Nabi Paling Tampan adalah Nabi Yusuf, Ternyata Ini Fakta yang Sebenarnya
Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Yusuf AS memiliki ketampanan yang membuat kaum hawa terpukau. Tapi ada fakta mengejutkan mengenai siapa manusia paling tampan.
Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Yusuf AS memiliki ketampanan yang membuat kaum hawa terpukau. Tapi ada fakta mengejutkan mengenai siapa manusia paling tampan di dunia
Nabi Paling Tampan adalah Nabi Yusuf, Ternyata Ini Fakta yang Sebenarnya
Menurut penjelasan dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai manusia paling tampan di dunia. Dalam perbandingan yang menarik, dikatakan bahwa jika ketampanan diibaratkan seperti bulan maka Nabi Muhammad SAW adalah setengahnya, Nabi Yusuf AS seperempatnya, dan sisanya untuk seluruh pria di dunia ini.
Namun, yang menarik mengapa ketampanan Nabi Yusuf AS lebih sering dikaitkan dengan kemampuannya membuat wanita terpukau, dan Nabi Muhammad SAW tidak secara khusus dijelaskan?
Penjelasan lengkap terkait ketampanan Nabi Yusuf AS
Pernah suatu saat para wanita sosialita tengah berkumpul sambil memotong buah di tangannya. Ketika Nabi Yusuf a.s melintas, seluruh wanita itu pun mendatangi Nabi Yusuf a.s tanpa berkedip. Bahkan mereka tidak sadar bahwa pisau yang ada di tangan mereka melukai jari mereka, dan tidak terasa sakit.
Itulah gambaran singkat tentang keindahan wajah Nabi Yusuf a.s yang mengalihkan perhatian dunia. Begitu juga Nabi Muhammad saw., Nabi kita yang agung terkenal juga memiliki wajah yang tampan nan rupawan, serta akhlak yang mulia, dan saking tinggi akhlaknya.
-
Kapan Nabi Muhammad SAW lahir? Berdasarkan catatan beberapa buku sejarah, Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi’ul tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 M.
-
Apa yang menjadi salah satu bukti ketampanan Nabi Yusuf AS? Dalam sebuah kisah diceritakan tentang peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah SAW bersabda: "Aku berjalan melewati Yusuf. Ternyata ia telah dikaruniai separuh dari semua ketampanan,"
-
Kapan Nabi Yusuf AS memohon untuk husnul khatimah? Berikut ini adalah doa Nabi Yusuf AS ketika memohon untuk husnul khatimah:رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَRabbi qad ātaitanī minal-mulki wa 'allamtanī min ta`wīlil-aḥādīṡ, fāṭiras-samāwāti wal-arḍ, anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah, tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn Artinya:"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi.Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh," (QS. Yusuf: 101)
-
Kapan Shalawat Nabi Muhammad dibaca? Shalawat pertama yang sangat dikenal adalah Shalawat Nabi Muhammad, sebuah doa yang mengandung pujian dan permohonan keberkahan kepada Nabi beserta keluarga dan keturunannya.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
Alasan Ketampanan Nabi Muhammad dengan Ketampanan Nabi Yusuf
Hal itu terjadi karena Nabi Muhammad SAW memiliki Al-Haibah Al-Jalaliyah, atau ketenangan yang agung, dan Dho'un Nuroniyah, atau cahaya yang bersinar, menciptakan aura kehormatan dan keagungan di sekitar Nabi Muhammad SAW.
Wanita-wanita pada zamannya menghormati beliau sehingga mereka tidak berani menatapnya secara langsung. Ini bukti ketampanan Nabi Muhammad SAW melebihi sekadar aspek fisik.
Pendapat tentang ketampanan Nabi Yusuf memang sering muncul dalam tradisi dan cerita-cerita Islam. Namun, perlu diingat bahwa dalam konteks keagamaan lebih diletakkan pada moral dan spiritual daripada penampilan fisik.
Dalam suatu kajian, Buya Yahya mengungkapkan sebuah syair yang diciptakan oleh Hasan bin Tsabit.
Buya Yahya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diakui memiliki ketampanan yang jauh melebihi Nabi Yusuf AS.
Dalam analogi yang menarik, Buya Yahya memberikan gambaran kegantengan Nabi Muhammad SAW dengan rembulan.
Setengah dari keindahan rembulan itu dipersembahkan untuk Rasulullah, sementara seperempatnya adalah milik Nabi Yusuf AS, dan seperempat terakhir untuk seluruh umat.
Beliau memaparkan bahwa ketampanan Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar fisik, melainkan didukung oleh Haibah (kewibawaan) dari Allah SWT. Haibah ini membuat wanita yang memandang tidak akan tergoda oleh nafsu syahwat.
Berbeda dengan ketampanan Nabi Yusuf AS, yang meskipun memukau, tidak didukung oleh Haibah sehingga bisa memancing syahwat wanita.
Beberapa fakta yang sebenarnya tentang Nabi Yusuf menurut tradisi Islam
Ketampanan Fisik:
Nabi Yusuf dianggap sangat tampan, bahkan dijuluki sebagai "sebaik-baiknya bentuk manusia" dalam Al-Qur'an (Surah Yusuf 12:4).
Keteguhan Moral
Keutamaan utama Nabi Yusuf adalah keteguhan moral dan ketakwaannya kepada Allah. Ketika dia dihadapkan pada godaan oleh istri Potifar, Zulaikha, dia menunjukkan keteguhan iman yang luar biasa dengan menolak godaan tersebut.
Nabi dan Pembawa Wahyu
Dia menerima mukjizat dalam bentuk mimpi yang dapat diinterpretasikan, dan ini menjadi salah satu alat Allah untuk membuktikan kebenaran risalahnya.
- MKMK Temukan Dua Pelanggaran Etik Baru: Kebohongan Ketua MK Anwar Usman dan Pembiaran Hakim
- Fakta-Fakta Mengejutkan Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Lanud Halim
- Fakta Baru Kebakaran KMP Mutiara Berkah I: Api Diduga Berasal dari Dek Kendaraan
- Sejarah Pakaian Dalam dan Fakta Unik yang Menyertainya
Nabi Yusuf mengalami banyak ujian dalam hidupnya, termasuk dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, kemudian dipenjarakan tanpa alasan yang jelas. Namun, akhirnya, dia diangkat sebagai penguasa Mesir dan mendapat kembali kedudukannya di antara keluarganya.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kehidupan Nabi Yusuf mengandung banyak pelajaran moral dan spiritual yang lebih dalam daripada sekadar aspek penampilan fisiknya.
Dalam konteks agama Islam, penghargaan terhadap keutamaan moral dan spiritual lebih penting daripada sekadar kecantikan atau ketampanan fisik.