Negara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara lintas benua yang sebagian besar wilayahnya berada di wilayah Asia Tengah dan sebagian kecil lainnya di Eropa Timur ini adalah Kazakhstan.
Kecantikan yang dimiliki wanita Kazakhstan tak lepas dari sejarah mereka.
- Wanita Cantik Ini Terkejut Pulang dari Belanda Dapat 2 Rumah hingga Tanah, Ternyata Hasil Ibu Kumpulkan Uang Kiriman Sang Putri
- Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Wanita Tercantik di Dunia pada Tahun 2024
- Cerita Wanita 'Bokong Besi' Berkeliling Indonesia, China hingga Rusia Tak Lebih dari Rp50 Juta
- Larang Jilbab dan Lebaran, ini Profil Negara dengan Penduduk Muslim 98 Persen
"Leluhur asli Bangsa Kazakh ini berambut coklat, berkulit putih dan berwarna hijau," kata Seisenkulova Gulnur, staf sosial budaya KBRI Astana saat bertemu merdeka.com September 2019 lalu di Almaty.
Percampuran Ras
Ternyata bangsa Kazakh telah mengalami berbagai macam asimilasi dan percampuran antar ras. Sekitar abad ke-13, Kazakhstan pernah dikuasai oleh Bangsa Mongol.
Kemudian pada tahun 1920, Kazakhstan dimasuki bangsa Rusia dan kekuasaan Uni Soviet. Banyak orang dari Korea Utara, Ukraina, Uzbekistan, Rusia, Chechnya, bahkan Jerman dipaksa Uni Soviet untuk berimigrasi ke Kazakhstan. Hal ini menjadikan Kazakhstan terdiri dari berbagai campuran etnis.
Menurut Gulnur, di Kazakhstan bagian selatan dan utara ada terdapat perbedaan fisik. Wilayah Kazakhstan memang sangat luas. Di wilayah selatan yang lebih dekat ke Asia, rata-rata orang berambut hitam.
"Di Utara yang lebih dekat dengan Rusia, wanitanya berkulit putih dengan rambut coklat dengan mata berwarna biru," kata dia.
Dilansir astanatimes.com, selain cantik, wanita Kazakhstan memiliki kepribadian yang unik. Mereka disebut memiliki suatu cara hidup yang menyeimbangkan antara modern dan tradisional.
Wanita Kazakh berkemauan keras, mandiri, berpikiran bebas, tegas, sukses, dan ambisius. Namun pada saat yang sama, perempuan Kazakh sangat berorientasi pada keluarga dan berpusat pada anak.Mereka menghormati peran tradisional dan menghargai menjadi istri dan ibu yang baik, sekaligus mengejar karier dan tujuan pribadi.
Meski tidak semuanya mengutamakan kehidupan keluarga, namun sebagian besar mengutamakannya.
Seringkali perempuan Kazakhstanlah yang bersedia menyesuaikan kehidupan mereka dan berkorban ketika kebutuhan anak-anak dan anggota keluarga lainnya bertabrakan dengan pekerjaan atau kewajiban sosial mereka.
Mereka dipandang sebagai inti keluarga.
Republik Kazakhstan
Dalam Bahasa Turki kuno, Kazakhstan berasal dari Qaz dan Tan. Qaz berarti pengelana dan Tan berarti tanah. Kazakhstan berarti tanah para pengelana, sesuai dengan sifat nomaden bangsa ini.
Sejak ribuan tahun lalu kawasan ini menjadi persinggahan Jalur Sutera. Para kafilah dari Persia dan Eropa berdagang hingga Xi'an di China. Begitu juga sebaliknya. Jalur Sutera tak hanya soal perdagangan, di sini terjadi pertukaran seni, budaya hingga penyebaran agama.
Kazakhstan terbentang dari baris Pegunungan Altai di timur, hingga Laut Kaspia di barat. Dengan luas 2.700.000 kilometer persegi, Kazakhstan adalah negara terbesar kesembilan dan negara terkurung daratan terbesar di dunia, negara terbesar di Asia Tengah, dan kedua terbesar setelah Rusia di antara negara-negara pecahan Uni Soviet.
Kazakhstan sering disebut "Tanah Perawan", karena beberapa wilayahnya belum tersentuh sama sekali. Kazakhstan memproklamasikan kemerdekaannya pada 16 Desember 1991.
Jumlah penduduknya pada 2021 berjumlah 19.882.467 jiwa. 70 persen penduduknya beragama Islam.