Momen Langka Kapten Tentara AS Jadi Imam Salat Anggota TNI di Masjid, Pernah Kepepet Salat Berdiri Dalam Barisan Pasukan
Momen saat tentara Amerika Serikat (AS) jadi imam salat di Indonesia saat jalani latihan bersama.
Momen langka saat seorang kapten tentara Amerika Serikat (AS) menjadi imam salat di sela-sela Latihan Gabungan Super Garuda Shield 2024 dibagikan melalui video di akun Instagram @voaindonesia.
Kapten bernama Idris Usman itu menyempatkan diri menjadi imam salat saat menjalani latihan yang digelar di Puslatpur 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur.
- Momen Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Cium Tangan Ustaz Adi Hidayat Langsung Jadi Sorotan
- Momen Jenderal Bintang Dua Polri Salat Subuh di Masjid Berseragam Lengkap Banjir Sorotan
- Momen Langka Masjidil Haram di Waktu Ibadah Wukuf Arafah, Sepi & Lengang Tanpa Jemaah
- Momen Menlu Retno Buka Puasa di Masjid Korea, Terkejut Muazin dan Imamnya Orang Indonesia
Selama mengikuti rangkaian latihan, para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut jika Usman tak pernah meninggalkan ibadah salat di masjid selama lima waktu.
"Beberapa rekan TNI menyampaikan kepada VOA bahwa Usman tak pernah ketinggalan menunaikan ibadah salat di masjid," tulis keterangan unggahan di akun @voaindonesia (13/9/2024).
Usman sendiri diketahui merupakan tentara AS yang sudah bergabung sejak tahun 2003 silam. Saat ini dia bertugas sebagai seorang Psikoterapi di Angkatan Darat AS. Selama bertugas menjadi prajurit, Usman mengaku jika dia berusaha untuk tidak pernah meninggalkan salat.
"Bagi saya prioritas utama dalam hidup ialah beribadah kepada Sang Pencipta. Kami sering bertugas ke area terpencil tapi jujur bagi saya, saya akan mencari cara bagaimana saya bisa salat," ungkapnya dalam video.
"Saya selalu bawa sajadah kecil setiap saya pergi ke lapangan. Saya tinggal membentangkannya (sajadah) lalu salat tidak peduli di mana saya bertugas. Jika tiba waktu salat, maka salat," kata Usman.
Dalam video, Usman kemudian menceritakan salah satu momen ketika dia sempat kesulitan menunaikan salat subuh karena sedang bersiaga. Sehingga dia tidak diperkenankan untuk meninggalkan posisinya.
Tak kehabisan akal, dia lalu melaksanakan ibadah dengan cara berdiri dan tetap pada barisannya. Hal itu disebut Usman terpaksa dilakukannya karena dia sedang berada di situasi darurat.
"Waktu itu sebelum subuh kami bera di posisi sikap sempurna. Saya melirik jam tangan waktu subuh sudah hampir habis. Saya harus izin salat tetapi tidak bisa," kata Usman.
"Maaf kalau salah tapi saya harus salat dalam posisi berdiri. Itu satu-satunya pilihan yang saya punya pada saat itu. Karena saya ada di posisi tidak bisa bergerak, tidak bisa izin undur diri," tambahnya.
Selama menjalani Latihan Gabungan bersama Super Garuda Shield di Indonesia, Usman disebut hampir selalu menjadi imam salat bersama para prajurit TNI AD.
"Itulah keindahan Islam siapapun dan dari manapun bisa jadi imam. Meski kami tak saling paham bahasa tapi ketika tiba waktunya salat, tidak peduli dari mana asalnya kami memahami satu sama lain," kata Usman.
Lebih lanjut, Usman menyebut jika dia tak menemukan tantangan berarti untuk beribadah, meski di tengah kesibukannya sebagai anggota Angkatan Darat AS.
Usman menambahkan militer AS juga mendukungnya untuk melakukan ibadah sehari-hari termasuk pada bulan Ramadan. Salah satunya seperti menyediakan ransum yang halal untuk Usman.