Miris Dokter Cantik Ini Pasrah Dihajar Massa, Langsung Terkenang Bayinya di Rumah
Dokter Fanny Eprilia Tika (28) telah menjadi korban pengeroyokan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh. Ia mengalami luka lebam pada bagian betis belakang sebelah kanan akibat terkena benturan kursi. Potretnya pun viral, kala terjepit meja dan dikerumuni warga.
Dokter Fanny Eprilia Tika (28) telah menjadi korban pengeroyokan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, pada Selasa (28/9) pagi.
Ia mengalami luka lebam pada bagian betis belakang sebelah kanan akibat terkena benturan kursi. Potretnya pun viral, kala terjepit meja dan dikerumuni warga.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Kondisi Dokter Lo saat ini seperti apa? "Keadaannya memang masih kurang baik," terangnya. Namun hari berikutnya Jumat, (22/12) Sumartono mendapat kabar dari drg. Haryani, Supervisor Marketing RS Kasih Ibu Solo, bahwa Dokter Lo di rawat di RSKI.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara dokter menjaga kesehatan? "Saya seorang dokter dan berikut adalah lima hal yang tidak saya lakukan, atau tidak lagi saya lakukan, demi kesehatan saya. Yang pertama adalah mengonsumsi alkohol. Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk kesehatan kita," katanya dalam unggahan video.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
Kepolisian Daerah (Polda) Aceh telah menindaklanjuti. Video peristiwa perusakan Puskesmas Sangkalan tengah ramai jadi sorotan. Ratusan masyarakat dan nelayan yang berada di TPI Ujong Serangga tampak mengobrak-abrik.
Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @fnnyprilia dan @kabaraceh, Jumat (1/10).
Vaksinasi Gratis jadi Ricuh
Instagram @fnnyprilia dan @kabaraceh ©2021 Merdeka.com
Program vaksinasi Covid-19 diadakan oleh pihak Polsek Susoh bersama Koramil/04 Susoh, Pol Airud, dan Puskesmas Sangkalan. Sayangnya aksi tersebut tidak disambut hangat oleh warga sekitar.
Sejumlah masyarakat termasuk nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Serangga, Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya) berdemo dengan merusak segala fasilitas yang ada.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, menyebutkan bahwa kericuhan diduga karena kurangnya edukasi mengenai vaksin.
"Salah satunya ya karena kurangnya edukasi, makanya terjadi penolakan itu," kata Winardy kepada awak media, dilansir dari @kabaraceh, Selasa (28/9).
Terkait aksi penolakan vaksinasi gratis, Polda Aceh dan Polres Abdya akan melakukan persuasif, serta mengedukasi masyarakat.
Dokter Cantik jadi Korban Pengeroyokan
Instagram @fnnyprilia dan @kabaraceh ©2021 Merdeka.com
Bahkan seorang dokter di Puskesmas Sangkalan tak lepas dari serangan massa. Ia tak menyangka, warga yang menolak divaksin akan mengerumuni, mengamuk dan merusak meja kerjanya. Termasuk menerima lemparan batu dan dipukul menggunakan kursi plastik.
Lantaran terhimpit, Fanny pun melihat secara langsung peristiwa perusakan. Baik menghancurkan meja kerjanya, berkas, dan sejumlah alat kesehatan lainnya.
"Ini saat saya sedang diamuk massa, tinggal saya yang belum berhasil lolos dari situ karena terhimpit meja. Yang memegang kursi yang memukul saya. Saat itu yang saya pikirkan, seperti hidup saya sudah berakhir di sini yang terbayang hanya suami dan anak saya di rumah yang sedang menunggu saya pulang," tulis Fanny dalam akun @fnnyprilia.
Instagram @fnnyprilia dan @kabaraceh ©2021 Merdeka.com
Fanny mengaku sedih, hanya bisa pasrah saat dikeroyok warga. Sembari mengingat suami dan bayi kecilnya di rumah.
"Tolong pemerintah, katakan kepada masyarakat kalau kami ini tempatnya mereka sakit, Dan tolong katakan kalau kami hanya menjalankan perintah kalian, bukan kami yang membuat aturan. Kami tidak pernah memaksa siapa pun untuk divaksin jika tak bersedia," pungkasnya.
Alasan Tolak Vaksin Covid-19 Bikin Ngelus Dada
Marahnya warga dan nelayan dari TPI Ujong Serangga itu disinyalir karena merasa pendapatan jadi berkurang.
Kabid Humas Polda Aceh mengatakan bahwa pasar ikan menjadi sepi pengunjung. Karena banyak anggota Polisi yang berjaga di gerbang masuk dan menanyakan tentang vaksin. Jika belum, disarankan untuk mengikuti vaksinasi.
Hal itu dinilai membawa dampak bagi pasar. Pengunjung yang sepi menyebabkan pendapatan harian berkurang.
"Mereka marah karena kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan memengaruhi pendapatan mereka," papar Winardy.
Akibat insiden tersebut, banyak peralatan kesehatan yang rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi.
"Kita akan tetap lakukan penyelidikan karena kerusakannya lumayan parah. Di mana satu posko gerai vaksinasi rusak, sejumlah dosis vaksin rusak, alat medis berupa masker, handsanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak dan tidak bisa digunakan lagi," tandasnya..
Video Viral Pembubaran dan Pengeroyokan
Berikut videonya.
View this post on Instagram