Mayjen TNI Dibilang Warga di Kampungnya "Orang Kuat" Sehari Sanggup Angkat 30 Galon Air
Lantaran kerap angkut 30 galon air, warga di kampung menyebutnya sebagai orang kuat.
Lantaran kerap angkut 30 galon air, warga di kampung menyebutnya sebagai orang kuat.
Mayjen TNI Dibilang Warga di Kampungnya "Orang Kuat" Sehari Sanggup Angkat 30 Galon Air
Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI Farid Makruf punya cerita menarik di masa lampau. Farid memiliki masa kecil yang penuh perjuangan.
Tak heran jika dirinya kini menduduki jabatan mentereng di tubuh TNI AD. Lantaran kerap angkut 30 galon air, warga di kampung menyebutnya sebagai orang kuat.
Seperti apa ceritanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
- Dulu Tukang Angkut Galon Air, Kini Anak Pedagang Pasar ini jadi Jenderal TNI
- Bikin Ganjar Terpukau, Intip Pesona Desa Tegallega di Cianjur yang Punya Kebun Teh dan Kampung Padi
- Malang Nasib Empat Warga di Garut, Tertimpa Pohon saat Berteduh hingga Terseret ke Bawah Tebing
- Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya
Masa Remaja Terbiasa Kerja Keras
Mayjen TNI Farid Makruf merupakan satu di antara deretan jenderal TNI AD yang memiliki karier moncer sepanjang berdinas di dunia militer. Rupanya, posisi Farid saat ini berhasil dicapainya dengan perjuangan dan kerja keras sedari kecil.
Hal tersebut berawal dari kebiasaan dirinya yang membantu keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diungkapnya melalui sebauh video pada akun Instagram @faridmakrufma, Farid bercerita jika dirinya telah terbiasa bekerja keras dengan mengantre serta mengangkut air.
Kegiatan itu dilakoninya usai sepulang sekolah.
Sehingga, dirinya pun tak selayaknya anak-anak lain yang lantas bermain atau sekadar beristirahat di rumah saja.
"Karena saya sudah terbiasa ditempa dengan pekerjaan berat, saya biasa ngantri air sepulang sekolah itu untuk mencukupi kebutuhan air di rumah nenek," terangnya.
Angkut 30 Galon Air
Sejumlah air yang berhasil diperolehnya dengan mengantre bersama warga lain tersebut lantas diangkutnya.
Kurang lebih, ada 30 galon setiap harinya yang harus diangkutnya dari lokasi menuju ke kediaman nenek di kampung.
"Setiap hari 30 galon air saya bawa. Itu waktu kecil SMA kelas satu sampai kelas tiga," ungkapnya.
Bukan sekali atau dua kali, namun kegiatan tersebut dilakoni eks Pangdam V/Brawijaya itu selama tiga tahun.
Selama itu pula, Farid mampu memanfaatkan waktu luang di sela-sela mengantre dengan belajar secara tekun.
"Jadi tiga tahun itu saya ngelakoni itu. Saya ngantri sambil belajar," ceritanya.
Disebut Orang Kuat
Kebiasaan itu mengantarkannya menjadi salah satu Taruna Akabri dan lulus pada tahun 1991. Meski tak mudah, namun hal itu disebutnya sebagai cerita yang tak lagi baru bagi warga di kampung halaman.
Sebab, warga di kampung yang telah melihat kebiasaannya itu menyebut jika Farid merupakan sosok orang kuat.
Maka bagi warga di kampung, kerja keras dan perjuangan Farid semasa itu rasanya layak diperolehnya.
"Makanya waktu saya masuk Akabri itu ya namanya orang kampung ga heran. Pada bilang Farid itu kerjanya belajar sama ngangkutin air, dia orang kuat, gitu," ucapnya.
"Melalui perjalanan di Akabri, saya belajar tentang kekuatan, dedikasi, dan arti sebenarnya dari kesuksesan," tulisnya.
"Cerita ini bukan hanya tentang karier militer, tetapi tentang bagaimana kita semua dapat mencapai impian kita dengan cara yang bertanggung jawab dan berintegritas," tukasnya.
2023 merdeka.com
Banjir Pujian
Cerita semasa remaja dari sang jenderal TNI AD itu sontak membuatnya banjir dukungan dan kekaguman. Tak sedikit pula yang menyebutnya sebagai jenderal dengan latar belakang luar biasa.
"Inspirasi yg luarbiasa," tulis akun @rickysoesantoo
"Luar biasa bapak. Dengan kerja keras dan kerja ikhlas serta berbakti kepada ortu, kini menjadi orang sukses," tulis akun @budinagapan2020
"Luar biasa," tulis akun @rizky_wijaya3
Video
Berikut video selengkapnya yang dapat Anda saksikan.