Pasangan Lansia Hidup dengan Damai di Tengah Hutan, Rumahnya Sederhana Berdinding Bilik Bambu
Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Damai dan sejuk, pasangan lansia tinggal di tengah hutan penuh kebahagian.
Pasangan Lansia Hidup dengan Damai di Tengah Hutan, Rumahnya Sederhana Berdinding Bilik Bambu
Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug, Desa Cukang Jaya Guna, Kecamatan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Keduanya merupakan sosok yang sederhana. Mereka bahkan tinggal di satu gubuk di tengah hutan.
Seorang YouTuber bernama Eri mereview sebuah rumah yang berada di tengah hutan yang ditempati oleh pasangan lansia tersebut. Penasaran berikut ulasannya.
- Hidup Penuh Keterbatasan, Pasangan Lansia Asal Purbalingga Ini Nekat Buka Warung di Tengah Pegunungan
- Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
- Pasangan Lansia Tinggal di Rumah Mewah di Tengah Sawah, Begini Cara Mengangkut Bahan Bangunannya
- Pensiunan PNS Memilih Hidup & Tinggal di Tengah Hutan Bareng Sang Suami, Ini Alasannya
"Merupakan kampung terpencil, posisi kampung tersebut berada di bawah lereng bukit," kata Eri seperti dikutip dari kanal YouTube FHR21, Selasa (07/05).
Untuk menuju lokasi, jalannya sangatlah kecil dan belum terjamah oleh pembangunan.
"Menuju ke kampung Curug jalannya sangat kecil hanyalah jalan setapak," kata Eri.
Kehidupan nenek yang disapa emak Ebah Ini, dipanggil emak oleh Eri. Dalam konten tersebut, ia terlihat sedang mengarit untuk pakan kambing.
"Emak Ebah sedang ambil rumput untuk pakan kambing," kata Eri sambil menunjukkan kadang kambing.
Eri pun sangat kaget saat tiba di rumah panggung berdinding bilik bambu milik emak Ebah di dalam hutan.
"Emak dan Abah ini benar-benar pemberani, kita lihat di belakangnya benar-benar hutan," kata Eri.
"Alhamdulillah di sini listrik sudah ada, jadi emak dan abah tidak terlalu takut di sini.
Tinggal di rumah panggung yang sederhana, emak Ebah dan abah masih menggunakan tungku kayu bakar untuk memasak atau sekedar menanak air.
"Ini mengingatkan di zaman dulu suasananya, ini yang mengantung itu tempat nasi, dan ini masih menggunakan tungku dan kayu bakar, dan emak ini tinggal berdua dengan abah," kata