustinus Gibran Raka Tapung saat dilahirkan pada Rabu (13/11) lalu di Puskesmas Lewolaga.
"Beneran dikasih nama Gibran? Nama belakangnya apa?" tanya Wapres Gibran.
"Agustinus Gibran Raka Tapung," ungkap sang ibu.
Bayi Gibran menggemaskan kala itu tampak ditempatkan dalam ruangan dan dibaringkan di atas kasur darurat ditutup kelambu kecil.
"Menyambut kelahiran adik Agustinus Gibran Raka Tapung yang lahir di Pos Pengungsian Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu kemarin. Adik Agustinus Gibran lahir membawa ketenangan bagi orang tua dan masyarakat sekitar. Harapan untuk generasi emas Indonesia," tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Beri Pesan Khusus
Setelah menengok kondisi sang bayi dan kedua orangtuanya, Wapres Gibran tak ketinggalan memberi pesan khusus.
Putra sulung dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu berpesan agar sang ibu bayi mendapat nutrisi yang cukup. Dia mengingatkan agar sang ibu tidak terlambat makan.
Bahkan, Wapres Gibran turut meyakinkan kedua orangtua bayi untuk mendapat kebutuhan sehari-hari mereka saat berada di Pos Pengungsian Kobasoma.
"Ibunya jangan terlambat makan loh ya. Nanti kalau butuh apa-apa kita kirim ya," ungkap Gibran.
Pemerintah Hadir di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi
Seperti dilansir dari Antara, pemerintah sebelumnya diketahui telah menggelar rapat khusus terbatas di bawah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk membahas penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Dalam video conference yang digelar beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo meminta jajarannya bekerja serius dan kompak, dalam menangani bencana erupsi Gunung Lewotobi.
Presiden Prabowo juga menegaskan pemerintah pusat harus hadir menyelamatkan dan melayani warga terdampak dengan sebaik-baiknya, serta melakukan rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan ekonomi masyarakat.