Limbah Domestik Adalah Sisa Buangan yang Berasal dari Rumah Tangga, Ketahui Dampaknya
Apa sajakah dampak buruk dari limbah domestik yang menumpuk dan tidak ditangani dengan baik?
Limbah domestik adalah sisa buangan yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Berdasarkan wujudnya, limbah domestik dibedakan menjadi dua jenis, yakni limbah cair dan padat.
Limbah cair domestik, merupakan sisa buangan berupa cairan dari kegiatan rumah tangga. Contohnya yakni air deterjen, minyak, kotoran manusia dan lain sebagainya. Sedangkan limbah padat domestik contohnya ialah sampah yang setiap hari dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia.
-
Bagaimana cara membuat plastisin sendiri di rumah? Berikut adalah cara mudah membuat plastisin sendiri di rumah: Bahan-bahan:- 8 sdm tepung terigu- 2 sdm garam- 60 ml air hangat- 1 sdm minyak sayur- Pewarna dan aroma makanan secukupnyaCara membuat:- Siapkan 2 mangkuk. Di mangkuk pertama, campur tepung dan garam. Di mangkuk kedua, campur air dan pewarna makanan.- Tuang larutan air dan pewarna ke mangkuk yang berisi tepung, aduk hingga rata. - Siapkan alas adonan yang telah ditaburi tepung, lalu taruh adonan plastisin di atasnya.- Uleni adonan hingga tercampur rata. Jika warna belum sesuai, tambahkan pewarna. Anda juga dapat menambahkan aroma makanan agar lebih wangi.- Plastisin siap dimainkan. Jika ada sisa, simpan dalam plastik tertutup rapat di kulkas agar awet.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana Gilang Gombloh mendekorasi rumahnya? Gilang mengadopsi konsep minimalis dan industrialis dalam desainnya.
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Apa yang bikin rumah terasa sesak? Merasa rumah terasa sesak karena banyaknya barang yang menumpuk? Saatnya melakukan decluttering yang sudah nggak dipakai.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
Limbah domestik yang terakumulasi menjadi satu dan tidak ditangani dengan baik, tentunya dapat menjadi masalah bagi kehidupan organisme lain. Lantas, bagaimanakah dampak limbah domestik jika tidak diatasi dengan baik? Berikut ulasan selengkapnya:
Cara Mengurangi Limbah Domestik
1. Menekan Konsumsi Energi Listrik
Melakukan penghematan energi listrik, bisa mengurangi jumlah limbah elektronik. Pengurangan energi listrik bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi cahaya alami yang masuk ke dalam rumah.
Pada siang hari, sebaiknya jangan gunaka lampu. Selain itu, pakailah barang-barang elektronik seperlunya saja. Gunakanlah lampu yang lebih hemat energi, seperti lampu LED. Penggunaan lampu LED bisa dua kali lebih hemat dari penggunaan lampu biasa.
2. Kurangi Menggunakan Pendingin Ruangan
Pendingin ruangan juga bisa menghasilkan limbah rumah tangga yang mencemari lingkungan, yaitu zat freon atau CFC yang dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Untuk mengurangi produksi limbah rumah tangga yang membahayakan lingkungan ini, Anda bisa mengoptimalkan sistem bukaan yang ada di rumah untuk menghasilkan pengudaraan alami. Jendela dan ventilasi silang dapat menjadi jalan masuk udara yang bergerak di sekitar rumah. Sehingga, Anda bisa meminimalisisr penggunaan pendingin ruangan atau AC.
3. Tinggalkan Kantong Plastik
Selain limbah domestik cair, sampah plastik juga menjadi limbah rumah tangga paling besar yag diproduksi setiap harinya. Hal tersebut tentu bisa membahayakan lingkungan. Sebab, sampah plastik termasuk limbah rumah tanggan anorganik yang sulit untuk diuraikan atau diolah kembali.
Untuk menguranginya, Anda bisa beralih dan menggunakan reusable bag atau tas kain da kanvas saat akan berbelanja. Gunakan juga kantong kertas untuk membungkus makanan.
4. Mengolah Sampah Organik
Dalam kegiatan rumah tangga, sampah organik juga banyak dihasilkan setiap harinya. Namun, limbah ini bisa diolah menjadi pupuk kompos agar lebih bermanfaat.
Anda bisa memanfaatkan limbah makanan sisa dengan mengolahnya kembali menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan untuk tanaman hias ataupun kebun yang kamu buat di halaman rumah.
Untuk mempermudah daur ulang limbah rumah tangga ini, sebaiknya Anda melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik terlebih dahulu. Proses pemilahan dapat dilakukan saat Anda membuang sampah, sediakan dua tempat sampah berbeda, masing-masing untuk limbah organik dan limbah anorganik.
5. Melakukan Daur Ulang Barang yang Tak Terpakai
Beberapa limbah domestik jika dipilah kembali, mungkin saja bisa dimanfaatkan kembali untuk dibuat menjadi barang baru. Misal, kaleng atau botol bekas bisa dimanfaatkan untuk menanam bunga serta tanaman, kayu bekas bisa dibuat menjadi bangku, dan lain sebagainya.
6. Batasi Pemakaian Deterjen
Limbah domestik cair, juga menjadi penyebab utama yang mengancam rusaknya ekosistem sungai dan laut. Limbah rumah tangga ini sebagian besar dihasilkan dari aktivitas mencuci dan mandi. Berbeda dari limbah cair lainnya yang bisa diolah dengan aman di dalam septic tank, limbah deterjen mengandung Volatile Organic Compound (VOC) yang justru bisa merusak saluran pembuangannya.
Pemakaian deterjen dan pelembut pakaian dapat dikurangi dengan beralih menerapkan cara yang lebih konvensional. Campuran cuka dan baking soda ternyata juga ampuh untuk membersihkan dan melembutkan pakaian.
Dampak Limbah Domestik
Limbah rumah tangga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Banyak orang tidak menyadari besarnya pengaruh limbah rumah tangga terhadap kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Menyalurkan limbah rumah tangga ke alam bebas tanpa melalui proses pengolahan, akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan bagi keberlangsungan hidup ekosistem.
Berbagai dampak yang dihasilkan dari proses pembuangan air limbah rumah tangga ke alam bebas, antara lain:
1. Dampak dari Aspek Kesehatan, air limbah yang berasal toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, dan kolera.
Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa merembes ke dalam sumur apalagi bila jarak antara sumur dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak ditemukan di permukiman padat.
Jika air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti cuci piring, mandi, gosok gigi, dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui proses memasak.
2. Dampak dari Aspek Lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.
Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air pun bisa dikatakan buruk.
3. Dampak dari Aspek Estetika, seperti halnya limbah padat, air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang tidak elok dipandang.
Terdapat berbagai cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah limbah cair rumah tangga, salah satunya dengan metode Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
IPAL adalah sarana untuk mengolah limbah cair seperti limbah dari toilet, dari air cuci dan kamar mandi. Metode ini dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan septic tank untuk limbah toilet.