Nada Tinggi Presiden Jokowi Kesal Ketok Podium Berkali-kali: Bangsa Kita Tak Bisa Didikte!
Dia menegaskan jika Indonesia tidak bisa didikte oleh siapa pun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peresmian pabrik bahan anoda baterai litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8) pagi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkap kekesalan saat Indonesia kalah digugat Uni Eropa soal kebijakan pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik. Padahal, kini terbukti mulai berjalan efektif.
- VIDEO: Amarah Jokowi Sampai Ketok Podium Berkali-kali, Tegas Minta Menteri Melawan Meski Kalah!
- Jokowi Bakal Kumpulkan Kepala Daerah se-Indonesia di IKN 13 Agustus, Bahas Apa?
- Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah
- Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Dia menegaskan jika Indonesia tidak bisa didikte. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube MerdekaDotCom, Kamis (8/8).
Ungkap Hasil Ekspor Nikel
Rabu lalu, Jokowi bersama sejumlah jajaran dari Kabinet Indonesia Maju melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia BTR New Energy Material di Kendal.
Jokowi pun turut meresmikan pabrik yang didirikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu sebagai pendukung rencana pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di tanah air.
Dalam pidatonya, Jokowi mengungkap jika nilai ekspor bahan baku nikel dari tanah air kini mulai terlihat meningkat.
Hal itu diyakininya bakal terus meningkat jika Indonesia menyetop ekspor raw material.
"Tetapi saat itu saya meyakini bahwa nilai tambah kalau kita stop raw material ini akan melompat naik dan tadi seperti dikatakan oleh Pak Menko Luhut Binsar Pandjaitan, sekarang sudah 34 miliar dolar AS nilai dari ekspor nikel kita," ungkapnya.
"Dari yang sebelumnya Rp33 triliun melompat jadi Rp510 triliun, lompatan yang sangat besar sekali," sambungnya.
Banyak Tantangan
Meski kini mulai terlihat semakin berhasil, Jokowi mengungkap adanya banyak tantangan di awal kebijakan direncanakan.
Mulai adanya pro dan kontra hingga gugatan yang dilayangkan oleh Uni Eropa.
Jokowi bertutur, dia kesal lantaran gugatan itu akhirnya dimenangkan oleh pihak Uni Eropa.
"Meskipun di awal-awal banyak yang tidak setuju, pro kontra, kita juga digugat oleh Uni Eropa dan kita kalah," terangnya.
Kesal & Ketok Podium
Namun dengan nada tinggi, Jokowi menegaskan jika Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan tidak bisa didikte oleh siapapun, termasuk Uni Eropa sekalipun.
"Bisa saya sampaikan, negara ini adalah negara yang berdaulat. Kepentingan nasional adalah segala-galanya bagi kita. Tidak bisa kita didikte oleh siapapun!" tegasnya.
Kepada jajaran menteri yang berurusan dengan rencana itu, Jokowi menggaris bawahi jika dia bakal terus memberi dukungan untuk menciptakan ekosistem besar kendaraan listrik secara nasional.
"Saya sampaikan kepada menteri, maju terus. Digugat, kalah, banding. Nanti tidak tahu, kalau kalah lagi tapi kita sudah punya industri ekosistem besar EV maupun baterai EV," tuturnya.
Video
- Veddriq Leonardo, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Dapat Tiket Pesawat Gratis Seumur Hidup
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024