Tak Ingin Jadi Limbah, Ibu Rumah Tangga di Tangerang Olah Tulang Lele jadi Camilan Renyah
Inovasi stik tulang lele ini lahir dari banyaknya limbah tulang lele di tempat usaha abonnya
Inovasi stik tulang lele ini lahir dari banyaknya limbah tulang lele di tempat usaha abonnya
Tak Ingin Jadi Limbah, Ibu Rumah Tangga di Tangerang Olah Tulang Lele jadi Camilan Renyah
Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang berupaya mengurangi produksi limbah tulang lele. Sehari-hari dirinya memang membuat olahan abon berbahan ikan air tawar tersebut.
Lewat tangan kreatifnya, tulang yang tidak bisa dikonsumsi karena keras bisa dijadikan camilan berupa stik. Stik dari tulang lele ini punya rasa yang gurih dan tekstur yang renyah.
-
Apa yang dihasilkan dari abon lele? Mereka mengembangkan usaha pengolahan abon dari daging ikan lele yang dapat bermanfaat untuk mencegah stunting.
-
Siapa yang membuat abon lele? Pengelola UMKM Minarasaku Abon Lele Wonotingal, Guritna Candra Dewi, mengatakan bahwa usaha itu berawal dari ibu-ibu di desa tersebut yang ingin agar anak-anaknya gemar mengonsumsi ikan.
-
Mengapa abon lele dibuat? Mereka mengembangkan usaha pengolahan abon dari daging ikan lele yang dapat bermanfaat untuk mencegah stunting.
-
Bagaimana cara membuat abon lele? Guritna mengatakan, untuk satu kali produksi olahan abon lele, butuh waktu sekitar lima jam. Daging ikan lele yang digunakan dalam olahan abon lele merupakan lele berukuran besar dengan berat sekitar satu setengah kilogram.
-
Apa manfaat tepung pada lele? Lapisan tepung menjaga daging ikan tetap utuh, membuat hasil gorengan lebih krispi, dan mencegah minyak meletup saat proses memasak.
-
Bagaimana cara mengolah ikan lele agar sehat? Saat mengolah ikan lele, hindari menggorengnya dan pilih cara pengolahan yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang.
Diceritakan sang owner, Widiati, idenya ini sebelumnya muncul tanpa sengaja saat membuat abon. Berikut informasi selengkapnya.
Memulai Bisnis Lele Sejak 2018
Disampaikan Widiati bahwa mulanya ia fokus di bisnis abon ikan lele yang dimulai pada 2018 lalu. Ketika itu dirinya mendapat pelatihan dari Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Ketika itu produk abonnya terus berkembang, dan melahirkan sejumlah varian rasa seperti original dan pedas.
“Ketika itu saya memulai membuat abon ikan lele ini di tahun 2018, dan terus berkembang sampai sekarang,” terangnya, mengutip kanal Youtube Pemkot Tangerang.
Ciptakan Makanan Sehat
Dalam akun instagramnya, Widiati ingin mengenalkan bahwa daging ikan lele bisa diolah termasuk menjadi abon.
Tak main-main, dalam satu ekor daging ikan lele terkandung banyak protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
“Abon lele, lezat berprotein tinggi dan bikin pintar. Bahannya dari ikan lele segar dan berkualitas. Diracik dengan bumbu yang mantap. Cocok untuk lauk makan anak-anak,” tulis akun Instagram Abon Widi yang merupakan brand dari Widiati.
Lahir Karena Tak Ingin Menghasilkan Limbah
Menurut Widi, inisiatifnya untuk menciptakan varian stik tulang lele ini lahir dari banyaknya limbah tulang lele dari kegiatan produk abon.
Tulang-tulang itu kemudian ia cuci bersih, dan diolah menjadi varian stik renyah dengan ditambahkan bumbu serta bahan berkualitas lainnya.
“Setelah membuat abon lele di tahun 2018 itu, di 2021 saya coba olah limbah tulangnya menjadi stik lele seperti ini,” katanya
Harga Abon dan Stik Tulang Lele
Untuk harga abonnya sendiri Widiati menjualnya secara terjangkau, yakni Rp25 ribu per bungkus berisi 80 gram.
Sedangkan stik tulang lele seberat 100 gram dijual seharga Rp12 ribu per bungkusnya.
“Walaupun sekarang harga pada mahal, tapi saya tidak menaikkan harga dan tetap Rp25 ribu untuk abon dan Rp12 ribu untuk stik tulang lelenya,” terang Widi
Dijual di Media Sosial
Untuk saat ini, Widi menjual produk abon dan stik tulang lele di dua platform.
Pertama ia menjualnya secara langsung di tempat tinggalnya, lalu Widi juga memanfaatkan media sosial lewat WhatsApp dan akun Instagram @abonwidi.
Widi membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi reseller dari produknya untuk dijual kembali.