Mengenal Artidjo Alkostar, Sosok Pemberani Diusulkan Jadi Dewan Pengawas KPK
Nama Artidjo Alkostar, mantan Hakim Agung diusulkan jadi Dewas Pengawas KPK. Sosoknya dikenal sebagai hakim yang tegas dan ditakuti koruptor.
Presiden Jokowi membocorkan nama-nama yang diusulkan sebagai calon anggota Dewan Pengawas KPK. Jokowi menyebutkan beberapa nama, seperti Hakim Albertina Ho, mantan Ketua KPK, Taufieqrachman Ruki, dan mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Nama Artidjo Alkostar cukup menarik perhatian karena sosoknya dikenal sebagai hakim yang tegas, terlebih bagi koruptor. Sudah banyak putusannya yang membuat koruptor dihukum setimpal di penjara.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa alasan Jokowi memberi pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo? Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Walau nama-nama yang disebutkan belum pasti dan masih dalam proses penyaringan, Jokowi memastikan nama yang terpilih sebagai Dewan Pengawas KPK adalah orang baik.
"Saya kira itu namanya ya, nanti ditunggu, sehari saja kok. Yang jelas, nama-namanya, nama yang baiklah, saya memastikan nama yang baik," tutur Jokowi dalam diskusi bersama wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12).
Jokowi Diminta Pilih Orang Berintegritas
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang berharap Dewan Pengawas KPK yang terpilih nantinya tidak hanya memiliki nama baik saja, tapi juga integritas.
"Sederhana, satu kata, integritas saja. Jadi integritas itu kan semuanya pasti ada nilai-nilai di situ, berani, orang-orang jujur, orang yang sederhana, orang-orang yang kerja keras, dan seterusnya," ujar Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
2019 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Saut mengkhawatirkan nama-nama Dewan Pengawas KPK nantinya tidak memiliki integritas justru membuat kinerja KPK semakin memburuk. Saut juga mengatakan, integritas akan membuat lembaga antirasuah semakin baik kinerjanya.
"Jadi kalau integritasnya terganggu ya, lagi-lagi dengan asumsi undang-undang-nya masih yang sekarang ya, artinya kalau itu undang-undang pun seperti itu jeleknya, kalau dilaksanakan dengan baik, itu bisa menjadi lebih baik," kata Saut.
Latar Belakang Artidjo Alkostar
Artidjo Alkostar memang sudah tak lagi aktif sebagai Hakim Agung. Namun, kiprah Artidjo Alkostar selama 18 tahun menjabat Hakim Agung tak dapat diragukan lagi. Sudah banyak kasus korupsi yang ditanganinya.
mahkamahagung.go.id
Sebelum menjadi Hakim Agung, Artidjo mengajar sebagai dosen di Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan merangkap sebagai advokat. Selama menjadi advokot, Artidjo sudah menangani beberapa kasus penting, seperti insiden Santa Cruz di Dili tahun 1992 dan kasus pelarungan darah Udin.
Alumnus UII ini juga pernah menjabat sebagai Direktur LBH Yogyakarta selama enam tahun dari 1983-1989. Setelah itu, ia menempuh pendidikan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) di Columbia University selama enam bulan.
Pernah Jadi Hakim Agung yang Ditakuti Koruptor
Tak lama setelah menyelesaikan studi singkatnya di Amerika Serikat, Artidjo kembali ke tanah air, dan terpilih sebagai hakim agung. Selama menjabat, Artidjo masih aktif mengajar di kampus almamaternya setiap Sabtu.
Sebelum resmi pesiun, 22 Mei 2018 lalu, Artidjo dikenal sebagai hakim yang tegas dan tidak memberikan ruang untuk para koruptor. Di tangan pria asal Sitobondo ini, hukuman koruptor akan semakin berat bila meminta keringanan.
2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Sebut saja kasus korupsi Angelina Sondakh yang dihukum 12 tahun penjara, Lutfhi Ishaaq yang dihukum 18 tahun, Tommy Hindratno dengan hukuman 10 tahun penjara, dan Anas Urbaningrum yang hukuman awalnya 8 tahun diubah menjadi 14 tahun penjara.
Putusan-putusan Artidjo Alkostar tersebut, membuat namanya semakin dikenal dan disegani oleh publik maupun pejabat.
Kesederhanaan Artidjo Alkostar
Tidak hanya dikenal tegas, mantan hakim agung berdarah Madura ini memiliki perjalanan hidup yang penuh kesederhanaan. Bahkan setelah diangkat menjadi hakim agung, Artidjo masih sibuk bolak-balik Jakarta-Yogyakarta untuk mengajar.
Setiap Jumat sore, pria kelahiran 1948 ini pulang ke Jogja dan dijemput keponakannya di bandara dengan mengendarai sepeda motor. Hari Sabtunya, Artidjo mengajar mata kuliah HAM untuk mahasiswa S2 UII dari pagi hingga petang.
Kesederhanaan Artidjo juga ditunjukkan ketika ia berangkat kerja ke Gedung Mahkamah Agung. Mantan hakim agung ini kerap naik bajaj, karena belum mendapatkan kendaraan dinas. Bahkan sebelum ia mendapatkan fasilitas rumah dinas, Artidjo pernah mengontrak di perkampungan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat untuk beberapa waktu.
Muncul Juga Nama Gayus Lumbuun dan Tumpak Panggabean
Selain nama Artidjo Alkostar, Gayus Lumbuun dan Tumpak Panggabean juga diusulkan untuk mengisi kursi di Dewan Pengawas KPK. Dua nama tersebut diusulkan Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani.
"Kalau PPP menyuarakan yang bisa dipertimbangkan itu, contohnya kalau dari orang yang pernah ada di KPK, pak Tumpak Hatorangan Panggabean, kemudian ada Prof Indriyanto Seno Adji, ada juga mas Achmad Santosa," ungkap Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
Gayus Lumbuun 2016 Merdeka.com
Kalau presiden sudah menyebut usulan nama Artidjo Alkostar dari mantan hakim agung, Arsul mengusulkan mantan hakim agung Gayus Lumbuun. Arsul menyebut Gayus Lumbuun memiliki pengalaman yang cukup mumpuni.
"Saya kira oke juga, biar dia (Gayus Lumbuun) dulu politisi PDIP, tapi kan kemudian sudah lama menjadi hakim agung, dan juga punya kamar pidana militer," jelas Arsul.