Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Seorang pemulung ditemukan sedang bersama dengan dua anaknya yang terlantar di pinggir jalan.
Pemulung tersebut berasal dari Palembang dan kini menggantungkan hidupnya dengan cara mencari barang-barang bekas sepanjang jalan di Cilegon.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa ucapan Natal jadi trending? Ucapan selamat natal dalam bahasa Inggris bisa disampaikan kepada teman atau kerabat terdekat yang merayakannya.
-
Kapan pantun Palembang lucu mulai terkenal? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Padahal, saat ditanya, John mengaku mempunyai saudara yang kaya raya. Namun, ia selalu ditolak oleh mereka karena kondisinya yang memprihatinkan.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Pemulung Hidup Mencari Sampah di Jalan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Detik Asa memperlihatkan seorang pria pemulung yang menggantungkan hidupnya dengan cara mencari sampah di pinggir jalan. Pemulung bernama John itu setiap hari berjalan dengan dua anak dan istrinya untuk mencari pundi-pundi rezeki dari barang yang telah dibuang oleh orang lain.
John mengaku bahwa ia berasal dari keluarga yang cukup. Kakak dan adiknya juga mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
Sementara dirinya hanya tamatan SD dan sampai sekarang harus mengalami kesulitan dalam bertahan hidup.
Hal itulah yang membuat kedua anak John harus berhenti sekolah karena keterbatasan biaya.
Padahal, kedua anak laki-lakinya masih berusia 8 dan 9 tahun dan butuh fasilitas pendidikan yang layak.
“Dulu berhenti di Palembang. Di Palembang sekolah, kemudian di sini berhenti. Makan saja susah, boro-boro sekolah,”
kata John.
Punya Saudara Kaya Raya
John pergi dari Palembang karena merasa dianggap sebagai anak tiri. Semua saudara yang ada di Palembang telah memiliki tempat tinggal masing-masing dengan pekerjaan yang sukses. “Di sana ndak dihargai, di sana ibaratnya itu dianggap anak tiri, nggak dihargai. Jangankan nginep kita numpang saja nggak boleh, tidur saja nggak boleh. Boro-boro makan,” ucap John.
Ia mencari pekerjaan lain yaitu menjadi seorang pemulung di Cilegon agar bisa tetap bertahan hidup.
Di Cilegon pemulung dan anak-anaknya tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
John tidak mampu mencari tempat tinggal karena keterbatasan uang yang dimilikinya. Ia selalu menangis karena kasihan dengan kondisi anaknya.
“Kasihan, nangis di sini padahal, nangis. Tapi gimana lagi, nasibnya sudah jadi gini. Kalau malam kalau lihatin dia tidur rasanya nangis itu nggak ada lagi air mata. Sudah kering,” kata John.
“Pingin anak sekolah, tapi gimana lagi, makan saja susah. Tempat tinggal nggak ada. Tapi insyaAllah kalau memang ada rejeki, sekolah lagi,” ucap John.