Mengharukan, Pesan-Pesan Terakhir Para Korban Sriwijaya Air Bikin Sedih
Momen dan pesan terakhir dari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, diungkap keluarga.
Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 membawa duka mendalam bagi keluarga korban. Pesawat komersial dengan kode penerbangan 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) siang.
Pesawat berjenis Boeing 737-500 itu, membawa sekitar 50 penumpang dan 12 awak kabin. Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Keluarga korban pun masih terus menunggu hasil pencarian yang dilakukan tim SAR di hari ke-4 ini. Banyak keluarga korban yang mengaku sangat terpukul dan tak percaya dengan kecelakaan tersebut.
Beberapa keluarga penumpang Sriwijaya Air pun mengungkap momen terakhir bersama korban sebelum kecelakaan tersebut terjadi, seolah menjadi firasat dan pesan terakhir kepada sanak keluarganya. Berikut ulasan selengkapnya:
Sang Pilot Sempat Minta Maaf
Instagram/@ariekuntung ©2021 Merdeka.com
Kapten Afwan, merupakan pilot Sriwijaya Air SJ182 yang bertugas pada saat itu. Ia merupakan senior dan seorang penerbang TNI AU periode 1987 hingga 1998.
Keluarga menceritakan, jika di hari kecelakaan terjadi Kapten Afwan nampak berbeda dari biasanya. Ia disebut pergi dengan tergesa-gesa, sampai seragam yang dikenakan olehnya pun tak sempat disetrika. Hal tersebut disebut baru pertama kalinya terjadi selama 15 tahun bertugas.
"Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa gesa dan tanpa disetrika bajunya," kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi dari Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/1).
Tak hanya itu, ia juga disebut sempat melakukan video call dengan anaknya dan menyampaikan permintaan maaf saat tiba di bandara.
Selain kapten Afwan, seorang co-pilot yang juga ada dalam pesawat itu, yakni Fadly Satrianto juga disebut sempat meminta foto bersama keluarga besarnya pada akhir Desember 2020 lalu.
©2021 Merdeka.com
"Pada akhir bulan Desember beliau mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Kami baru sadar ini mungkin firasat dari beliau," kata Sang kakak, Juan Setadi.
Istri Pramugara Ungkap Pesan Terakhir Suaminya
Oky Bisma, merupakan salah satu flight attendat yang juga bertugas di penerbangan Sriwijaya Air SJ182. Sebelum pesawat melakukan lepas landas, ia diseut sempat mengabari sang istri melalui pesa singkat di Whatsapp.
Melalui akun Instagram @aldharefa, ia membagikan hasil tangkapan layar pesan terakhir dari sang suami, sebelum pesawat yang ditumpanginya dikabarkan jatuh.
Instagram @aldharefa ©2021 Merdeka.com
Cerita Orangtua di-Video Call Putri Dua Jam Sebelum Naik Pesawat
©2021 Merdeka.com/Abdullah Sani
Arizal Effendi tak kuasa menahan air matanya, melihat berita pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi putrinya jatuh di laut. Ia menyebut, putri bungsunya sempat pamit saat menaiki pesawat naas tersebut. Putri Wahyuni, dikonfirmasi menjadi salah satu korban dalam tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Putri Wahyuni disebut sempat melakukan video call dengan sang ibu, dua jam sebelum tragedi jatuhnya pesawat itu. Ia pun pamit berangkat kepada kedua orangtua jelang naik ke atas pesawat.
"Dia sempat bilang, Ayu mau naik ke pesawat. Saya bilang hati-hati ya nak," kata Afizal, menceritakan percakapan dengan Putri Wahyuni, Senin (11/1).
Putri Wahyuni menjadi penumpang pesawat itu bersama sang suami. Keduanya akan melakukan perjalanan ke kampung halaman suaminya di Pontianak untuk melaksanakan kenduri pernikahan yang tertunda. Namun naas pesawat yang mereka tumpangi mengalami justru insiden.
Pesan Terakhir Korban Sriwijaya: Titip Rumah Ya, Saya Mau Pergi Selama-lamanya
©2021 Merdeka.com/Dwi Prasetya
Seorang Asisten Rumah Tangga (ART), Yayu mengungkapkan pesa terakhir yang disampaikan oleh majikannya sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Arneta Fauzi (41), sempat pamit ke Asisten Rumah tangganya untuk pergi selama-lamanya menyusul suaminya yang bekerja di Kalimantan.
Yayu asisten rumah tangga korban mengungkap, saat akan berangkat majikannya itu sempat pamit dan memberikan uang kepadanya.
"Ngasih uang ke saya, saya mau pergi selama-lamanya titip rumah yah. Kata saya jangan ngomong gitu. Sebelum pergi sempat dandan terus nyanyi di sini mau bawa anak-anak nyusul suami," kata Yayu Senin (11/1).
Yayu mengatakan, majikannya bersama anak-anaknya Fao Nuntius Zai usia belum genap 1 tahun (laki-laki), Zurisya Zuar Zai 8 tahun (perempuan) dan Umbu Kristin Zai 2 tahun (perempuan) ke Pontianak untuk menyusul suaminya yang bekerja di sana.
Pesan Terakhir dari Youtuber Faisal Rahman yang Jadi Korban
Salah seorang sahabat dari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air juga membagikan curhatan terakhir dari Faisal Rahman yang juga merupakan seorang Youtuber. Melalui akun Facebooknya, Fadly membagikan curahan hati Faisal sebelum jadi korban jatuhnya pesawat.
©2021 Merdeka.com
"Gue udah capek bang sama hidup ini, gue udah gak peduli lagi karena percuma gak ada yang peduli sama kita yang kreatif bang," ungkap Faisal Rahman kepada sahabatnya yang merupakan Impersonator Michael Jackson dan produser film Fadly Jackson melalui telepon dan diposting Fadly di akun Facebook miliknya untuk mengenang sahabatnya itu. Postingan Fadly tersebut dikutip di Padang, Senin (11/1).
Fadly mengatakan bahkan sahabatnya sempat meminta supaya mengambil alih channel youtube 'Dunia Malam TV' miliknya dan akan memberitahukan password serta emailnya.
"Bang, lu ambil aja nih channel youtube gue nanti gue kasih password dan emailnya, terserah mau lu terusin atau mau diubah juga ga papa," ucap Faisal pada Fadly.