Omicron Bisa Diamati Melalui PCR Test, Begini Indikatornya
WHO memberikan penjelasan mengenai indikator kasus positif varian baru Covid-19, Omicron yang dapat diamati melalui PCR Test.
Akhir November lalu, dunia kembali dikejutkan dengan penemuan varian baru Covid-19. Varian baru yang lantas disebut dengan Omicron tersebut berawal dari pelaporan salah satu negara di kawasan Afrika Selatan.
Varian yang juga dinyatakan dengan istilah B.1.1.529 itu secara langsung dilaporkan pada tanggal 24 November 2021. Penemuan tersebut diiringi dengan peningkatan kasus positif secara masif di lokasi setempat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Hal ini pun seketika mendapatkan perhatian dari World Health Organization (WHO) dengan memberi label variant of concern (VOC) pada Omicron.
Melalui itu, WHO memberikan penjelasan mengenai indikator kasus positif yang dapat diamati melalui PCR Test. Lantas, bagaimana seseorang dapat dikatakan terpapar Omicron jika menggunakan instrumen PCR Test? Berikut ulasan selengkapnya.
Diamati Melalui PCR Test
Omicron merupakan salah satu bentuk mutasi dari Covid-19 yang dianggap cukup mengkhawatirkan. WHO mengklaim, Omicron disebut jauh lebih memiliki risiko untuk menginfeksi penyintas kembali dibandingkan dengan jenis varian Covid-19 lainnya.
Melonjaknya Omicron di kawasan Afrika Selatan ditandai dengan salah satu indikator pada tes PCR. Di beberapa laboratorium menunjukkan, Omicron dapat ditandai dengan adanya satu di antara tiga gen target yang sama sekali tidak terdeteksi.
"Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi (disebut dropout gen S atau kegagalan target gen S)," penjelasan WHO yang dipublikasikan pada Jumat (26/11), demikian dikutip dari laman Satgas Covid-19.
"Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan," sambung WHO.
Langkah Pencegahan
Omicron telah menginfeksi di beberapa negara. Oleh karena itu, WHO menambahkan, melakukan langkah pencegahan dan kebijakan yang pro aktif disebut harus segera ditempuh bagi semua negara.
Beberapa di antaranya yakni untuk selalu mengupayakan untuk memahami varian SARS-CoV-2, mengenakan masker, selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, mengupayakan ventilasi, serta melakukan vaksinasi.
"Individu diingatkan untuk mengurangi risiko COVID-19, termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi," tambah WHO.