Dia ditemui usai kedapatan menangis sesenggukan di pinggir jalan pulang.
Ada berbagai hal yang terjadi di tanah Papua. Seperti seorang wanita yang berhasil menemui salah satu siswa SD berikut ini. Bocah itu ditemui usai menangis sesenggukan di pinggir jalan pulang. Ternyata ada alasan haru yang membuatnya tersedu. Seperti apa momennya? Berikut ulasan selengkapnya.
Belum lama ini, akun Instagram @terang_media berbagi unggahan mengenai salah satu kejadian yang berlangsung di tanah Papua. Unggahan tersebut menampilkan perspektif dari sang perekam yakni wanita paruh baya. Saat melintasi jalan, dia melihat seorang siswa SD yang masih mengenakan seragam tengah menangis sesenggukan. Dia pun seketika menaruh perhatian ke sang siswa.
"Saya lihat dari kejauhan, dia menangis tersedu-sedu," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Tak berlangsung lama, wanita tersebut lantas menghampiri siswa yang berjalan di hadapannya. Dia tak segan untuk langsung bertanya mengenai kondisinya. "Hei, kau kenapa?" tanyanya. Ternyata, siswa tersebut mengaku baru saja mengalami hal menyedihkan baginya. Pensil satu-satunya miliknya patah. Dia tak lagi bisa menulis hingga membuat dirinya memutuskan untuk kembali pulang.
"Saya punya pensil patah," ungkapnya.
"Mana? Lihat," tanya sang wanita.
Mengetahui pensil dari siswa tersebut patah, wanita itu langsung menawari bantuan. Dia meminta siswa itu untuk menunggu sembari dirinya memperbaiki pensil. "Sini, sini, saya perbaiki. Jangan menangis lagi ya," katanya. "Iya," singkatnya. "Tunggu di sini ya, saya perbaiki dulu," sambungnya.
Beberapa saat kemudian, wanita tersebut keluar ruangan. Dia langsung menyerahkan pensil sang siswa yang kini telah kembali runcing.
Ada wajah lega sekaligus bahagia yang terpancar dari sang siswa. Dia pun diminta wanita itu untuk kembali menuntut ilmu di sekolah. "Sudah ini. Jangan menangis lagi ya. Kembali ke sekolah, belajar lagi ya," ungkapnya. "Iya," singkatnya.
Momen pertemuan antara siswa SD dengan wanita tersebut seketika menuai tanggapan publik. Banyak doa dan harapan baik yang dilangitkan warganet bagi sang siswa. "Kelak engkau bakal jadi orang sukses dek, tetap sekolah yang rajin, gapai cita-citamu ya," tulis akun @yogieskaputra "Semangat terus dek, rajin belajar kelak engkau bisa jadi orang sukses aamiin," tulis akun @fajri.fhadillah.315 "Semoga kelak engkau adalah pejabat yang memakmurkan rakyat papua dek. Aamiin," tulis akun @yohan.dsto
View this post on Instagram A post shared by TERANG MEDIA (@terang_media)
A post shared by TERANG MEDIA (@terang_media)
Mereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Kapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Penuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Korban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Korban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Korban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Perjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.