Pandemi Belum Usai, Waspadai Epidemi Ebola dengan Prokes dan Hidup Sehat
Pandemi Covid-19 belum dinyatakan usai seutuhnya di seluruh dunia. Sejumlah negara masih gencar menggalakkan protokol kesehatan dam menggenjot vaksinasi. Di lain sisi, kasus terkonfirmasi terinfeksi virus Ebola tengah diprediksi menjadi epidemi.
Pandemi Covid-19 belum dinyatakan usai seutuhnya di seluruh dunia. Sejumlah negara masih gencar menggalakkan protokol kesehatan dam menggenjot vaksinasi. Di lain sisi, kasus terkonfirmasi terinfeksi virus Ebola tengah diprediksi menjadi epidemi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan tiga kasus terdeteksi di distrik Butsili, Kota Beni, Kongo, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/10). Dilaporkan bahwa dalam 10 hari terakhir, terdapat lima kasus dengan tiga di antaranya meninggal dunia.
-
Di mana virus Ebola pertama kali ditemukan? Pertama kali, virus ini ditemukan di dekat sungai Ebola di Zaire (Kongo) sekitar tahun 1976.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
"Kasus-kasus Ebola itu terdeteksi pada hari Sabtu di distrik Butsili, dekat kota Beni di mana wabah terakhir berpusat, tiga orang dari lima kasus yang dikonfirmasi telah meninggal dunia," tulis WHO dikutip dari Reuters, Selasa (19/10).
Menurut pejabat kesehatan setempat, kasus tersebut diduga dari penyebaran virus terbaru terkait dengan wabah besar tahun 2018-2020. Di rentang itu virus Ebola merenggut lebih dari 2.200 nyawa dan menginfeksi lebih dari 1.000 orang lainnya.
Melansir dari artikel WHO lain, Rata-rata tingkat kematian kasus Ebola virus disease (EVD) adalah sekitar 50%. Tingkat kematian kasus bervariasi dari 25% hingga 90%, saat wabah sebelumnya. Wabah ini pertama kali ditemukan di Afrika dan menyebar antar negara.
Penyakit virus Ebola termasuk penyakit parah yang memengaruhi manusia dan primata lainnya. Menyebar pada populasi manusia melalui kontak langsung darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, serta permukaan yang terkontaminasi.
Cara Mencegah Tertular Virus Ebola
Terdapat sejumlah cara yang wajib dilakukan demi mencegah penularan virus Ebola. Termasuk di antaranya disiplin protokol kesehatan, serta mengikuti pola hidup sehat. Demi meningkatkan imunitas. Selain itu, bisa lakukan beberapa hal berikut ini menurut Pusat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC):
1. Hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh orang yang sedang sakit Ebola, seperti urin, feses, air liur, keringat, muntah, ASI, cairan ketuban, air mani, dan cairan vagina.
2. Sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan.
3. Hindari kontak dengan air mani maupun sperma dari seorang pria yang telah pulih dari EVD. Tunggu sampai pengujian menunjukkan bahwa virus tersebut hilang dari air maninya.
4. Hindari kontak dengan barang-barang yang mungkin telah bersentuhan dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi (seperti pakaian, tempat tidur, jarum, dan peralatan medis).
5. Hindari pemakaman atau praktik memakamkan dengan melibatkan menyentuh jenazah seorang pasien meninggal karena EVD.
6. Hindari kontak dengan kelelawar, kijang hutan, dan primata seperti monyet dan simpanse. Bahkan hindari makan daging mentah yang dibuat dari hewan ini.
7. Setelah kembali dari wilayah yang mengalami wabah Ebola, harus memantau kesehatan selama 21 hari. Lalu segera mencari perawatan medis jika merasa mengalami gejala EVD.
(mdk/kur)