Mengenal Aditya Putra Pratama, Catar TNI yang Ibunya Seorang Sopir Busway
Putra daerah yang satu ini memiliki kisah haru di balik kegigihannya untuk dapat menjadi seorang Calon Taruna (Catar).
Menjadi seorang Taruna Angkatan Darat adalah hal yang diimpikan banyak orang. Salah satunya adalah Aditya Putra Pratama.
Putra daerah yang satu ini memiliki kisah haru di balik kegigihannya untuk menjadi seorang Calon Taruna (Catar). Bukan dari keluarga cukup berada, ibunda Aditya pun harus rela kerja banting tulang.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Dimanakah sumber inspirasi berbagai kata-kata sedih atau "sad" tersebut? Berikut adalah ragam kata sad menyentuh hati yang berhasil dilansir dari beragam sumber, Rabu (20/12).
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
Sang ibunda kerja keras menghidupi dirinya dan kedua saudara kandungnya usai sang ayah dipanggil oleh Sang Khalik saat usianya masih 3 tahun. Demi sesuap nasi, sang ibunda pun akhirnya memilih untuk menjadi seorang sopir Busway hingga saat ini.
Tak hanya untuk membalas budi sang ibu, alasan Aditya berjuang gigih menjadi anggota TNI lantaran sang adik tercinta. Sang adik pernah mengucapkan sesuatu yang membuatnya merasa sedih sekaligus termotivasi.
Berikut ulasan selengkapnya.
Yatim Sejak Usia 3 Tahun
Melalui kanal YouTube TNI AD, Aditya mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi seorang anak yatim sejak dirinya ditinggal pergi sang ayah yang berprofesi sebagai anggota TNI untuk selama-lamanya.
YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Saya itu dulu ditinggal Bapak umur 3 tahun, tahun 2003. Saya umur 3 tahun, kakak saya umur 7 tahun, dan kebetulan Ibu lagi mengandung adik. Hamil tua, itu Bapak meninggal Bulan Juli, adik baru lahir Bulan Oktober," terangnya.
Kakak Berkebutuhan Khusus
Perjuangan hidup Aditya tak hanya sampai di sana. Ia dan sang ibunda pun harus mengurus sang kakak yang berkebutuhan khusus. Terlahir normal, kondisi sang kakak diungkapkannya kian memburuk usai melihat jenazah sang ayah yang terbujur kaku saat keduanya masih berusia kanak-kanak. Meskipun demikian, Aditya tak pernah menganggap sang kakak sebagai beban keluarga.
YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Saya kan masih kecil waktu itu ‘Mas Dika, Mas Dika. Bapak di ruang tamu tidur’. Mas Dika kan sudah 7 tahun sudah mengerti gitu terus Mas Dika ini bilang mau lihat. Komandan Bapak menggendong Mas Dika waktu itu, ketika pertama melihat itu Mas Dika lihat Bapak sama sekali enggak ada ekspresi apa-apa. Seketika blong kosong, ya Mas Dika mulai berkebutuhan khusus dari itu," kenangnya.
Ibu Bekerja Sebagai Sopir Busway
Sejak ditinggal ayahanda, sang ibu pun seketika harus berubah menjadi tulang punggung keluarga. Sebelum memutuskan untuk menjadi supir busway hingga saat ini, sang ibu diketahui telah bekerja di sebuah perusahaan air minum.
YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Waktu itu Ibu coba maksudnya itu kan Ibu harus menghidupi kita bertiga jadi Ibu daftar kerja. Tapi pertama kali itu Ibu enggak langsung bawa bus. Kalau enggak salah itu Ibu pernah masuk ke perusahaan air minum gitu terus setelahnya baru terjun ke jadi sopir busway," ceritanya.
Keinginan Agar Ibu Berhenti Bekerja
Kelak, saat dirinya berhasil menjadi seorang prajurit, hanya satu keinginan yang ada di benak Aditya. Ia ingin agar sang ibu berhenti bekerja dan beristirahat di rumah. Baginya, sang ibu merupakan segalanya.
YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Kalau nanti saya sudah keterima Taruna terus saya jadi Letnan Dua, saya benar-benar ingin Ibu itu berhenti bekerja. Ibu itu istirahat, menikmati masa tuanya ngurus adik ngurus kakak," ujarnya.
Tekad Kuat Jadi Tentara
Tak hanya untuk membahagiakan sang ibunda tercinta, ucapan sang adik pun membuat hatinya teriris. Sang adik seolah berandai-andai apabila mereka masih memiliki sosok ayah yang berprofesi menjadi prajurit. Hal itu pun sontak membuat api semangatnya terus menyala di dada Aditya.
YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Waktu itu adik pernah bilang ‘enak ya jadi anak tentara, enak ya punya bapak’. Di situ saya langsung kayak saya ibaratnya jadi kakak yang dituakan karena kakak begitu jadi saya harus bisa menjadi tentara. Buat adik saya, buat Ibu, apalagi adik sejak lahir sampai sekarang belum ketemu bapak," ucapnya sembari menahan air mata.